SBR-007 Laku Hingga Rp 3,2 T, Milenial Pembeli Terbanyak!

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
29 July 2019 18:14
Pemerintah menerbitkan obligasi tabungan ritel (saving bond retail/SBR) seri 007 senilai Rp 3,21 triliun.
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani Memimpin Konferensi pers kinerja APBN 2018 di Kementerian Keuangan (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah menerbitkan obligasi tabungan ritel (saving bond retail/SBR) seri 007 senilai Rp 3,21 triliun, di atas target yang ditetapkan pemerintah Rp 2 triliun dan dari nilai penerbitan sebelumnya yaitu SBR006 Rp 2,25 triliun.

Meskipun demikian, nilai penerbitan SBR007 masih di bawah rerata penerbitan SBR serupa sejak 2014-2019 yaitu Rp 3,51 triliun.

Pengumuman Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan menunjukkan lakunya SBR007 tersebut melebihi target disebabkan instrumen investasi bertenor 2 tahun tersebut diburu milenial (kelahiran 1980-2000) sebagai pembeli terbanyak, dengan porsi 50,85% dari total 9.956 investor.

Kelas umur Gen X (kelahiran 1965-1979) menjadi kelompok pembeli kedua dengan porsi 28,16% dari total investor, diikuti Baby Boomers (1946-1964) 19,03%, tradisionalis (1928-1945) 1,63%, dan Gen Z (>2000) 0,33%.


Dari total jumlah pembeli tersebut, 229 di antaranya adalah investor loyalis SBR karena selalu membeli SBR sejak pertama kali terbitkan pada 2014.  

Pemerintah pertama kali menerbitkan SBR001 pada 2014 dan jatuh tempo pada 2016 dengan nilai penerbitan Rp 2,39 triliun dan setiap tahunnya menerbitkan efek yang serupa minimal satu kali.

Tahun lalu, nilai penerbitan SBR003 dan SBR004 mencapai Rp 9,24 triliun, dan tahun ini total nilai penerbitan SBR005 dan SBR006 Rp 6,25 triliun. 

SBR adalah surat berharga negara (SBN) ritel yang memiliki keunikan kupon yang dapat naik jika suku bunga acuan naik tetapi tidak dapat turun lebih rendah daripada kupon awal (floating with floor).

Sifat lain dari SBR adalah tidak dapat ditransaksikan di pasar sekunder layaknya obligasi pemerintah yang lain, tetapi memiliki periode waktu pelunasan awal (early redemption) dengan jarak setahun sejak terbit.

Selain SBR, pemerintah juga menerbitkan seri SBN ritel yang diterbitkan dengan prinsip syariah yaitu sukuk tabungan (ST) yang dimulai pada 2016 yaitu ST001 senilai Rp 2,6 triliun. Hingga tahun ini, penerbitan ST berselang-seling dengan penerbitan SBR. 

Setelah SBR007, pemerintah berniat menerbitkan ST005 pada awal Agustus,  SBR008 pada awal September, dan ST006 pada awal November. Pada Oktober, SBN ritel offline yaitu obligasi negara ritel (ORI016).

Sifat ORI berbeda dengan SBR dan ST karena kuponnya tetap dan obligasinya dapat ditransaksikan di pasar sekunder setelah terbit.




TIM RISET CNBC INDONESIA


(irv/tas) Next Article Catat! Kupon SBR-009 Ditetapkan 6,3% per Tahun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular