Investasi Legal Sesuai Profil Risikomu Yuk, Reksa Dana Aja

Jakarta, CNBC Indonesia - Reksa dana sering dikatakan sebagai instrumen investasi yang cocok bagi para investor pemula. Hal ini karena reksa dana memiliki risiko yang paling rendah dengan pengembalian yang juga tidak terlalu tinggi pula tentunya.
Reksa dana bisa dibilang sebagai investasi 'palugada' alias 'apa lu mau gue ada'. Sebab reksa dana menawarkan berbagai instrumen investasi dari yang berisiko rendah hingga tinggi dan dari instrumen yang cocok untuk jangka menengah hingga jangka panjang sehingga sesuai dengan profil risiko masing-masing calon investor.
Adapun dalam reksa dana, aset investasi akan dikelola oleh seorang manajer investasi (MI) profesional sehingga memudahkan para calon investor pemula. Di samping memudahkan para pemula, reksa dana juga dapat disesuaikan dengan masing-masing profil risiko para investor tersebut.
Berikut jenis-jenis profil risiko yang lazim dikenal dan bisa disesuaikan untuk berinvestasi reksa dana. Yuk kepoin!
Konservatif
Profil ini untuk mereka yang cenderung menghindari risiko tinggi. Orang konservatif lebih menyukai instrumen yang stabil, tidak terlalu berfluktuasi tajam, dan aman.
Bagi calon investor dengan profil risiko konservatif dapat memilih Reksa Dana Pasar Uang (RDPU) yang memiliki risiko minim dan cocok untuk investasi di bawah 1 tahun. Penempatan investasinya adalah instrumen investasi pasar uang atau efek bersifat utang yang jatuh tempo kurang dari 1 tahun, seperti Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), deposito berjangka, dan lain-lain.
RDPU memberikan keuntungan yang pasti sehingga risikonya sangat sedikit, bahkan hampir tidak ada. Namun, tentunya investasi RDPU ini memiliki return atau keuntungan yang sedikit.
Selain itu, ada juga Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT) yang cocok untuk investasi 1-3 tahun. Reksa dana ini bisa dikatakan hampir mirip dengan RDPU. Bedanya, penempatan investasi RDPT ada pada efek surat utang, seperti Surat Utang Negara (SUN), sukuk, dan obligasi sekurang-kurangnya 80%.
RDPT merupakan investasi dengan low risk low return alias keuntungannya lebih sedikit dibandingkan dengan saham.
Diketahui return yang berhasil dicapai oleh produkRDPU rata-rata mencapai 3% hingga 4% dalam setahun. Sedangkan imbal hasil atau return pada RDPT sekitar 7% sampai dengan 8% per tahun, bahkan rata-rata mampu mencapai 9% per tahun.
Moderat
Profil ini adalah untuk mereka yang masih dapat menoleransi sebagian risiko penurunan nilai investasi. Investor moderat masih bisa menerima penurunan nilai investasi hingga tingkat tertentu. Menurut mereka, penurunan nilai investasi hanya sementara saja, hingga nanti akan naik kembali.
Profil risiko moderat cocok untuk reksa dana campuran Reksa Dana Campuran (Discretionary Funds). Reksa dana ini bisa diinvestasikan untuk 3-5 tahun. Untuk Reksa Dana campuran, MI akan menempatkan dana investasi pada campuran di antara saham dan obligasi. Reksa Dana Campuran bisa menghasilkan return 10% hingga 12% dalam jangka waktu 3 tahun.
Agresif
Profil risiko ini berlaku bagi mereka yang mengejar peningkatan nilai investasi dalam jangka panjang. Orang dengan profil risiko ini dapat menoleransi penurunan nilai investasi dalam jumlah besar. Penurunan nilai investasi justru dianggap sebagai kesempatan emas untuk menambah pembelian karena harganya relatif sedang murah.
Bagi profil risiko agresif, bisa memilih Reksa Dana Saham (Equity Funds) yang cocok untuk investasi jangka panjang atau di atas 5 tahun. Imbal hasil Reksa Dana Saham bisa mencapai 78% dengan rata-rata return 25% dalam jangka waktu 5 tahun.
Dalam Reksa Dana Saham, MI menempatkan dana investor di portofolio saham sekurang-kurangnya 80%. Saham memiliki karakteristik yang fluktuatif, sehingga reksa dana saham bisa dikatakan cukup berisiko namun memberikan keuntungan yang lebih tinggi.
Melakukan pembelian reksa dana pun sangat mudah. Para calon investor bisa mendapatkan reksa dana di platform e-investment atau bisa membeli di e-commerce.
[Gambas:Video CNBC]
Nih, Kenalkan Jenis-jenis Deposito Sesuai Kebutuhan Anda
(bul/bul)