
Internasional
AS Pertimbangkan Jatuhkan Sanksi Baru untuk Rusia
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
22 February 2018 15:27

Washington, CNBC Indonesia – Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tengah mempertimbangkan sanksi baru terhadap Rusia untuk merespons intervensi negara Eropa Timur itu pada pemilihan umum 2016, kata seorang pejabat senior AS hari Rabu (21/2/2018).
Pemberian sanksi itu sekaligus menjadi tanggapan atas kritik terhadap pemerintahan Trump yang dianggap lamban dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.
Baik Partai Republik maupun Demokrat di Kongres AS, hampir seluruhnya setuju membuat undang-undang sanksi baru terhadap Rusia pada musim panas lalu dan mengritik Trump karena tidak menghukum Moskow dan menuduhnya tidak tegas pada mitranya dari Rusia, Vladimir Putin.
Tuduhan itu diluncurkan setelah Trump memutuskan untuk tidak menjatuhkan sanksi terhadap Rusia bulan Januari lalu.
Dalam sebuah media briefing, tiga pejabat senior pemerintah yang terlibat dalam pembentukan sanksi itu menyatakan lambatnya proses hukum merupakan penyebab utama kritik terhadap pemerintah.
Dilansir dari Reuters, tidak dijelaskan kapan pemerintah akan mencapai kesepakatan atau tindakan apa yang sedang dipertimbangkan.
Pejabat tersebut mengatakan beberapa sanksi telah diberlakukan terhadap dua entitas Rusia yang disebut dalam sebuah dakwaan sepanjang 37 halaman dari Kantor Penasihat Khusus AS, Robert Mueller, tentang campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden 2016.
Keduanya adalah Concord Catering dan Concord Management and Consulting, yang didakwa mengendalikan Badan Riset Internet (Internet Research Agency), sebuah kelompok yang mengkoordinasikan intervensi tersebut. Pada bulan Juni mereka juga dijatuhi sanksi terkait serbuan Rusia ke Ukraina.
Pemerintah mengatakan isu campur tangan tersebut sedang ditinjau ulang untuk mencari tahu apa lagi yang bisa dilakukan pemerintah terhadap tindakan intervensi itu. Mereka membahas antisipasi terhadap gangguan pada pemilihan kongres pertengahan 2018 nanti.
“Proses penjatuhan sanksi itu panjang, sulit, tidak elok, tapi ketika kami mendapat bukti, kami pasti siap, kami jatuhkan sanksi,” ujar seorang pejabat.
(prm) Next Article AS Dakwa Rusia Pengaruhi Pilpres 2016
Pemberian sanksi itu sekaligus menjadi tanggapan atas kritik terhadap pemerintahan Trump yang dianggap lamban dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.
Baik Partai Republik maupun Demokrat di Kongres AS, hampir seluruhnya setuju membuat undang-undang sanksi baru terhadap Rusia pada musim panas lalu dan mengritik Trump karena tidak menghukum Moskow dan menuduhnya tidak tegas pada mitranya dari Rusia, Vladimir Putin.
Dalam sebuah media briefing, tiga pejabat senior pemerintah yang terlibat dalam pembentukan sanksi itu menyatakan lambatnya proses hukum merupakan penyebab utama kritik terhadap pemerintah.
Dilansir dari Reuters, tidak dijelaskan kapan pemerintah akan mencapai kesepakatan atau tindakan apa yang sedang dipertimbangkan.
Pejabat tersebut mengatakan beberapa sanksi telah diberlakukan terhadap dua entitas Rusia yang disebut dalam sebuah dakwaan sepanjang 37 halaman dari Kantor Penasihat Khusus AS, Robert Mueller, tentang campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden 2016.
Keduanya adalah Concord Catering dan Concord Management and Consulting, yang didakwa mengendalikan Badan Riset Internet (Internet Research Agency), sebuah kelompok yang mengkoordinasikan intervensi tersebut. Pada bulan Juni mereka juga dijatuhi sanksi terkait serbuan Rusia ke Ukraina.
Pemerintah mengatakan isu campur tangan tersebut sedang ditinjau ulang untuk mencari tahu apa lagi yang bisa dilakukan pemerintah terhadap tindakan intervensi itu. Mereka membahas antisipasi terhadap gangguan pada pemilihan kongres pertengahan 2018 nanti.
“Proses penjatuhan sanksi itu panjang, sulit, tidak elok, tapi ketika kami mendapat bukti, kami pasti siap, kami jatuhkan sanksi,” ujar seorang pejabat.
(prm) Next Article AS Dakwa Rusia Pengaruhi Pilpres 2016
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular