Jokowi Bakal Stop Ekspor CPO, Saham Produsennya Ambles

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham emiten produsen minyak sawit (crude palm oil/CPO) melemah ke zona merah pada awal perdagangan hari ini, Jumat (15/10/2021), masih terimbas aksi ambil untung para investor setelah cenderung melesat beberapa waktu terakhir.
Selain itu, pelemahan saham sawit pagi ini terjadi di tengah kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memberi sinyal untuk mengerem ekspor minyak sawit mentah alias CPO. Pernyataan Jokowi ini disampaikan dalam sebuah pidato sambutan di Lemhannas, Rabu lalu (14/10/2021).
Bahkan dalam pernyataannya, Jokowi juga menjanjikan ancang-ancang berupa pembentukan tim pengacara khusus untuk melawan potensi gugatan negara pengimpor CPO.
"Di suatu titik nanti, setop yang namanya ekspor CPO. Harus jadi kosmetik, harus jadi mentega, harus jadi biodiesel, dan turunan lainnya [di dalam negeri]," kata Jokowi.
Berikut pelemahan saham CPO, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.24 WIB.
Jaya Agra Wattie (JAWA), saham -3,66%, ke Rp 158/saham
Triputra Agro Persada (TAPG), -2,05%, ke Rp 715/saham
Astra Agro Lestari (AALI), -1,20%, ke Rp 10.250/saham
Cisadane Sawit Raya (CSRA), -1,02%, ke Rp 388/saham
Eagle High Plantations (BWPT), -1,01%, ke Rp 98/saham
Sawit Sumbermas Sarana (SSMS), -0,89%, ke Rp 1.115/saham
Dharma Satya Nusantara (DSNG), -0,82%, ke Rp 605/saham
PP London Sumatra Indonesia (LSIP), -0,69%, ke Rp 1.430/saham
SMART (SMAR), -0,46%, ke Rp 4,350/saham
Salim Ivomas Pratama (SIMP), -0,40%, ke Rp 494/saham
Menurut data di atas, saham JAWA menjadi yang paling ambles, dengan penurunan 3,66% ke Rp 158/saham, melanjutkan koreksi 3,52% pada perdagangan kemarin setelah melesat 3 hari beruntun.
Dalam sepekan, saham JAWA melonjak 33,05%, sementara dalam sebulan melesat 16,30%.
Kedua, saham milik pengusaha TP Rachmat TAPG yang turun 2,05% ke Rp 715/saham setelah kemarin naik 0,69%. Dalam sepekan saham TAPG terkikis 10,00%, sedangkan dalam sebulan melejit 19,01%.
Ketiga saham Grup Astra AALI yang melemah 1,20% ke Rp 10.250/saham, setelah naik dalam 2 hari terakhir. Kendati turun pagi ini, dalam seminggu saham AALI masih naik 2,99%, sedangkan dalam sebulan melejit 21,11%.
Di bawah AALI, ada saham CSRA yang terdepresiasi 1,02% ke Rp 388/saham. Dalam seminggu saham ini anjlok 13,33%, tetapi dalam sebulan menanjak 25,00%.
Sebelumnya, Jokowi sebelumnya tampak semakin 'gerah' dengan hasil kekayaan alam Indonesia yang hanya diekspor mentah, tanpa dijadikan produk yang bernilai tambah. Hilirisasi menjadi tujuan utama Jokowi membangun industri dalam negeri.
Selama bertahun-tahun, Indonesia dinilai hanya mengekspor barang mentah ke berbagai negara. Padahal, produk komoditas andalan domestik seperti minyak sawit mentah dan batu bara dapat menjadi disulap menjadi produk bernilai tinggi.
Berbicara saat memberikan pengarahan kepada peserta PPSA XXIII 2021 LNKRI di Istana Negara, kompleks Istana Kepresidenan, Jokowi mengaku tak menutup kemungkinan untuk menyetop ekspor CPO.
"Sawit juga suatu titik juga disetop ekspor CPO," kata Jokowi, Rabu (13/10/2021).
Jokowi mengatakan, komoditas minyak kepala sawit mentah dapat diolah menjadi produk bernilai tambah seperti kosmetik, mentega, biodiesel, hingga turunan lainnya.
"Sekali lagi kita harus punya keberanian," kata eks Gubernur DKI Jakarta itu.
Aksi ambil untung masih membayangi harga CPO yang diperdagangkan di Bursa Malaysia.
Meski kemarin ambles, tetapi harga komoditas tersebut masih membukukan kenaikan 10,34% dalam sebulan terakhir. Sejak akhir 2020 (year-to-date), harga CPO melesat 36,08%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Sudah Naik 6,3%, Harga CPO Pekan Depan Bakal Mendatar?
(adf/adf)