Kabar Pasar Hari Ini, Dari Erick Thohir Hingga DK-OJK Baru

Market - Teti Purwanti, CNBC Indonesia
21 July 2022 08:18
Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto) Foto: Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melesat tajam dengan apresiasi 2,06% ke 6.874,74 pada perdagangan Rabu (20/7/2022). IHSG konsisten bergerak di zona hijau sejak awal perdagangan dibuka dan sempat tembus posisi tertinggi di 6.880,75.

Setelah lama terjebak di rentang 6.700-6.800, IHSG sukses menembus level psikologis 6.800. Lalu, apakah indeks mampu bertahan di atas level ini?

Semuanya tergantung situasi pasar. Berikut kabar pasar yang bakal mewarnai pergerakan IHSG hari ini, Kamis (21/7/2022).

Incar Rp 80 M, Harga IPO Segar Kumala Rp 350 - Rp 400/Saham

Perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan besar buah-buahan dan daging unggas beku, PT Segar Kumala Indonesia Tbk (BUAH) akan melepas sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menawarkan sebanyak 200 juta saham baru.

Jumlah tersebut setara dengan 20% dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham dengan Nilai Nominal Rp 50 per saham.

Adapun saham yang ditawarkan kepada masyarakat dengan kisaran harga penawaran awal sebesar Rp 350 hingga Rp 400 per saham. Dengan demikian, perseroan mengharapkan dana segar dari hasil IPO tersebut sebesar Rp 70 miliar hingga Rp 80 miliar.

Holding Danareksa Perbaiki Kawasan Industri Hingga Air Minum

Menteri BUMN Erick Thohir telah meresmikan holding Danareksa yang merupakan holding lintas sektor. Harapannya, holding Danareksa dapat memperbesar kontribusi perusahan pelat merah kepada negara, bersinergi dengan pemerintah daerah, dan meningkatkan pelayanan masyarakat.

Menurutnya, kerjasama pemerintah pusat dan pemerintah daerah dapat menghasilkan pembukaan lapangan kerja, pendapatan, dan perbaikan ekosistem di daerah. Erick menyebut, proyek yang dikerjakan holding Danareksa diantaranya di proyek bendungan dan kawasan industri.

"Saya nggak menjelaskan seluruh Danareksa karena kompleks. 2 aja yang ada hubungan pemerintah daerah dan pemerintah pusat, kawasan industri dan air bersih," ujarnya di gedung BUMN Rabu (20/7/2022).

Erick menjelaskan, holding tersebut dapat memperbaiki sektor kawasan industri yang akan memperbaiki jarak kawasan industri dan akses logistik. "Jarak industri ke pelabuhan ke airport kan bisa direncanakan dengan baik. Ada kawasan indutri yang tak visible di tengah kota bisa dijadikan ekonomi baru, saling menguntungkan," ucapnya.

Kinerja Pulih, Elnusa Bagi 50% Laba Bersih jadi Dividen

PT Elnusa Tbk (ELSA) membagikan 50% laba bersih tahun buku 2021 sebagai dividen. Total laba bersih yang dibukukan ELSA pada 2021 sebesar Rp 108,74 miliar. Corporate Secretary Elnusa, Asmal Salam mengatakan 2021 merupakan momen pemulihan ekonomi karena hampir seluruh sektor mengalami tekanan sejak 2020.

"Kendati demikian, Elnusa masih mampu mencetak kinerja keuangan Elnusa yang berakhir pada 31 Desember 2021 dengan pendapatan usaha konsolidasi sebesar Rp8,14 triliun dan laba bersih Rp108,74 miliar dan ditengah kondisi tersebut, Elnusa tetap konsisten dari tahun ke tahun untuk memberikan manfaat kepada pemegang saham melalui pembagian dividen pada tahun buku 2021 ini sebesar 50% dari laba bersih dan akan dibayarkan selambatnya 30 hari setelah diputuskannya dalam RUPST," kata Asmal dalam siaran pers yang diterima CNBC Indonesia, Rabu (20/7/2022).

Asmal menambahkan, RUPS juga memutuskan memberhentikan dengan hormat Komisaris Independen Anis Baridwan yang telah menyelesaikan satu periode masa jabatannya, RUPST juga menyetujui pengangkatan Komisaris Independen Hernawan Bekti Sasongko.

Ternyata Ini yang Bikin IHSG Tahan Banting

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) optimis tahun ini akan ada pertumbuhan di bursa saham meski lambat. Verdi Ikhwan, Kepala Divisi Riset BEI mengatakan hingga 15 Juli 2022 IHSG masih tumbuh 1,07%.

"Optimisme didorong oleh pemulihan ekonomi yang kokoh di tengah risiko global dan domestik seperti risiko stagflasi, tren pengetatan kebijakan moneter, eskalasi
konflik geopolitik, varian baru Covid-19, dan lain-lain," kata Verdi kepada Media, Rabu (20/7/2022).

Menurutnya, ekonomi domestik tahun ini masih memiliki kesempatan untuk bertumbuh dan menjadi peluang bagi bursa. Selain itu, manajemen terhadap Covid-19 yang makin membaik juga membuat investor tetap percaya diri.

"Harmonisasi dari pemerintah seperti Omnibus Law, Tax Harmonization Law juga membuat investor lebih aktif dan percaya diri untuk berinvestasi," ungkap Verdi.

Ada Kabar Erick Thohir Hingga OJK
BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :
1 2 3

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading