Internasional

Trump Terbukti tak Berkonspirasi dengan Rusia di Pilpres 2016

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
25 March 2019 17:32
Penasihat Khusus Robert Mueller tidak menemukan bukti adanya kolusi antara kampanye Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Rusia dalam pemilu 2016.
Foto: Presiden AS Donald Trump melambaikan tangan didampingi Ibu Negara Melania Trump sebagai dewan Air Force One sebelum meninggalkan Bandara Internasional Miami setelah berbicara tentang krisis di Venezuela selama kunjungan ke Universitas Internasional Florida di Miami, Florida, AS, 18 Februari 2019. REUTERS / Kevin Lamarque
Jakarta, CNBC Indonesia - Penasihat Khusus Robert Mueller tidak menemukan bukti adanya kolusi antara kampanye Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Rusia dalam pemilu 2016.

Tetapi, ia belum bisa memastikan apakah Trump menghalangi upaya penegakan hukum dengan mengganggu penyelidikan terhadap masalah yang telah mencemari kepresidenannya itu.

Meskipun temuan Mueller tentang upaya Trump dalam menghalangi upaya penegakan hukum belum dapat disimpulkan, namun Jaksa Agung AS William Barr mengatakan dalam ringkasan yang dirilis pada hari Minggu (24/3/2019) bahwa tim Mueller tidak menemukan cukup bukti untuk menggugat Trump.

Itu merupakan kemenangan politik bagi Trump, yang dengan cepat mengklaim "dibebaskan secara total dan penuh" tersebut. Sementara itu, lawan Trump dari Partai Demokrat menyatakan tidak puas dengan hasil penyelidikan Mueller dan berjanji untuk melanjutkan penyelidikan kongres terhadap urusan bisnis dan pribadi Trump.


Investigasi Mueller selama 22 bulan berakhir menemukan bahwa tidak seorang pun di tim kampanye Trump "berkonspirasi atau berkoordinasi dengan pemerintah Rusia," menurut ringkasan empat halaman Barr dari laporan rahasia Mueller, dilansir dari Reuters.

Laporan yang telah lama ditunggu-tunggu tentang apakah tim kampanye Trump tahun 2016 berkolusi dengan Rusia untuk membantunya mengalahkan lawannya dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, menandai tonggak utama kepresidenannya. Trump saat ini tengah mempersiapkan diri untuk mengikuti pemilihan presiden lagi di tahun 2020.

Trump sejak dulu telah menggambarkan penyelidikan Mueller sebagai "perburuan penyihir". Trump juga mengatakan tidak berkolusi dengan Rusia dan menyangkal telah menghalangi keadilan. Dia berjanji akan menggunakan laporan Mueller untuk menyerang lawan-lawannya dari Partai Demokrat dalam pemilu tahun 2020.

"Ini adalah serangan ilegal yang gagal," kata Trump kepada wartawan, Minggu. "Sayang sekali negara kita harus melalui ini."

Trump Terbukti tak Berkonspirasi dengan Rusia di Pilpres 2016Foto: Presiden AS Donald Trump berbicara tentang krisis di Venezuela saat berkunjung ke Florida International University di Miami, Florida, AS, 18 Februari 2019. REUTERS / Kevin Lamarque

Banyak lawan Trump menuduhnya menghalangi penyelidikan terhadap Rusia ketika ia memecat mantan Direktur FBI James Comey pada 2017.

Mueller sendiri tidak bisa menyimpulkan apakah Trump melanggar hukum, tetapi ia mengajukan bukti kepada Barr untuk membuat keputusan.

"Walaupun laporan ini tidak menyimpulkan bahwa Presiden melakukan kejahatan, hasil ini juga tidak membebaskannya," kata Barr, mengutip tulisan Mueller dalam laporan akhir tentang penyelidikan yang mengarah pada dakwaan dan hukuman terhadap beberapa mantan pembantu senior Trump.

Barr, seorang pejabat Trump yang baru menjabat bulan lalu, mengatakan ia dan Wakil Jaksa Agung Rod Rosenstein menyimpulkan bahwa bukti itu tidak menjamin tuduhan menghalangi penegakan hukum dapat diajukan.

Tidak jelas berapa banyak lagi bagian dari hasil penyelidikan itu yang akan dipublikasikan.

Mueller secara resmi mengakhiri penyelidikan pada hari Jumat setelah mengajukan tuntutan terhadap 34 orang, termasuk agen Rusia dan mantan sekutu penting Trump, seperti ketua kampanyenya Paul Manafort, mantan penasihat keamanan nasional Mike Flynn dan pengacara pribadinya Michael Cohen.


Namun, tidak satu pun dari tuduhan itu yang terkait langsung dengan apakah kampanye Trump bekerja sama dengan Moskow.

Meski tim Mueller mendukung penilaian badan intelijen AS bahwa Rusia bekerja sama untuk membantu Trump memenangkan pemilu 2016, namun tim menyimpulkan bahwa tim Trump tidak berkolusi dengan Moskow.

"Penasihat Khusus tidak menemukan bahwa kampanye Trump, atau siapa pun yang terkait dengannya, berkonspirasi atau berkoordinasi dengan pemerintah Rusia dalam upaya ini, meskipun ada beberapa tawaran dari individu yang berafiliasi dengan Rusia untuk membantu kampanye Trump," kata Barr dalam ringkasannya tentang Laporan Mueller.
(prm) Next Article Tiba-tiba Trump Muncul di Ohio AS: Kita akan Merebut Kongres!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular