Agung Sedayu Jadi Pengendali, Awas...Saham PANI Meroket 102%

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
12 October 2021 13:27
Dok Agung Sedayu Group
Foto: Dok Agung Sedayu Group

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten produsen wadah dari logam berupa kaleng kemas, PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk (PANI) kembali melonjak hingga menyentuh batas auto rejection atas (ARA) 25% pada penutupan sesi I perdagangan hari ini, Selasa (12/10/2021).

Kenaikan saham tersebut terjadi di tengah kabar PANI yang baru saja beralih kepemilikan, yang mulanya dikendalikan para pendiri kini telah dilego kepada PT Multi Artha Pratama, bagian dari 'raksasa' properti Agung Sedayu Group.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham PANI melonjak hingga ARA 24,49% ke Rp 605/saham dengan nilai transaksi Rp 1,40 miliar dan volume perdagangan 2,33 juta saham.

Dengan ini, saham PANI sudah mencatatkan reli kenaikan selama 5 hari beruntun, dengan 3 kali berturut-turut menyentuh batas ARA. Alhasil, dalam sepekan saham PANI 'terbang' 101,67% dalam sepekan, melambung 104,39% dalam sebulan. Sementara, secara year to date (ytd) saham PANI 'meroket' 421,55%.

Adapun nilai kapitalisasi pasar saham PANI sebesar Rp 248,05 miliar.

Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan Direktur PANI, Prilli BP Soetantyo, transaksi penjualan saham PANI ke Grup Agung Sedayu tersebut dilaksanakan pada 7 Oktober 2021.

Ketiga pemegang saham pengendali dan beberapa penjual lainnya melepas sebanyak 328.000.000 saham perseroan dengan harga pelaksanaan Rp 165 per saham, sehingga, total nilai transaksi penjualan saham tersebut sebanyak Rp 54,12 miliar.

Bisa dikatakan, Grup Agung Sedayu melakukan backdoor listing atas pengambilalihan perubahan pengendali atas PANI, mengingat jumlah yang dibeli mencapai 80% dari total saham beredar 410 juta saham.

Harga pembelian tersebut tercatat lebih murah dari harga perdagangan terendah dalam 2 bulan terakhir, tercatat sepanjang 6 Agustus hingga 6 Oktober 2021, - satu hari sebelum transaksi dilaksanakan - harga penutupan terendah saham PANI berada di level Rp 200/saham pada 19 Agustus dan harga penutupan tertinggi berada di level Rp 312/saham pada 21 September lalu.

Dengan demikian pembelian Agung Sedayu di harga 165 per saham berarti lebih murah 17,5% dari harga terendah dalam 2 bulan terakhir sebelum transaksi dilaksanakan.

Secara rinci, saham milik Hendra Hasan Kustarjo (pemilik Panca Global Securities) dijual sebanyak 110.000.000 saham, Fredyanto Oetomo sebanyak 100.000.000 saham, Prilli BP Soetantyo sebanyak 50.000.000 saham dan beberapa penjual lain sebanyak 68.000.000 saham.

"Tujuan transaksi untuk investasi dan pengembangan bisnis perseroan," kata Prilli, dalam keterbukaan informasi, Selasa (12/10/2021).

Mengenai kinerja keuangan, PANI berhasil mencatatkan laba bersih Rp 811,57 juta pada semester pertama tahun ini, berbalik dari semula mengalami rugi Rp 10,87 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Perbaikan kinerja laba perusahaan didorong oleh kinerja pendapatan perusahaan yang terdongkrak naik 57,10% yang mana nilainya mencapai Rp 124,17 miliar pada akhir Juni 2021. Pada periode yang sama tahun sebelumnya perusahaan tercatat hanya mampu memperoleh pendapatan sebesar Rp 79,04 miliar.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lepas Saham PANI ke Agung Sedayu Group, Ini Alasan Pendirinya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular