
Pertamina Minta Subsidi Solar Rp1.000/Liter Dikaji Lagi, Ini Kata ESDM

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) angkat suara perihal permohonan PT Pertamina (Persero) agar pemerintah mengkaji ulang besaran subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) Solar Rp 1.000 per liter.
Plt. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menyebut, pemerintah akan mempelajari usulan tersebut jika Pertamina mengusulkan hal itu secara resmi kepada pemerintah.
"Ya nanti kita tunggu usulannya, kan baru sampai usulannya ke siapa. Maksudnya sudah disampaikan ke pemerintah belum? Kalau sudah ya saya pelajari. Kalau belum ya sampaikan saja usulannya," ungkap Dadan saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (29/5/2024).
Seperti diketahui, PT Pertamina Patra Niaga meminta agar pemerintah mengkaji kembali besaran subsidi untuk jenis BBM Tertentu (JBT) atau Solar. Sebab, besaran subsidi Solar yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 1.000 per liter sudah tidak mencerminkan kondisi di lapangan.
Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan menjelaskan harga jual BBM Solar bersubsidi di SPBU saat ini sebesar Rp 6.800 per liter. Adapun dengan subsidi sebesar Rp 1.000 per liter, biaya kompensasi yang nantinya ditanggung Pertamina sebelum diganti pemerintah yakni mencapai Rp 5.000 per liter.
"Kami ingin menyampaikan dan permohonan dukungan untuk melakukan peninjauan terhadap angka subsidi, di mana angka subsidi yang ada dalam formula besarannya adalah Rp 1.000 dan mohon kiranya bisa mendapat dukungan untuk dapat melakukan perhitungan ulang karena angka kompensasinya sendiri sudah mencapai Rp 5.000 per liternya," ujar Riva dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, dikutip Rabu (29/05/2024).
Riva mengakui melalui program subsidi tepat, permintaan BBM Solar bersubsidi bisa ditekan. Penyaluran BBM Solar bersubsidi pada 2024 diperkirakan mencapai 17,71 juta kilo liter (kl), lebih rendah dari kuota sebesar 17,80 juta kl.
Namun demikian, menurutnya konsumsi BBM jenis Pertalite pada tahun depan diperkirakan akan mencapai 32,1-32,2 juta kl. Volume tersebut mengalami kenaikan dibanding kuota yang telah ditetapkan pada tahun ini sebesar 31,60 juta kl.
Tak hanya itu, konsumsi jenis BBM Tertentu (JBT) atau Solar Subsidi pada tahun 2025 juga diproyeksikan sekitar 18,6-18,7 juta kl. Angka tersebut mengalami kenaikan dibandingkan proyeksi pada tahun ini sekitar 17,71 juta kl.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Nombok! Pertamina Minta Subsidi BBM Solar Dikaji Ulang
