
Saham Tech Banyak 'Dibuang' Investor? Cek Fakta 27 Sahamnya!

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham yang terhimpun di dalam indeks sektor teknologi (IDXTECHNO), yang sering disebut saham ekonomi baru (new economy), seolah kehilangan daya akhir-akhir ini.
Tren pelemahan tersebut berbarengan dengan melesatnya saham komoditas--yang dianggap sebagai bagian dari ekonomi lama (old economy)--di tengah melonjaknya harga komoditas, seperti batu bara dan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO).
Saham emiten batu bara 'pelat merah' PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan Grup Bakrie PT Bumi Resources Tbk (BUMI), misalnya, masing-masing melejit 21,98% dan 58,18%, hingga perdagangan sesi I, Jumat ini (15/1).
Contoh lain, saham CPO Grup Salim PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) masing-masing melejit 16,34% dan 33,95% dalam 30 hari terakhir.
Saham-saham old economy lainnya, seperti perbankan, juga turut naik akhir-akhir ini dan berperan mengangkat performa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga sempat menembus level 6.600--sebelum terkoreksi 0,67% ke 6.581,90 per Jumat ini (15/10) pukul 11.15 WIB.
Ambil contoh lagi, dua saham emiten dengan nilai kapitalisasi pasar (market cap) terbesar di bursa PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) masing-masing melonjak 15,03% dan 18,28% dalam sebulan.
Adapun, saham e-commerce PT Bukalapak.com (BUKA) yang digadang-gadang akan memimpin indeks sektor teknologi pun malah loyo. Saat ini, harga saham BUKA malah berada di Rp 735/saham, di bawah harga saat awal melantai di bursa pada 6 Agustus 2021 sebesar Rp 850/saham.
Melihat tren tersebut, manajemen BUKA turut mengungkapkan alasan mengapa saham perusahaan mengalami penurunan dalam sebulan terakhir.
President Bukalapak Teddy Oetomo mengatakan penurunan saham yang terjadi karena adanya peningkatan harga komoditas belakangan ini, dan menyebabkan terjadinya rotasi portofolio dari para investor pasar saham di BEI.
"Kalau dari feedback dari analis di capital market peningkatan harga komoditas dan terjadi rotasi dari portofolio investor dari kepemilikan di sektor tersebut berkurang, karena mereka masuk ke perusahaan yang lebih mengarah ke komoditas," kata Teddy, Kamis kemarin (14/10/2021).
Perubahan portofolio dari perusahaan teknologi, jelas Teddy, ke yang mengarah ke saham-saham emiten komoditas tidak hanya terjadi pada Bukalapak, melainkan juga perusahaan yang lainnya.
Nah, apakah tren koreksi saham BUKA dalam sebulan tersebut diikuti oleh saham teknologi lainnya?
Untuk melihat gambar yang lebih luas, di bawah ini Tim Riset CNBC Indonesia menyajikan tabel kinerja saham teknologi dalam sebulan terakhir.
Kinerja Saham-Saham IDXTECHNO Selama Sebulan Terakhir
No | Kode Ticker | Harga Terakhir | % Sebulan |
1 | KIOS | 710 | -36.89 |
2 | RUNS | 356 | -32.83 |
3 | KREN | 114 | -29.19 |
4 | DMMX | 2,480 | -20.7 |
5 | TFAS | 5,050 | -18.88 |
6 | UVCR | 570 | -16.67 |
7 | MLPT | 2,940 | -16.00 |
8 | HDIT | 316 | -14.59 |
9 | BUKA | 735 | -14.53 |
10 | EMTK | 1,665 | -13.99 |
11 | ATIC | 625 | -13.19 |
12 | LUCK | 226 | -10.94 |
13 | PTSN | 264 | -10.14 |
14 | EDGE | 24,250 | -9.61 |
15 | LMAS | 101 | -9.01 |
16 | ZYRX | 565 | -6.61 |
17 | DCII | 46,000 | -5.93 |
18 | GLVA | 270 | -5.59 |
19 | NFCX | 9,950 | -3.63 |
20 | ENVY | 50 | 0.00 |
21 | SKYB | 51 | 0.00 |
22 | MCAS | 12,700 | 5.63 |
23 | DIVA | 2,260 | 7.04 |
24 | CASH | 166 | 9.21 |
25 | MTDL | 3,180 | 9.28 |
26 | PGJO | 83 | 10.67 |
27 | TECH | 8,075 | 20.53 |
Sumber: Bursa Efek Indonesia (BEI) | Harga terakhir per 15 Oktober 2021, pukul 10.54 WIB
NEXT: Cek! 19 Saham Teknologi Anjlok
