Sri Mulyani: Tambahan Subsidi Solar Masih Dihitung

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
02 May 2018 19:04
Menteri Keuangan Sri Mulyani angkat bicara mengenai keinginan pemerintah menambah alokasi subsidi solar hingga akhir 2018.
Foto: REUTERS/Yuri Gripas
Jakarta, CNBC Indonesia- Menteri Keuangan Sri Mulyani angkat bicara mengenai keinginan pemerintah menambah alokasi subsidi solar hingga akhir 2018. Keputusan tersebut, untuk menjaga arus kas Pertamina sebagai penyalur bensin, di tengah kenaikan harga minyak dunia.

Hal tersebut dibahas bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan, dan Plt Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam rapat koordinasi antar lembaga.



"Kami akan hitung dengan Pertamina, Menteri BUMN [Rini Soemarno] dan Menteri ESDM [Ignasius Jonan]," kata Sri Mulyani di kompleks Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (25/2018).

Dalam pertemuan antara pemimpin redaksi media massa, Jonan mengatakan pemerintah sudah sepakat untuk menambah alokasi anggaran subsidi untuk bahan bakar minyak (BBM) jenis solar. Keputusan ini, sejalan dengan langkah pemerintah menahan harga bensin.

Menurut Sri Mulyani, keputusan untuk tidak menaikan harga bensin di tengah kenaikan harga minyak akan semakin memberatkan kas keuangan Pertamina. Maka dari itu, pemerintah akan mengatur mekanisme yang pasti untuk menyikapi hal itu.

"Bagaimana agar daya beli masyarakat bisa tetap terjaga, terutama karena tekanan harga minyak. Di sisi lain, Pertamina sebagai korporasi memiliki concern yang tetap baik," katanya.

"Jadi kami membahas mekanisme distribusi dari premium, terutama di daerah Jawa - Bali, dan bagaimana mekanisme kompensasi," sambung mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu. "Menteri ESDM juga sudah bersurat dengan Komisi VII. Jadi kami harap komunikasi politik dengan dewan tetap terjaga," lanjutnya.
(gus/gus) Next Article Pertamina: Subsidi Solar Rp 1000 per Liter

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular