
RI & Tiga Negara Afrika Sepakat Bahas Penurunan Bea Impor
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
13 April 2018 16:15

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia sepakat memulai perundingan Preferential Trade Agreement (PTA) dengan tiga negara Afrika yakni Mozambik, Tunisia dan Maroko. Perundingan ini guna membahas penurunan bea masuk impor.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan dan Perindustrian Mozambik Ragendra de Souza dan Wakil Menteri Luar Negeri Maroko Boucetta guna menyepakati dimulainya perundingan PTA.
Kedua pertemuan itu dilakukan di sela-sela Indonesia Africa Forum (IAF) 2018 yang berlangsung di Bali.
Di tempat yang sama, delegasi teknis Indonesia dan Tunisia juga melakukan pertemuan pendahuluan membahas PTA kedua negara.
"Indonesia dan Mozambik sepakat untuk mengawali pembahasan PTA dalam rangka meningkatkan kerja sama ekonomi, perdagangan, dan pertukaran informasi. PTA ini nantinya dapat memfasilitasi para pelaku usaha, termasuk UKM. Selain itu, kami percaya PTA ini dapat meningkatkan perdagangan kedua negara, karena saat ini masih jauh dari potensi yang dapat digali," kata Mendag melalui rilis yang diterima CNBC Indonesia, Jumat (13/4/2018).
Total perdagangan Indonesia - Mozambik pada tahun lalu sebesar US$ 82,2 juta (Rp 1,10 triliun) dengan ekspor Indonesia sebesar US$ 54,1 juta dan impor US$ 28 juta.
Sementara itu, Maroko adalah pasar ekspor non-tradisional yang menjadi hub ke pasar Afrika. Total perdagangan RI - Maroko pada 2017 mencapai US$ 154,8 juta (Rp 2,09 triliun), terdiri atas ekspor sebesar US$ 86 juta dan impor US$ 68,8 juta.
Adapun total perdagangan Indonesia - Tunisia tahun lalu senilai US$ 88 juta (Rp 1,18 triliun), naik 45% dari tahun sebelumnya. Jumlah ini terdiri atas ekspor senilai US$ 55,2 juta dan impor sebesar US$ 32,8 juta.
(ray/ray) Next Article India Serang Balik AS Soal GSP, Bagaimana Indonesia?
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan dan Perindustrian Mozambik Ragendra de Souza dan Wakil Menteri Luar Negeri Maroko Boucetta guna menyepakati dimulainya perundingan PTA.
Kedua pertemuan itu dilakukan di sela-sela Indonesia Africa Forum (IAF) 2018 yang berlangsung di Bali.
Di tempat yang sama, delegasi teknis Indonesia dan Tunisia juga melakukan pertemuan pendahuluan membahas PTA kedua negara.
Total perdagangan Indonesia - Mozambik pada tahun lalu sebesar US$ 82,2 juta (Rp 1,10 triliun) dengan ekspor Indonesia sebesar US$ 54,1 juta dan impor US$ 28 juta.
Sementara itu, Maroko adalah pasar ekspor non-tradisional yang menjadi hub ke pasar Afrika. Total perdagangan RI - Maroko pada 2017 mencapai US$ 154,8 juta (Rp 2,09 triliun), terdiri atas ekspor sebesar US$ 86 juta dan impor US$ 68,8 juta.
Adapun total perdagangan Indonesia - Tunisia tahun lalu senilai US$ 88 juta (Rp 1,18 triliun), naik 45% dari tahun sebelumnya. Jumlah ini terdiri atas ekspor senilai US$ 55,2 juta dan impor sebesar US$ 32,8 juta.
(ray/ray) Next Article India Serang Balik AS Soal GSP, Bagaimana Indonesia?
Most Popular