Rekor Harga CPO, Bikin Saham-saham Sawit Cuan Gokil

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
11 October 2021 09:47
Pekerja mengangkut kelapa sawit kedalam jip di Perkebunan sawit di kawasan Candali Bogor, Jawa Barat, Senin (13/9/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Pekerja mengangkut kelapa sawit kedalam jip di Perkebunan sawit di kawasan Candali Bogor, Jawa Barat, Senin (13/9/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham emiten produsen minyak sawit (crude palm oil/CPO) menguat pada awal perdagangan hari ini, Senin (11/10/2021), di tengah harga CPO yang berhasil menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa.

Berikut kenaikan saham CPO, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.22 WIB.

  1. Sawit Sumbermas Sarana (SSMS), saham +3,48%, ke Rp 1.040/saham

  2. Tunas Baru Lampung (TBLA), +2,86%, ke Rp 900/saham

  3. Eagle High Plantations (BWPT), +2,04%, ke Rp 100/saham

  4. PP London Sumatra Indonesia (LSIP), +1,75%, ke Rp 1.455/saham

  5. Dharma Satya Nusantara (DSNG), +1,67%, ke Rp 610/saham

  6. Astra Agro Lestari (AALI), +1,50%, ke Rp 10.175/saham

  7. Jaya Agra Wattie (JAWA), +0,85%, ke Rp 119/saham

  8. Sampoerna Agro (SGRO), +0,51%, ke Rp 1.960/saham

  9. SMART (SMAR), +0,23%, ke Rp 4.420/saham

Menurut data di atas, saham SSMS menjadi yang paling naik, yakni sebesar 3,48% ke Rp 1.040/saham, usai naik 3,61% pada Jumat pekan lalu. Dalam sepekan saham SSMS melesat 7,18%, sementara dalam sebulan melambung 27,44%.

Di bawah saham SSMS, saham TBLA bertambah 2,86% ke Rp 900/saham, setelah naik 2,34% pada Jumat minggu sebelumnya. Dalam seminggu saham ini terkerek 2,30%, sedangkan dalam sebulan melejit 14,10%.

Ketiga, saham BWPT mencuat 2,04% ke Rp 100/saham, melanjutkan penguatan 4,26% pada akhir pekan lalu.

Keempat, saham LSIP mendaki 1,75%, melanjutkan apresiasi 2,88% pada Jumat lalu. Praktis, dalam seminggu saham ini melesat 9,51%, sedangkan dalam sebulan melejit 36,15%.

Harga kontrak berjangka (futures) minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) selama sepekan lalu melesat di Bursa Derivatif Malaysia hingga mendekati level psikologis MYR 5.000/ton.

Harga CPO kontrak pengiriman Desember 2021 melesat 2,4% pada Jumat (8/10/2021) ke MYR 4.966/ton. Secara mingguan, harga CPO terhitung meroket 10,2% dibandingkan penutupan akhir pekan sebelumnya (MYR 4.505/ton).

Dalam lima hari perdagangan, harga komoditas andalan Indonesia ini melemah hanya pada Kamis, yakni sebesar 0,5%. Penguatan sepekan lalu melanjutkan tren pekan sebelumnya di mana harga CPO juga menguat secara mingguan, sebesar 1,4% dari level RM 4.441/ton.

Posisi penutupan pada Jumat sebesar MYR 4.966 per ton ini merupakan level tertingginya sepanjang masa. Sepanjang tahun berjalan (year-to-date/YTD), harga CPO terhitung melonjak 37,9% dengan reli sepanjang bulan ini sebesar 8,1%.

Kenaikan terjadi di tengah lonjakan permintaan komoditas dasar seperti minyak, gas, hingga batu bara menyusul ekspektasi pemulihan ekonomi global. Kenaikan harga energi dunia tersebut membuat harga CPO, yang menjadi bahan baku biodisel, ikut menguat.

Pasar CPO dunia juga cenderung pulih, sebagaimana terlihat dari data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (GAPKI) yang mencatat ekspor minyak sawit per Agustus, termasuk produk olahannya seperti oleochemicals, melesat 59% secara tahunan menjadi 4,27 juta ton.

Sementara itu dari India, konsumsi minyak nabati berpeluang terpacu setelah pemerintah memangkas bea impor untuk CPO dkk menjadi 8,6%, yang berlaku sejak 11 September. Akibatnya, harga minyak nabati tersebut di pasar India melemah di kisaran 0,2% hingga 1,9%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ngenes! CPO Babak Belur Pekan Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular