Andai Resesi (Amit-amit) Terjadi, Aku Kudu Piye...?

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Selasa, 12/07/2022 14:50 WIB
Foto: Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Resesi saat ini menghantui dunia untuk kali kedua dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Pada 2020 ekonomi dunia jatuh karena penyebaran virus Corona (Coronavirus Disease 2019/Covid-19). Setelah semua cukup terkendali, inflasi yang melambung tinggi.

Inflasi yang kian panas membuat bank sentral dunia memutuskan mengetatkan kebijakan moneter dengan menaikkan suku bunga. Hal ini yang kemudian membuat banyak orang menilai akan menjadi pemantik resesi.

Saat terjadi resesi, roda ekonomi akan melambat alias lesu. Dampaknya paling dirasakan oleh sektor finansial mulai dari bisnis yang tidak berkembang, pemotongan gaji, hingga angka pengangguran yang bertambah.


Lantas bagaimana pengelolaan keuangan pribadi agar tahan guncangan resesi?

1. Jangan Boros

Walaupun resesi belum benar-benar terjadi, tetapi alangkah baiknya kebiasaan boros dihilangkan. Belilah kebutuhan seperlunya saja, terutama kebutuhan pokok.

Tujuannya adalah agar bisa memiliki uang lebih yang bisa dialokasikan untuk hal hal lain seperti dana darurat, melunasi atau mengurangi utang, dan investasi.

2. Atur Ulang Pos Pengeluaran

Agar lebih terjaga uangnya dari keborosan, alangkah baiknya mengatur ulang anggaran. Mulai memisahkan mana pos yang merupakan kebutuhan pokok dan mana yang merupakan pos yang merupakan keinginan.

Mungkin bisa mulai mengurangi pos leisure seperti nongkrong atau nonton atau traveling. Bisa dikurangi bukan dihilangkan. Misalnya saja sebulan bisa empat kali ke bioskop, dikurangi menjadi dua kali. Sekali nongkrong keluar Rp 200.000 dan bisa 3-4 kali dalam seminggu, bisa dikurangi biayanya atau intensitasnya.

Dalam menentukan ulang pos anggaran pengeluaran, bisa dilakukan juga cek kesehatan keuangan sederhana. Contohnya cek rasio tabungan, utang terhadap pengeluaran, dan rasio likuiditas.

3. Mengurangi atau Melunasi Utang

Jika kemudian gaya hidup lebih hemat dan atur ulang pengeluaran sudah dilakukan, saatnya mengurangi utang. Buat utang seminim mungkin untuk berjaga-jaga misalnya terjadi resesi.

Proporsi utang terhadap pengeluaran bulanan yang sehat sekitar di bawah 30%. Namun karena mau menghadapi resesi, lebih konservatif juga lebih baik. Misalnya rasio utang terhadap pengeluaran sampai 20%.

Pastikan dalam membayar utang mulai dari yang berbunga besar. Karena bunga yang tinggi bisa berpengaruh pada arus kas keluarga saat mengalami masalah keuangan.

Hal ini bertujuan agar tidak membebani pengeluaran saat (amit-amit) terjadi resesi.

4. Mulai Siapkan Dana Darurat

Dana darurat yang ideal adalah untuk 3-6 bulan dalam memenuhi kebutuhan. Mumpung belum sampai resesi, masih ada waktu untuk segera mengumpulkannya.

Saat terjadi resesi dan (amit-amit) terkena pengurangan gaji atau bahkan PHK, dana darurat ini yang nantinya bisa menggantikan pendapatan yang hilang.

5. Asuransi

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Itulah kenapa harus menyiapkan asuransi. Asuransi yang dipilih bisa kesehatan dan jiwa dalam menghadapi resesi jika terjadi.

Misalnya ada musibah seperti terkena penyakit yang mengharuskan dirawat dan membutuhkan dana besar, asuransi akan jadi pelindung. Begitu juga saat pencari nafkah terkena musibah hingga merenggut nyawa, asuransi yang akan memberi perlindungan terhadap keluarga yang ditinggalkan. Sehingga kebutuhan pokok masih dapat terpenuhi meskipun musibah menghampiri.

6. Cari Pendapatan Lainnya

Menghemat mungkin saja bisa menjaga keuangan saat terjadi resesi. Namun akan lebih aman jika menambah aliran kas masuk atau pendapatan untuk makin memperkokoh kesehatan keuangan pribadi.

7. Investasi dan Menabung

Jika ada kelebihan uang jangan kemudian langsung dikonsumsi. Tabunglah dan investasilah. Menabung bisa dilakukan di rekening terpisah untuk dana jaga-jaga atau kejadian tidak terduga dan liquid atau cepat cair. 

Investasi juga bisa dilakukan di aset minim risiko seperti deposito, reksa dana pasar uang, reksa dana tetap, atau obligasi negara ritel.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Simak! Strategi Investasi Saat Pasar Saham "Digoyang" Trump