Kini, Tak Ada Lagi Bensin Harga Rp 50.000 di Pedalaman Kaltim

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
18 July 2019 11:39
Kisah warga yang puluhan tahun membeli bensin seharga puluhan ribu, kini bisa nikmati harga bahan bakar seperti warga ibu kota.
Foto: Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) meresmikan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kompak 66.757007 di Desa Ujoh Bilang, Long Bagun, Mahakam Ulu, Kalimantan Timur. (CNBC Indonesia/Yuni Astutik)
Mahakam, CNBC Indonesia - Masyarakat di pedalaman Kalimantan Timur boleh berbangga, karena saat ini harga BBM sama dengan di Jakarta. Pemerintah memberi mandapat kepada BPH Migas sebagai Badan yang ditugasi untuk mengawal agar Jenis BBM Tertentu dan Jenis BBM khusus penugasan dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat di Indonesia dengan harga yang sama.

Di Desa Ujoh Bilang, Long Bagun, Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, sudah diresmikan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kompas 66.757007. Wilayah ini memang masuk dalam kategori 3T yaitu Tertinggal, Terdepan dan Terluar di Indonesia.



Wajar saja, sebab perjalanan menuju Desa Ujoh Bilang memakan waktu sekitar 5 jam dari Balikpapan dengan menumpang berbagai alat transportasi. Dari Balikpapan, perjalanan dimulai dengan menumpang pesawat menuju Bandara Melalan, Kutai Barat.

Dari Bandara, membutuhkan waktu hampir dua jam dengan mobil untuk menuju dermaga Terung Gruti, di Melak. Wilayah ini merupakan sebuah kecamatan di Kutai Barat yang berjarak sekitar 322 km dari Samarinda.

Dari dermaga Terung Gruti ada speed boat atau kapal cepat yang siap mengantar hingga Desa Ujoh Bilang. Ongkosnya Rp 300 ribu per orang. Perjalanan ini memakan waktu hampir 4 jam.

Namun, keadaan bisa berbeda jika kondisi air Sungai Mahakam surut. Sebab, speed boat tentu saja akan kesulitan untuk bisa melaju dengan kecepatan seharusnya, yang artinya bisa menghambat perjalanan.

Perjalanan akan lebih lama jika melalui jalur darat. Belum lagi, harus menggunakan kendaraan khusus sejenis 4x4, mengingat kontur jalan tak semuanya bagus.

Hari itu cerah. Kapal cepat melaju dan sesekali berhenti untuk mengangkut penumpang di beberapa dermaga. Sempat juga berhenti untuk mengisi BBM serta beristirahat makan siang.

Setelah melewati arus sungai yang panjang, perjalanan akhirnya berhenti di Dermaga Ujoh Bilang. Dari dermaga ini, dibutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk sampai di SPBU Kompak yang baru diresmikan.

Perjalanan melewati rumah penduduk, sampai akhirnya melalui jalan berkelok dengan kontur menurun hingga menanjak. Lokasi SPBU semakin jauh dari pusat keramaian penduduk, hanya ada beberapa rumah di dekatnya, itupun berjarak.

SPBU ini dimiliki oleh Mu'minah dan suaminya, yang biasa dipanggil Haji Musa oleh warga sekitar. Tujuan suami istri ini membangun SPBU di desanya hanya satu, yaitu membantu masyarakat.

"Memang keinginannya membantu masyarakat di sini. Dulu harga (BBM) itu bermacam-macam. Ada jual eceran, tapi mahal," katanya kepada CNBC Indonesia, saat ditemui di SPBU miliknya, Rabu (17/7/2019).

Dia menceritakan, harga BBM kala itu kerap kali berubah. Biasanya pengecer menjual mulai dari Rp 9 ribu, bahkan tak jarang menembus angka Rp 10 ribu per liternya. Bahkan seorang warga bercerita harga bensin bisa sampai Rp 50 ribu per liter di musim kemarau.

Kini, Tak Ada Lagi Bensin Harga Rp 50.000 di Pedalaman KaltimFoto: Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) meresmikan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kompak 66.757007 di Desa Ujoh Bilang, Long Bagun, Mahakam Ulu, Kalimantan Timur. (CNBC Indonesia/Yuni Astutik)


Dengan investasi Rp 5 miliar, termasuk tanah dan bangunan, Suami istri ini akhirnya meminta ijin oleh pihak terkait, untuk dibuatlah SPBU. Setahun kemudian, keinginan keduanya terealisasi.

Tak ada kesulitan berarti saat mengurus segala perijinan yang dibutuhkan. Meski begitu, ada kesulitan yang menurutnya harus mendapat perhatian. Khususnya terkait pasokan BBM yang biasanya diambil dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) di Samarinda.

"Perjalanan jauh betul. Bisa memakan waktu lima hari," katanya lagi.Kondisi ini akan berbeda, jika pasokan dari TBBM Samarinda sedang kosong. Pengiriman bisa lebih lama, membutuhkan waktu hingga 10 hari. Belum lagi, ijin kapal pengangkut BBM menuju SPBU masih dalam proses.

Pengiriman BBM ke Desa Ujoh Bilang memang masih mengandalkan transportasi air. Saat ini, baru ada dua kapal yang sudah mendapatkan ijin. Oleh karena itu, jika pengiriman tersebut bisa dilakukan dengan lebih banyak kapal, tak menutup kemungkinan SPBU miliknya bisa dibuka lebih malam, hingga pukul 19.00 WITA.

Saat ini, harga BBM di SPBU Kompak 66.757007 adalah Rp 6.450 untuk premium, Rp 7.850 untuk pertalite, Rp 5.150 untuk Bio Solar dan Rp 10.400 untuk Pertamina Dex.

Dengan harga tersebut, masyarakat mengaku sangat diuntungkan. Salah satunya adalah Martinus Sirang, yang sehari-harinya mencari ikan atau mencari kayu di hutan. "Membantu. Semoga lancar terus," katanya.

Namun dirinya punya permintaan, agar masyarakat seperti dirinya, yang kerap menggunakan senso (alat untuk memotong kayu) untuk bisa mengisi BBM menggunakan jerigen. Sebab, hal ini mempermudah pengisian BBM untuk senso, agar tak perlu menuju lokasi yang jauh.

"Kami berharap bisa, per orang diberi 20-30 liter," katanya.

Sementara itu, Kepala Adat Desa Ujoh Bilang, Benedictus Bit juga mengatakan hal yang sama. Selama ini, harga BBM dijual dengan harga bebas, yang disebutnya "Semau orang yang ingin menjualnya".

"Dengan harga di SPBU sekarang ini, kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi, untuk mendukung pembangunan. Saya sangat mendukung hadirnya SPBU ini," tuturnya.

Berdasarkan data BPH Migas, pada 2017 sampai 2019 akan dibangun 170 Penyalur BBM Satu harga secara nasional.
Tahun ini, ditargetkan ada 39 Penyalur BBM Satu Harga selesai dibangun. Sampai hari ini, termasuk Penyalur BBM Satu Harga di  Long Bagun, telah beroperasi 164 Penyalur BBM Satu Harga dengan rincian 154 penyalur oleh PT Pertamina (Persero) dan 10 penyalur oleh PT AKR Corporindo, Tbk. Untuk Penyalur BBM Satu Harga di Long Bagun merupakan yang ke 136 yang telah diresmikan.

Hingga Juli 2019, di Kalimantan telah dibangun dan beroperasi 33 Penyalur BBM 1 Harga dengan rincian 27 penyalur oleh PT Pertamina (Persero) dan 6 Penyalur oleh PT AKR Corporindo Tbk. Dari jumlah itu, telah uji operasi sebanyak 8 penyalur, dan 1 penyalur dalam progress pembangunan. Sehingga ditargetkan sampai akhir 2019 telah selesai terbangun dan beroperasi 42 penyalur BBM 1 harga di Kalimantan.
(gus) Next Article Kementerian ESDM Tambah Penyalur BBM Satu Harga

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular