Kabar Pasar: Setoran PTBA Hingga Usul Pembekuan Bappebti

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
27 May 2022 08:01
IHSG,  Senin (9/5/2022).
Foto: Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (9/5/2022). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka setelah kemarin libur sejalan dengan hari peringatan kebangkitan Isa Almasih. Sebelum memulai transaksi hari ini, Jumat (27/5/2022), ada sejumlah kabar pasar yang perlu dicermati.

Berikut kabar pasar yang telah Tim CNBC Indonesia rangkum.

Top! PTBA Setor Dividen Paling Gede ke MIND ID

Emiten tambang pelat merah ramai-ramai melakukan pembagian dividen untuk tahun buku 2021. Tiga anak usaha MIND ID sebagai holding BUMN tambang nasional yaitu PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Timah Tbk (TINS) telah menyepakati pembagian dividen atas capaiannya di tahun lalu.

Pada Selasa (24/5/2022), dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) ANTM diputuskan bahwa perseroan akan membagikan dividen sebesar Rp 930,87 miliar atau setara dengan 50% laba bersih 2021.

Nilai dividen yang akan dibagikan oleh ANTM bahkan dua kali lebih besar dari besaran dividen di tahun 2020 yang hanya Rp 402 miliar. Hal ini disebabkan karena kenaikan laba bersih ANTM yang sangat tinggi.

Sebagai informasi, laba bersih ANTM di tahun 2021 mencapai Rp 1,86 triliun. Laba bersih ANTM tercatat naik 62% dari 2020 yang mencapai Rp 1,15 triliun.

Selanjutnya ada TINS yang memutuskan untuk membagikan dividen senilai Rp 455 miliar atau setara dengan 35% dari laba 2021. Keputusan ini diambil pada RUPST yang juga diselenggarakan kemarin, Selasa (24/5/2022).

TINS sukses mencetak laba bersih senilai Rp 1,3 triliun tahun lalu. Asal tahu saja, pada 2020 TINS mencatatkan kerugian sebesar Rp 340,6 miliar.

Menyusul ANTM dan TINS, PTBA juga melakukan pembagian dividen untuk kinerja tahun buku 2021. Nilai dividen yang disetorkan oleh PTBA terbilang sangat jumbo.

Bahkan setoran dividen PTBA merupakan yang terbesar dibanding dua emiten tambang BUMN lain baik dari sisi nominal dan rasio payout.

PTBA memutuskan untuk membagikan dividen senilai Rp 7,91 triliun atau 100% dari laba bersihnya tahun 2021.

AMAR Right Issue Incar Rp 1 Triliun Demi Penuhi Modal Inti
Bank Amar Indonesia (AMAR) mengumumkan akan segera melaksanakan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue dengan menerbitkan 3,59 miliar saham baru atau sebesar 20,6% dari modal ditempatkan disetor penuh perseroan dengan nominal Rp 100/saham.

Aksi korporasi tersebut dilakukan untuk memperkuat permodalan dan memenuhi aturan OJK terkait bank digital. Hingga akhir kuartal pertama tahun ini, AMAR diketahui baru memiliki modal inti sejumlah Rp 2 triliun.

Adapun harga pelaksanaan dipatok senilai Rp 280/saham. Sehingga, melalui aksi korporasi tersebut, perusahaan menargetkan perolehan dana segar hingga Rp 1 triliun.

"Dana hasil PMHMETD II setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruhnya akan digunakan oleh perseroan untuk memperkuat struktur permodalan dan sebagai tambahan modal kerja perseroan dalam rangka pemberian kredit kepada nasabah, yang akan direalisasikan secara bertahap," sebut prospektus Bank Amar, dikutip CNBC Indonesia pada Rabu (25/5).

Deretan Emiten Batu Bara Sebar Dividen Jumbo Triliunan Rupiah

Sederet emiten yang bergerak di sektor pertambangan batu bara telah mengumumkan sebagian atau seluruh alokasi laba yang akan disebar ke pemegang saham dalam bentuk dividen.

Dengan laba bersih yang meningkat fantastis ditopang oleh reli harga batu bara dunia yang tidak henti-hentinya, investor pada emiten batu bara dapat mengharapkan dividen tunai dengan nilai yang lebih besar.

Berikut adalah daftar beberapa emiten batu bara raksasa yang telah mengumumkan besaran alokasi laba untuk dividen.

Pertama adalah emiten pertambangan batu bara milik taipan Dato Low Tuck Kwong, Bayan Resources (BYAN) yang akan menyebar dividen US$ 1 miliar atau setara dengan Rp 14,6 triliun (kurs Rp 14.600) atau US$ 0,3 per saham. Dana itu diambil dari laba ditahan yang tidak dicadangkan perseroan sampai akhir 2021.

Selanjutnya ada emiten milik Garibaldi 'Boy' Thohir, Adaro Energy Indonesia (ADRO), yang mengumumkan akan menyebar dividen senilai US$ 650 juta atau sekitar Rp 9,49 triliun untuk tahun buku 2021.

Ramayana Tebar Dividen, Yield Lumayan Nih, Sampai 4%

Musim dividen belum sepenuhnya usai. Dari sektor swasta, giliran PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) yang bakal menggelar aksi korporasi tersebut.

Berdasarkan keterbukaan informasi, Rabu (25/5/2022), pemilik gerai Ramayana ini akan membagikan dividen tahun buku 2021 setara Rp 30 per saham. Adapun total dividen yang dibagikan sebesar Rp 188,24 miliar.

RALS membukukan laba bersih Rp 170,57 miliar. Selisih Rp 17,66 miliar bakal diambil dari laba ditahan.

Tidak ada batas pasti berapa yield dividen yang menarik. Namun, kalangan pasar secara umum menilai yield dividen di atas 2% sudah tergolong menarik.

Catat Kinerja Positif, PTBA Siap Selesaikan Proyek-Proyek Ini

PT Bukit Asam TBk (PTBA) mencatatkan kinerja positif dari segi operasional maupun keuangan pada 2021. Produksi batu bata PTBA mencapai 30 juta ton dengan angkutan kereta api sebesar 25,4 juta ton dan penjualan batu bara sebesar 28,4 juta ton.

Sementara untuk pendapatan PTBA tercatat mencapai Rp 29,3 triliun dengan laba bersih tertinggi sepanjang sejarah berdirinya PTBA.

PTBA juga berhasil mengalihkan saham treasuri sejumlah Rp 303.148.100 lembar pada harga Rp 2.280 per lembar saham dengan dana diterima di luar biaya pengalihan sebesar Rp 691,177 miliar.

Di samping itu, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2021 yang digelar Selasa (24/5/2022) kemarin ini, PTBA memutuskan untuk membagikan 100% dari laba bersih perseroan tahun 2021 seluruhnya sebagai dividen.

"Pemegang saham menyetujui penggunaan 100% laba bersih perseroan sebesar Rp 7,9 triliun sebagai dividen," ujar Direktur Utama PTBA Arsal Ismail dikutip, Rabu (25/5/2022).

PT Timah Siap Operasikan Smelter Baru di Semester II-2022 Ini

PT Timah Tbk (TINS) mencoba merampungkan pembangunan fasilitas pemurnian dan pengolahan timah atau smelter Ausmelt Furnace. Dipastikan smelter tersebut bakal commercial operating date (COD) pada semester II 2022.

Direktur Utama TINS, Achmad Ardianto menyampaikan progres fisik hingga kuartal I kemarin sudah mencapai 91%, di mana saat ini pihaknya sudah melakukan pengetesan alat.

"Untuk alat-alat saat ini sudah self running udah mulai. kalau dari teknikal saat ini gak ada isu juga terkait pengiriman barang. rencana itu Commissioning Operation Date (COD) itu di di Semester 2 tepatnya di Q3 2022," katanya dalam Media Gathering, Rabu (25/5/2022).

Achmad menjelaskan total kapasitas terpasang ketika smelter ini beroperasi mencapai 40.000 ton crude tin. nantinya ketika sudah beroperasi setidaknya tingkat utilisasi mencapai 50% di tahun pertama.

Indocement (INTP) Bagikan Dividen Rp 500/Saham Pada 24 Juni

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) berhasil membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1.788.496.009.377.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar hari ini, Rabu (25/5/2022), disepakati oleh pemegang saham bahwa INTP akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 500 per saham, tanpa memperhitungkan jumlah saham yang dikuasai perseroan karena pembelian kembali saham oleh perseroan (treasury stock).

Christian Kartawijaya, Direktur Utama INTP menjelaskan sisa laba bersih setelah pembagian dividen tunai tersebut akan dicatat sebagai bagian dari saldo laba ditahan yang belum ditentukan penggunaannya.

Pemegang saham yang berhak untuk menerima dividen tunai adalah yang tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) pada Rabu, 8
Juni 2022 pukul 16.00 WIB.

Untuk periode cum dividen untuk pasar reguler dan pasar negosiasi adalah Senin, 6 Juni 2022 dan ex dividen-nya adalah Selasa, 7 Juni 2022.

Sedangkan cum dividen untuk pasar tunai adalah Rabu, 8 Juni 2022 dan ex dividen-nya adalah Kamis, 9 Juni 2022. Pembayaran dividen dilakukan sejak Jumat, 24 Juni 2022.

DPK Tumbuh Positif, Likuiditas KB Bukopin Aman

PT Bank KB Bukopin Tbk telah menjalankan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2021 pada Rabu (25/5/2022). Pada RUPST tersebut, Perseroan memaparkan kondisi likuiditas sudah jauh lebih baik dengan total Dana Pihak Ketiga (DPK) pada kuartal I 2022 sebesar Rp 44,13 triliun dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 43,43 triliun.

Wakil Direktur Utama KB Bukopin, Robby Mondong mengatakan, dengan begitu secara year on year DPK telah tumbuh sebesar Rp 704 miliar.

"Trend pertumbuhan DPK terus berlanjut sejak tahun 2021 dimana strategi rebranding yang dilakukan telah berhasil mengembalikan kepercayaan nasabah pada Bank. Strategi ini juga telah berhasil meningkatkan customer based dimana saat ini nasabah baru telah menjadi Back Bone dari pertumbuhan DPK," ujar Robby dalam RUPST KB Bukopin, Rabu (25/5/2022).

Saat ini, Robby menuturkan Perseroan menyusun strategi channel optimization yang diharapkan dapat meningkatkan daya tarik cabang dan menarik lebih banyak nasabah.

Pertumbuhan yang pesat juga terjadi pada layanan digital banking Perseroan dimana saat ini nasabah aktif yang bertransaksi melalui layanan digital banking mencapai 78%.

Belum Dilantik Jadi DK OJK, Mirza Sudah Mundur dari 4 Jabatan

Pelantikan anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode 2022-2027 gagal dipercepat. Semula, beredar undangan pelantikan DK OJK pada 24 Mei 2022, yang ternyata dibatalkan hingga waktu yang belum ditentukan.

Meski begitu Mirza Adityaswara yang terpilih sebagai Wakil Ketua DK OJK dan sebagai Ketua Komite Etik merangkap anggota sudah melepaskan banyak jabatannya, setidaknya di empat perusahaan.

Pertama, Mirza diketahui mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden Komisaris platform pembayaran digital OVO. Mirza menduduki jabatan tersebut sejak Februari 2022.

Atas pengabdiannya, keluarga besar OVO menyampaikan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya atas semua arahan dan kontribusi pria berusia 57 tahun ini yang pernah menjabat sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, sekaligus mengucapkan selamat atas amanat baru dari Negara ini.

Gandeng Baowu Group, KRAS Bakal Reaktivasi Blast Furnace

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) bekerja sama dengan Baowu Group Zhongnan Co. Ltd. untuk reaktivasi pabrik Blast Furnace. Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim dan Vice President Baowu Group Zhongnan Iron & Steel Li Huaidon pada hari ini, Rabu (25/5/2022).

"Melalui penandatanganan nota kesepahaman ini Krakatau Steel dan Baowu Group Zhongnan Co. Ltd. mengembangkan potensi kerja sama bisnis ke depan untuk kebutuhan reaktivasi pabrik Blast Furnace Krakatau Steel," jelas Silmy dikutip dari siaran pers, Rabu (25/5/2022).

Dia mengatakan, kerja sama ini merupakan solusi karena manajemen Krakatau Steel berupaya untuk mengoptimalkan investasi yang sudah dilakukan Krakatau Steel agar dapat memberikan manfaat ekonomi bagi perusahaan.

"Dengan pengalaman, sumber daya, teknologi, akses supply chain, serta nama besar yang dimiliki oleh Baowu Steel Group Zhongnan akan menjadikan fasilitas pabrik Blast Furnace Krakatau Steel bisa beroperasi dengan kinerja yang baik dan dengan biaya yang kompetitif," lanjut Silmy yang juga merupakan Chairman Asosiasi Besi dan Baja Asia Tenggara (SEAISI).

Top! Investasi di GoTo, Telkomsel Sudah Cuan Rp 805 M

Setelah mengalami tekanan, saham emiten sektor teknologi kembali menunjukan 'tajinya'. Tercatat, saham Bukalapak pada penutupan 25 Mei mengalami kenaikan menjadi Rp 282. Sementara saham PT. GoTo Gojek Tokopedia Tbk jugamengakamikenaikan yang cukup signifikan menjadi Rp 304.

Jika mengacu pada investasi Telkomsel di GOTO, diperkirakan harga rata-rata (average price) Telkomsel di GOTO di kisaran Rp 270 - Rp270 per lembar saham. Saat melantai, GOTO menetapkan harga IPO Rp 338. Dengan demikian, Telkomsel berpotensi meraup cuan Rp 34 per saham.

Artinya, dengan kepemilikan Telkomsel di GOTO sebanyak 23,7milyar lembar saham, potensi keuntungan di atas kertas mencapai Rp 805 miliar.

Namun tak semua emiten teknologi mengalami kenaikan. Pada penutupan bursa 25 Mei, PT. Trimegah Karya Pratama Tbk, PT. Sentral Mitra Informatika, PT. Sentral Mitra Informatika Tbk. terus mengalami penurunan. Bahkan tekanan jual emiten tersebut menyentuh Auto Rejection Bawah (ARB).

Ini Penyebab Laba Tower Bersama Naik 56% Jadi Rp 415 M

PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) membukukan peningkatan pendapatan dan laba bersih sepanjang tiga bulan pertama 2022 ditopang oleh kontribusi sewa operator telekomunikasi besar. Berdasarkan laporan keuangan perseroan dikutip Kamis (26/5/2022), pendapatan Tower Bersama meningkat 15,43% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 1,64 triliun.

Pada periode yang sama tahun sebelumnya, TBIG hanya membukukan pendapatan Rp 1,42 triliun. Pendapatan TBIG ini ditopang oleh sewa menara dari sejumlah operator seperti PT Indosat Tbk. (ISAT) sebesar Rp 579,5 miliar, naik 85,27% yoy dari Rp 312,6 miliar. Kemudian, dari PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang naik 5,36% dari Rp 537,5 miliar, menjadi Rp 566,3 miliar.

Kemudian, PT XL Axiata Tbk. (EXCL) yang meningkat 10,02% menjadi Rp 258,4 miliar, dari Rp 234,8 miliar secara yoy. Kemudian PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) meningkat 18,8% menjadi Rp125,2 miliar, dari Rp 105,4 miliar yoy.

Adapun pendapatan dari PT Hutchison 3 Indonesia berkurang signifikan menjadi Rp 7,5 miliar dari Rp 233,3 miliar atau turun 96,76% yoy. Sementara itu, pendapatan dari lainnya turun 39,37% menjadi Rp3,2 miliar, dari Rp 5,4 miliar yoy.

Selain pendapatan, laba kotor perseroan juga meningkat menjadi Rp 1,23 triliun di kuartal I/2022, dari Rp 1,08 triliun di kuartal I/2021. Laba kotor ini meningkat 13,78% secara tahunan.

TBIG mampu melakukan sejumlah efisiensi. Diantaranya, penurunan beban keuanhan menjadi Rp 37,48 miliar dari sebelumnya Rp 54,79 miliar. Beban pajak penghasilan juga turun menjadi Rp 53,42 miliar dari sebelumnya Rp 106,65 miliar. Nah, efisiensi ini yang membuat perolehan laba bersih lebih optimal dari laba kotor.

TBIG mencatat laba bersih Rp 415,72 miliar. Angka ini naik 56,34% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 265,9 miliar.

Semen Indonesia Mampu Cetak Kenaikan Laba Bersih 10%

Industri semen yang belum sepenuhnya kondusif tak menghalangi perfoma keuangan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR). Meski tipis, produsen semen beserta solusi turunannya mampu membukukan pertumbuhan kinerja keuangan.

Sepanjang kuartal pertama tahun ini, SMGR mencatat pendapatan Rp 8,14 triliun. Angka ini naik kurang dari 1% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 8,08 triliun.

Beban pokok naik 3,17% secara tahunan menjadi Rp 5,88 triliun. Akibatnya, laba kotor mengalami penurunan 5,13% secara tahunan menjadi Rp 2,25 triliun.

Beruntung, SMGR mampu menurunkan beban penjualan jadi Rp 647,64 miliar dari sebelumnya Rp 671,86 miliar. Beban umum dan adminsitrasi juga turun jadi Rp 596,81 miliar dari sebelumnya Rp 659,16 miliar.

Beban keuangan juga berhasil diturunkan jadi Rp 327,3 miliar dari sebelumnya Rp 443,64 miliar. Semua efisiensi itu membuat SMGR mampu mengerek laba sebelum pajak penghasilan 8,66% secara tahunan menjadi Rp 728,75 miliar.

Kenaikan itu juga yang membuat SMGR mampu mencatat laba bersih Rp 498,57 miliar. Angka ini naik 10,67% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 450,36 miliar.

Merck Bagikan Dividen Rp 107,5 M

PT Merck Tbk , perusahaan sains dan teknologi, menerima persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) atas Laporan Keuangan untuk tahun buku 2021, yang membukukan kinerja positif di tengah tantangan pandemi yang masih dihadapi pada 2021 dan membagikan dividen sejumlah Rp 107,5 miliar atau Rp 240 per unit saham.

Presiden Direktur PT Merck Tbk Evie Yulin mengatakan, capaian positif dan rebound yang membanggakan pada 2021 merupakan hasil kolaborasi bersama dengan pemangku kepentingan. Perseroan berupaya agar tetap bertumbuh menjadi perusahaan sains dan teknologi di bidang kesehatan yang unggul dan berkontribusi optimal bagi tercapainya tujuan keberlanjutan (Sustainable Development Goals).

"Untuk itu, Perseroan menjalankan banyak inisiatif strategis yang terbukti berhasil mempertahankan pangsa pasar, khususnya selama masa pandemi yang memaksa dunia melakukan transformasi digital lebih cepat," ungkap Evie dalam siaran pers, Kamis (26/5/2022).

Merck mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan yang kuat di tahun 2021. Perseroan mencatatkan lonjakan pendapatan 62% menjadi sebesar Rp 1 triliun dari Rp656 miliar di tahun 2020. Kenaikan pendapatan tersebut diimbangi dengan membaiknya efisiensi operasional, sehingga di akhir 2021.

Perseroan mencatatkan kenaikan laba bersih 83% menjadi sebesar Rp 132 miliar. RUPST menyetujui bahwa Perseroan membagikan final dividen untuk tahun buku 2021 sejumlah Rp107,5 miliar atau sejumlah Rp 240 per unit saham.

DPR Usulkan Bappebti Dibekukan Sementara, Ada Apa Nih?

Wakil Ketua Komisi VI dari Fraksi PDI-Perjuangan Aria Bima mengusulkan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) dibekukan sementara. Hal itu agar Kementerian Perdagangan dapat melakukan audit kinerja secara menyeluruh.

"Saya mengusulkan bagaimana kita akan meminta kepada Menteri Perdagangan untuk membekukan sementara Bappebti agar dapat melakukan audit kinerja menyeluruh terhadap sistemnya, regulasinya dan mungkin juga sumber daya manusianya," kata Aria Bima dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Bappebti di Ruang Rapat Komisi VI DPR RI, Rabu (25/5/2022).

Selama dibekukan itu, Aria Bima berharap Kementerian Perdagangan dapat mengevaluasi pelayanan terhadap masyarakat dan mengembalikan tujuan dibentuknya Bappebti. Salah satunya yakni untuk mengawasi komoditas berjangka pasar keuangan agar tak ada penyimpangan.

"Ini bukan tanpa alasan (usulan Bappebti dibekukan sementara), agar bagaimana ada perbaikan yang menyeluruh dan mendasar terhadap semua hal yang terkait dengan Bappebti," imbuhnya.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular