Pertamina Potensi Merugi Rp 3,9 T akibat Solar dan Premium

Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
19 March 2018 16:10
PT Pertamina (Persero) menyebut ada potential loss atau potensi merugi sebesar Rp 3,9 triliun atas pendistribusian BBM jenis tertentu dan penugasan.
Foto: Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, CNBC Indonesia- PT Pertamina (Persero) menyebut ada potential loss atau potensi merugi sebesar Rp 3,9 triliun atas pendistribusian BBM jenis tertentu dan penugasan. Potensi kerugian ini juga termasuk untuk pendistribusian bensin premium di kawasan Jawa, Madura, dan Bali.

Hal itu disampaikan Direktur Pemasaran Korporat dan Ritel Pertamina M. Iskandar dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).



"Ini baru sampai Februari. Kami bicara 2018 saja, secara formula kita potential loss dari penugasan BBM tertentu dan penugasan Rp 3,4 triliun. Kalau ditambah premium Jawa, Madura, dan Bali Rp 3,9 triliun atau US$ 533 juta," kata Iskandar, Senin (19/3/2018).

Iskandar memaparkan jika hingga Desember tidak ada penurunan harga minyak mentah maka potensi kerugiannya tinggal dikali enam. Ini, kata dia, belum termasuk peningkatan konsumsi 5-7% saat lebaran.

Potensi kerugian ini bersumber dari selisih harga antara harga premium dan solar sebenarnya dengan formula dan harga yang berlaku saat ini.

Dengan menggunakan formula dan harga minyak mentah, selisih harga jual keekonomian bensin premium dengan yang sekarang berlaku adalah Rp 2.150 per liter. Sementara solar, selisihnya mencapai Rp 3.200. Artinya, harga premium sebenarnya adalah Rp 8.600 per liter, sedangkan solar sebesar Rp 8.350 per liter.
(gus/gus) Next Article Sri Mulyani: Tambahan Subsidi Solar Masih Dihitung

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular