Kapitalisasi Pasar Rp 100 T

Market Cap BCA Turun, Diam-diam Emtek Geser Bank Jago!

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
29 March 2021 12:48
US Treasury, Bond, Obligasi
Foto: US Treasury, Bond, Obligasi (Ilustrasi Obligasi)

Pekan lalu, pasar keuangan Asia (dan seluruh dunia) masih tertekan karena investor fokus ke pasar obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS). Imbal hasil (yield) surat utang pemerintahan Presiden Joseph 'Joe' Biden memang masih relatif tinggi.

Pada Sabtu (27/3/2021) pukul 05:43 WIB, yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun berada di 1,6742%. Naik 6,02 basis poin (bp) dibandingkan hari sebelumnya. Sepanjang 2021, yield instrumen ini melonjak 76,22 bp.

Kenaikan yield obligasi pemerintah AS tidak lepas dari ekspektasi inflasi. Ekonomi Negeri Paman Sam sepertinya pulih lebih cepat setelah terpukul hebat oleh pandemi virus corona (Coronavirus Disease 2019/Covid-19).

Bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) memperkirakan ekonomi Negeri Adidaya pada 2021 tumbuh 6,5%. Jauh lebih baik dari perkiraan sebelumnya yaitu 4,2%.

"(Pertumbuhan ekonomi) akan sangat-sangat kuat pada tahun ini. Kemungkinan besar seperti itu," tegas Jerome 'Jay' Powell, Ketua The Fed, dalam Rapat Kerja dengan Kongres baru-baru ini.

Apalagi pemerintahan Biden akan segera menggelontorkan stimulus fiskal, kemungkinan bisa dimulai pada pekan ini. Salah satu program dalam stimulus ini adalah Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi warga negara AS berpenghasilan kurang dari US$ 75.000/tahun atau pasangan dengan gabungan pendapatan di bawah US$ 150.000/tahun.

Pemulihan ekonomi akan menciptakan permintaan sehingga mendorong laju inflasi. The Fed memperkirakan inflasi pada akhir 2021 adalah 2,4%, lebih tinggi ketimbang perkiraan sebelumnya yaitu 1,8%.

Ketika laju inflasi semakin cepat, maka kemungkinan The Fed akan merespons dengan mulai mengetatkan kebijakan moneter. Ada potensi suku bunga acuan naik lebih cepat, bukan 2023 seperti perkiraan semula.

Pelaku pasar pun mulai berekspektasi tinggi, dengan memperkirakan suku bunga acuan naik tahun ini. Mengutip CME Fedwatch, kemungkinan Federal Funds Rate naik 25 bp menjadi 0,25%-0,5% pada Desember 2021 adalah 6,5%.

Pergerakan yield sangat sensitif terhadap suku bunga. Ketika ada ekspektasi suku bunga akan naik, maka yield akan mengikuti. Inilah yang sedang terjadi.

"Kami tidak yakin ini adalah garis finis untuk obligasi pemerintah AS, masih bisa lanjut terus," sebut riset Citi.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular