
Subsidi Solar Mau Dipangkas di 2020, Harganya Bakal Naik?
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
19 July 2019 13:03

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah berencana menurunkan kembali angka subsidi solar di 2020. Subsidi solar dari Rp 1.500/liter turun menjadi maksimal Rp 1.000/liter.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, ketika melaksanakan rapat kerja dengan Komisi VII DPR beberapa waktu lalu. Jonan mengatakan, dirinya mendapat laporan dari Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, ketika dibahas di panja anggaran Badan Anggaran (Banggar), ditetapkan subsidi solar Rp 1.000/liter.
"Ini kalau ditetapkan nanti (di pembahasan tingkat lanjut), mungkin lihat penyesuaian (harga) eceran di 2020. Tapi ini terserah Komisi VII, apakah harganya perlu disesuaikan dari posisi saat ini atau tidak," ujar Jonan di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin (15/7/2019).
Menanggapi hal ini, Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero) Pahala N Mansury menuturkan, pihaknya akan membicarakan lebih lanjut dengan pemerintah mengenai penetapan alokasi subsidi solar pada tahun depan.
Lalu apakah berarti akan ada kenaikan harga solar?
Meskipun Pahala tidak melontarkan hal tersebut secara eksplisit, ia menuturkan, sampai saat ini Pertamina masih bisa menjual harga jual solar subsidi ke masyarakat Rp 5.150 per liter, bahkan dengan subsidi solar yang ditetapkan Rp 2.000 per liter. Harga eceran tersebut, lanjutnya, masih lebih rendah dibanding harga keekonomian yang dihitung menggunakan formula yang dikeluarkan pemerintah.
Sehingga, ia menilai, perlu dilakukan peninjauan lebih lanjut terkait dengan penetapan subsidi solar Rp 1.000 per liter.
"Misalnya kalau subsidi itu ada penurunan, perlu kami lihat harga jual eceran dibandingkan formula untuk produk solar itu. Sebetulnya kami masih menjual di bawah harga formula, bahkan setelah adanya subsidi sebesar Rp 2.000 pun masih di bawah (harga eceran)," ujarnya di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Kamis (18/7/2019).
"Tentunya, kami akan menyampaikan hal tersebut (ke pemerintah)," tambah Pahala.
Kendati demikian, terkait soal harga jual solar, ia mengatakan, Pertamina akan mengikuti arahan dan menunggu kebijakan yang akan ditetapkan pemerintah.
"Tapi juga tergantung kebijakan pemerintah dan juga dari DPR seperti apa nantinya. Kalau untuk penyesuaian harga kan tentunya kami harus bicara dengan pemerintah," pungkasnya.
(wed/wed) Next Article BPH Migas Bongkar Potensi Konsumsi Solar Jebol 1,3 Juta KL!
Hal ini disampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, ketika melaksanakan rapat kerja dengan Komisi VII DPR beberapa waktu lalu. Jonan mengatakan, dirinya mendapat laporan dari Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, ketika dibahas di panja anggaran Badan Anggaran (Banggar), ditetapkan subsidi solar Rp 1.000/liter.
"Ini kalau ditetapkan nanti (di pembahasan tingkat lanjut), mungkin lihat penyesuaian (harga) eceran di 2020. Tapi ini terserah Komisi VII, apakah harganya perlu disesuaikan dari posisi saat ini atau tidak," ujar Jonan di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin (15/7/2019).
Lalu apakah berarti akan ada kenaikan harga solar?
Meskipun Pahala tidak melontarkan hal tersebut secara eksplisit, ia menuturkan, sampai saat ini Pertamina masih bisa menjual harga jual solar subsidi ke masyarakat Rp 5.150 per liter, bahkan dengan subsidi solar yang ditetapkan Rp 2.000 per liter. Harga eceran tersebut, lanjutnya, masih lebih rendah dibanding harga keekonomian yang dihitung menggunakan formula yang dikeluarkan pemerintah.
Sehingga, ia menilai, perlu dilakukan peninjauan lebih lanjut terkait dengan penetapan subsidi solar Rp 1.000 per liter.
"Misalnya kalau subsidi itu ada penurunan, perlu kami lihat harga jual eceran dibandingkan formula untuk produk solar itu. Sebetulnya kami masih menjual di bawah harga formula, bahkan setelah adanya subsidi sebesar Rp 2.000 pun masih di bawah (harga eceran)," ujarnya di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Kamis (18/7/2019).
"Tentunya, kami akan menyampaikan hal tersebut (ke pemerintah)," tambah Pahala.
Kendati demikian, terkait soal harga jual solar, ia mengatakan, Pertamina akan mengikuti arahan dan menunggu kebijakan yang akan ditetapkan pemerintah.
"Tapi juga tergantung kebijakan pemerintah dan juga dari DPR seperti apa nantinya. Kalau untuk penyesuaian harga kan tentunya kami harus bicara dengan pemerintah," pungkasnya.
(wed/wed) Next Article BPH Migas Bongkar Potensi Konsumsi Solar Jebol 1,3 Juta KL!
Most Popular