
Harga CPO Melambung, ANJ Catat Laba US$ 11 juta di Kuartal I

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) mencatatkan laba bersih US$ 11,16 juta pada kuartal I-2022, naik 261,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Lonjakan laba ini dipacu oleh kenaikan harga jual rata-rata Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel (PK).
Kenaikan pendapatan dan penurunan beban penjualan juga menjadi salah satu faktor pendukung kenaikan laba di awal tahun ini. Pada kuartal I-2022, perusahaan membukukan kenaikan pendapatan 28,79% menjadi US$ 73,55 juta. Kemudian penurunan beban penjualan tercatat 96,34% menjadi US$ 244 ribu dari sebelumnya, US$ 6,69 juta.
Kenaikan laba ini juga membuat EBITDA perusahaan naik, dari US$12,9 juta menjadi US$23,7 juta, sementara kenaikan margin EBITDA tercatat dari 21,9% menjadi 31,4%.
Direktur Utama ANJ Lucas Kurniawan mengatakan ANJ terus memproduksi Tandan Buah Segar (TBS) atau sawit sebesar 173.339 MT selama kuartal I-2022. Perkebunan Papua Barat misalnya, meski mulai masuk tahap produksi komersial pada 2020, mampu menyumbang 15% dari total produksi.
Perusahaan mencatat dengan kenaikan produksi hampir 40% dibandingkan periode yang sama pada 2021. Selain itu, berdasarkan survei lapangan terhadap potensi buah, produksi TBS dari perkebunan Sumatera Utara II dan Kalimantan Barat juga diperkirakan akan meningkat pada bulan-bulan berikutnya di 2022.
"Untuk mencapai pertumbuhan positif dalam beberapa tahun ke depan, kami akan memprioritaskan keseimbangan profil usia tanaman kelapa sawit dengan tetap mempertahankan profitabilitas dan arus kas melalui strategi penanaman kembali (replanting) terutama di perkebunan Pulau Belitung dan perkebunan Sumatera Utara I," ujar Lucas dalam keterangan tertulis, Senin (9/5/2022).
Selain peningkatan harga CPO, peningkatan pendapatan dan laba dikontribusikan dari naiknya penjualan tepung sagu dan edamame segar dan beku. Tercatat masing-masing meningkat sebesar 78% dan 175%, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Lucas mengungkapkan, kinerja positif pada kuartal I-2022 juga ditopang oleh upaya ANJ membangun fundamental aspek keberlanjutan dan penerapan ESG yang kuat yang dilakukan secara konsisten. Yang terbaru, ANJ baru saja menyelesaikan road map mencapai net-zero carbon yang ditargetkan tercapai pada tahun 2030.
"Kami berupaya untuk meningkatkan produktivitas melalui inovasi agronomi yang mengutamakan perhatian kepada unsur ramah lingkungan seperti penerapan pupuk organik (kompos) dalam skala lebih besar," pungkas Lucas.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article ANJT Bukukan Laba Bersih US$ 19,3 Juta di Semester 1-2022
