Dicaplok Agung Sedayu, Saham PANI Kena ARA! Cek Jeroannya

Market - Ferry Sandria, CNBC Indonesia
15 October 2021 10:25
Sugianto Kusuma (Aguan) Foto: M. Iqbal-detikcom Foto: Sugianto Kusuma (Aguan) Foto: M. Iqbal-detikcom

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi membuka kembali penghentian sementara (suspensi) perdagangan saham emiten produsen kaleng kemas PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk (PANI) mulai perdagangan sesi I, Jumat ini (15/10/2021), setelah sehari sebelumnya 'digembok'.

Ketika dibuka pagi ini, saham PANI meroket 24,50% di Rp 940/saham dengan nilai transaksi Rp 3,22 miliar, dan volume perdagangan 3,44 juta saham. Level kenaikan itu menyentuh batas atas yang diperbolehkan Bursa yakni 25%, auto reject atas (ARA) dalam sehari.

Dalam sepekan terakhir saham PANI melejit 141% dan sebulan terakhir juga melesat 213% dengan kapitalisasi pasar Rp 385 miliar.

Pagi ini, BEI resmi membuka suspensi setelah kemarin saham PANI dihentikan sementara karena terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham tersebut. Dalam rangka cooling down, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham tersebut.

Kenaikan saham PANI terjadi di tengah kabar resmi saham perusahaan mayoritas atau 80% dicaplok oleh PT Multi Artha Pratama, bagian dari 'raksasa' properti Tanah Air, Agung Sedayu Group.

Perusahaan yang tergabung dalam Agung Sedayu tersebut juga menyatakan telah menyampaikan dokumen pelaksanaan tender offer kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per tanggal 12 Oktober 2021 dan diperkirakan jadwal waktu pelaksanaan tender offer adalah tanggal 11 November hingga 10 Desember 2021, berdasarkan pengumuman resmi perusahaan yang terbit di BEI.

Terkait rencana diversifikasi dan perubahan bidang usaha, pihak manajemen perusahaan produsen kaleng kemas tersebut menyampaikan bahwa "PT MAP melalui perseroan berencana untuk melakukan investasi dan mengembangkan bisnis pada perusahaan real estat.

Lebih lanjut perusahaan juga telah memperkenalkan pemegang saham dan calon manajemen baru di emiten tersebut, di mana eks menteri Freddy Numberi menjadi Komisaris Utama PT MAP.

PT MAP yang berkedudukan di Jakarta Utara, didirikan tahun 2002 lalu merupakan perusahaan pengembang properti yang berpusat di Jakarta yang sahamnya dimiliki oleh oleh PT Agung Sedayu dan PT Tunas Mekar Jaya dengan kepemilikan saham masing-masing sebesar 50%.

Selain taipan Sugianto Kusuma (Aguan) yang merupakan pemilik dan pendiri Agung Sedayu, terdapat pula nama Hindarto Budiono yang memiliki kedekatan dengan Grup Salim dan menguasai 49,99% saham PT MAP secara tidak langsung melalui kepemilikan di PT Tunas Mekar Jaya.

Mengenai kinerja keuangan, PANI berhasil mencatatkan laba bersih Rp 811,57 juta pada semester pertama tahun ini, berbalik dari semula mengalami rugi Rp 10,87 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Perbaikan kinerja laba perusahaan didorong oleh kinerja pendapatan perusahaan yang terdongkrak naik 57,10% yang mana nilainya mencapai Rp 124,17 miliar pada akhir Juni 2021. Pada periode yang sama tahun sebelumnya perusahaan tercatat hanya mampu memperoleh pendapatan sebesar Rp 79,04 miliar.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Agung Sedayu Resmi 'Listing' di Bursa Modal Rp54 M, Kok Bisa?


(tas/tas)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading