
Kabar Pasar Hari Ini, Dari Erick Thohir Hingga DK-OJK Baru

Erick Thohir Tak Terima BUMN Dibilang Banyak Utang
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan, saat ini perusahaan pelat merah cenderung lebih sehat. Hal itu tercermin dari pendapatan konsolidasi BUMN tahun 2021 yang sebesar Rp 1.983 triliun, laba bersih Rp 126 triliun atau naik di atas 60% dalam kondisi pandemi.
Menurutnya, rasio utang dibandingkan modal telah menurun. Ketika kontribusi BUMN kepada negara besar, maka seharusnya mengubah persepsi bahwa BUMN merupakan perusahaan yang berkinerja buruk.
"Laba bersih konsolidasi Rp 126 triliun dari Rp 13 triliun. Lompatan yang luar biasa karena kerja sama-sama. Utang pun kalau dilihat rasio utang dengan modal yang diinvestasikan menurun. Artinya image BUMN banyak utang, salah," tegasnya di Kementerian BUMN, Rabu (20/7/2022).
Erick memandang, jika dirinya melihat menggunakan kacamata pengusaha, biasanya modal lebih kecil dibandingkan utang. Namun, BUMN mampu mencapai kinerja yang baik dengan perusahaan yang sehat.
3 Strategi Utama OJK untuk Melindungi Konsumen
Berbagai isu tentang komplain nasabah, hingga bagaimana cara perlindungan konsumen, sangat massif di tengah masyarakat. Hal ini pun tidak luput dari perhatian Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) periode 2022-2027.
Friderica Widyasari Dewi, Anggota Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen mengatakan edukasi menjadi hal dasar yang merupakan bentuk melindungi konsumen, baik edukasi dan literasi tentang produk jasa keuangan itu sendiri.
"Untuk DK OJK 2022-2027 ini kami memiliki visi bagaimana terkait dengan perlindungan konsumen. Bagaimana meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia melalui peningkatan literasi, inklusi jasa keuangan, termasuk perlindungan konsumen dan masyarakat. Kami bukan hanya melihat sebagai konsumen saja, namun juga masyarakat," ungkap Friderica yang biasa disapa Bu Kiki dalam konferensi pers, Rabu (20/7/2022).
Kiki menegaskan OJK memiliki kewenangan melakukan tindakan pencegahan permasalahan konsumen dan masyarakat melalui pemberian informasi dan edukasi atas karakteristik sektor jasa keuangan, layanan dan produknya.
Produsen Masker Hetzer IPO, Tawarkan Rp 125 - Rp 175/Saham
PT Hetzer Medical Indonesia Tbk (MEDS) berencana melepas sebanyak-banyaknya 312.500.000 saham baru dalam penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) bulan depan.
Jumlah saham tersebut sebanyak-banyaknya 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum dengan nilai nominal Rp 20 setiap saham, yang dikeluarkan dari simpanan (portepel) Perseroan.
Berdasarkan prospektus di laman e-ipo, Rabu (20/7/2022), saham tersebut ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga Penawaran sebesar Rp 125 - 175 setiap saham.
"Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp 54,68 miliar," tulis prospektus.
Perusahaan yang bergerak di industri peralatan kesehatan dan turunannya, yang berbasis di Kota Cimahi, Jawa Barat ini, telah menunjuk PT Wanteg Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
IPO, Toba Surimi Tawarkan Rp 100 - 150/Saham
Perusahaan yang bergerak di bidang hasil perikanan, PT Toba Surimi Industries Tbk (CRAB) akan melepas sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui proses IPO, sebanyak-banyaknya 390 juta saham.
Jumlah tersebut setara dengan 20% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah Penawaran Umum dengan nilai nominal Rp 50 per saham, yang dikeluarkan dari simpanan (portepel) Perseroan.
Berdasarkan prospektus di laman e-ipo, Rabu (20/7/2022), harga saham yang ditawarkan kepada masyarakat di kisaran Rp 100 hingga Rp 150 per saham yang ditetapkan berlaku untuk seluruh saham baru.
Dengan demikian, perseroan berharap akan meraup dana segar sebesar Rp 39 miliar hingga Rp 58,5 miliar.
(RCI/dhf)