Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin ambrol. Indeks ditutup 4,42% di level 6.909,75.
Di kawasan Asia, IHSG mencatatkan kinerja yang paling buruk. Indeks Shanghai Composite memimpin apresiasi dengan penguatan 0,09%.
Sementara indeks Straits Times drop 0,51%. Kemudian indeks Nikkei 225 anjlok 2,53% dan IHSG anjlok lebih dari 4%.
Meski turun, banyak kabar pasar yang mewarnai pergerakan indeks. Berikut sejumlah kabar pasar yang perlu dicermati untuk perdagangan hari ini, Selasa (10/5/2022).
Serius Garap Nikel, HRUM Akuisisi Smelter di Weda Bay Rp 1 T
Emiten batu bara PT Harum Energy Tbk (HRUM) serius melebarkan sayapnya ke bidang pemurnian nikel.
Hal ini dibuktikan dari langkah perusahaan mengakuisisi smelter di Kawasan Industri Weda Bay, Kabupaten Halmahera Tengah, dari PT Westrong Metal Industry (WMI).
Akuisisi ini dilakukan HRUM melalui anak usahanya PT Harum Nickel Industry (HNI). Akuisisi terjadi setelah HNI membeli 250 ribu saham baru dalam PT WMI, yang mewakili 20% dari total modal ditempatkan dan disetor PT WMI.
Harga pengambilan bagian saham baru tersebut adalah sebesar US$ 75 juta, atau sekitar Rp 1,09 triliun (asumsi kurs Rp 14.480 per dolar AS). Akuisisi ini terjadi pada 27 April 2022.
Laba BSD Sulit Tumbuh Tinggi di Q1-2022, Ini Penyebabnya
Emiten properti Grup Sinar Mas PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) mengalami perlambatan pertumbuhan laba bersih dalam tiga bulan pertama 2022. Hermawan Wijaya, Direktur BSDE menjelaskan, hal itu dikarenakan BSDE tidak mencatatkan pendapatan lain-lain yang signifikan seperti pada 2021.
"Tahun lalu, sebagai dampak dari pertumbuhan anorganik berupa akuisisi, BSDE membukukan pendapatan yang cukup signifikan pada akun penghasilan lain-lain. Namun, kami berkeyakinan membukukan perolehan positif hingga akhir tahun 2022, baik pendapatan usaha maupun bottom line," jelas Hermawan dalam keterbukaan informasi, Senin (9/5/2022).
BSDE mencatat penurunan nilai laba bersih pada kuartal I/2022. Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat turun 42,01% secara tahunan (YoY) dari Rp 599,95 miliar menjadi Rp 347,90 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, penurunan laba juga terjadi karena beban usaha BSDE melonjak 32,06% YoY dari Rp 476,25 miliar menjadi Rp 628,94 miliar. Pada saat yang sama pendapatan usaha perusahaan naik 21,39% YoY dari Rp 1,669 triliun menjadi Rp 2,026 triliun.
Sederet Aksi Korporasi Merdeka Copper Gold
PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) akan melakukan penambahan modal dan membeli kembali saham perusahaan dari pasar modal (buyback) dalam waktu berdekatan.
Dalam keterbukaan informasi yang dikutip Senin (9/5/2022), MDKA menyebut akan menambah modal melalui mekanisme penerbitan saham baru sebanyak 2.290.485.081 unit. Jumlah saham baru ini setara maksimal 10% dari seluruh modal perseroan.
Penambahan modal akan dilakukan tanpa hak memesan efek terlebih dahulu bagi investor. Aksi ini dilakukan lantaran MDKA ingin mengembangkan kegiatan usahanya dan melihat kesempatan bagus untuk melakukan ekspansi bisnis.
Pada saat yang sama, MDKA juga mengumumkan rencana membeli kembali saham perseroan (buyback) senilai Rp 600 miliar. Dua rencana ini akan dibahas dalam RUPSLB pada 10 Juni mendatang.
Buybackakan dilakukan MDKA paling lambat 18 bulan sejak rencana ini disetujui dalam RUPSLB. Perusahaan menyebut aksi ini dilakukan demi menambah fleksibilitas perseroan untuk menjaga stabilitas harga saham apabila tidak mencerminkan nilai/kinerja yang sebenarnya.
Harga CPO Melambung, ANJ Catat Laba US$ 11 juta di Kuartal I
PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) mencatatkan laba bersih US$ 11,16 juta pada kuartal I-2022, naik 261,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Lonjakan laba ini dipacu oleh kenaikan harga jual rata-rata Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel (PK).
Kenaikan pendapatan dan penurunan beban penjualan juga menjadi salah satu faktor pendukung kenaikan laba di awal tahun ini. Pada kuartal I-2022, perusahaan membukukan kenaikan pendapatan 28,79% menjadi US$ 73,55 juta. Kemudian penurunan beban penjualan tercatat 96,34% menjadi US$ 244 ribu dari sebelumnya, US$ 6,69 juta.
Kenaikan laba ini juga membuat EBITDA perusahaan naik, dari US$12,9 juta menjadi US$23,7 juta, sementara kenaikan margin EBITDA tercatat dari 21,9% menjadi 31,4%.
Lagi, Saham Unilever Mendapat Kritik Dari Penasihat Keuangan
Nilai laba per saham (earning per share/EPS) PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) diperkirakan akan menurun pada kuartal I/2022, jika manajemen perusahaan tidak melakukan beberapa hal.
Perkiraan ini disampaikan perusahaan penasihat investasi PT Nilzon Kapital Advisor. Perusahaan ini menilai laba UNVR bisa turun apabila manajemen tidak menunda pengakuan beban pada tiga bulan pertama 2022.
"Kami menemukan hal yang sangat menarik dari laporan keuangan UNVR pada kuartal pertama tahun 2022 yang baru saja terbit. Kenaikan laba sebesar 19,03% year-on-year ternyata hampir seluruhnya bukan disebabkan oleh kesuksesan operasional, melainkan karena hilangnya beban 'biaya jasa dan ETS' secara mendadak dari laporan keuangan. Biaya tersebut sejatinya dicatatkan secara konsisten oleh UNVR dan dibayarkan kepada pihak terafiliasi, namun tidak pada Q1 tahun ini." kata President dan Principal Advisor Nilzon Kapital Frizon Akbar Putra, Senin (9/5/2022).
Ketiadaan beban biaya jasa dan ETS UNVR yang dimaksud Frizon nilainya mencapai Rp337 miliar. Frizon menyebut ketiadaan indikator tersebut pada laporan kinerja sebuah emiten bukan terjadi kali ini sana.
"Sejarah menunjukkan bahwa 'biaya jasa dan ETS' kemungkinan akan ditunda ke kuartal berikutnya, bukan dihilangkan," ujarnya.
Waskita Karya Terbitkan Obligasi dan Sukuk Total Rp 3,27 T
Emiten konstruksi BUMN PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) akan menerbitkan obligasi dan sukuk senilai total Rp 3,275 triliun.
Untuk obligasi, perseroan akan menerbitkan penawaran umum obligasi IV Waskita Karya Tahun 2022 dengan jumlah pokok obligasi Rp 2,127 triliun, yang terdiri dari dua seri.
Pembayaran Bunga Obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 12 Agustus 2022, sedangkan pembayaran Bunga Obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo masing-masing seri Obligasi adalah pada tanggal 12 Mei 2027 untuk Obligasi Seri A dan 12 Mei 2029 untuk Obligasi Seri B.
Selanjutnya, Waskita Karya juga menawarkan sukuk mudharabah I Waskita Karya Tahun 2022 sebesar Rp 1,148 triliun yang juga terbagi menjadi dua seri.
Pembayaran Pendapatan Bagi Hasil pertama akan dibayarkan pada tanggal 12 Agustus 2022, sedangkan Pendapatan Bagi Hasil terakhir sekaligus dengan pembayaran kembali Dana Sukuk Mudharabah akan dibayarkan pada tanggal 12 Mei 2027 untuk Sukuk Mudharabah Seri A dan tanggal 12 Mei 2029 untuk Sukuk Mudharabah Seri B.
Matahari Putra Prima Catatkan Rekor Penjualan Online Tertinggi
Relaksasi PPKM dan momen jelang lebaran berimbas pada membaiknya kinerja peritel modern. Imbas ini salah satunya dirasakan oleh PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA). Berdasarkan data NielsenIQ, pangsa pasar perusahaan meningkat jadi 26,2% di akhir kuartal satu tahun ini dari sebelumnya 24,7% per akhir 2021.
Kenaikan pangsa pasar itu tak lepas dari penjualan kuartal I-2022 yang mencapai Rp 1,69 trilliun, meningkat 9,2% secara tahunan atawa year on year (YoY) dengan pertumbuhan comparable sales sebesar 5,2% meskipun adanya pembatasan PPKM dan kelangkaan minyak goreng.
Bisnis e-groceries MPPA tumbuh 56,3% YoY dan saat ini mencapai 7,3% dari total penjualan reguler di kuartal pertama 2022. Ekspansi dan pengembangan mitra E-Groceries yang berkelanjutan memperkuat strategi omni-channel di Q1 2022 dengan beberapa mitra baru sedang dalam proses untuk onboarding.
Kisah Darmo Hadipranoto, Pendiri Campina yang Tutup Usia
Kabar duka datang dari produsen es krim PT Campina Ice Cream Industry Tbk (CAMP). Darmo Hadipranoto, pendiri sekaligus komisaris perusahaan tutup usia.
Kabar duka itu disampaikan oleh Sekretaris Perusahaan CAMP, Sagita Melati dalam keterbukaan informasi, Senin (9/5/2022), melalui keterbukaan informasi.
"Bersama ini kami sampaikan bahwa Bapak Darmo Hadipranoto, yang menjabat sebagai Komisaris Perseroan telah meninggal dunia pada hari Senin tanggal 9 Mei 2022," kata Sagita.
Darmo Hadipranoto adalah pendiri Campina. Ia memulai usahanya dari industri rumahan.
Ia sejatinya memiliki latar belakang sebagai importir dan kontraktor. Beliau menyelesaikan pendidikan SMA di St. Stephen Collage, Hong Kong dengan bidang studi IPA.