Market Cap BCA di Bawah Rp 800 T, Bank Mandiri Salip Unilever

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
30 November 2020 11:17
Layar pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa (24/11/2020). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: Layar pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan lalu menguat 0,24% ke level 5.773,55 dengan total nilai transaksi Rp 16,6 triliun per Jumat (27/11/2020) akhir pekan lalu.

Sedangkan secara mingguan, IHSG malah menguat tajam 3,8% dengan total nilai transaksi Nilai transaksi pekan lalu mencapai Rp 74,4 triliun atau rata-rata Rp 14,88 triliun per hari.

Nilai kapitalisasi 10 saham berkapitalisasi terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali mengalami peningkatan.

Mengacu data BEI, hingga akhir pekan lalu total kapitalisasi pasar saham-sahamĀ big capĀ berhasil menyentuh Rp 3.063 triliun,menguat dari posisi sebelumnya Rp 2.990 triliun.

Perkembangan Market Cap Emiten Big Cap (RP T)

No.Emiten27 November 2020No.Emiten20 November 2020No.Emiten13 November 2020
1.Bank Central Asia/BBCA7791.Bank Central Asia/BBCA8051.Bank Central Asia/BBCA780
2.Bank Rakyat Indonesia/BBRI5212.Bank Rakyat Indonesia/BBRI4912.Bank Rakyat Indonesia/BBRI488
3.Telkom/TLKM3433.Telkom/TLKM3193.Unilever/UNVR296
4.Bank Mandiri/BMRI3074.Unilever/UNVR2954.Telkom/TLKM296
5.Unilever/UNVR2965.Bank Mandiri/BMRI2915.Bank Mandiri/BMRI289
6.Astra/ASII2256.Astra/ASII2326.Astra/ASII239
7.Sampoerna/HMSP1867.Sampoerna/HMSP1777.Sampoerna/HMSP168
8.Chandra Asri/TPIA1658.Chandra Asri/TPIA1568.Chandra Asri/TPIA150
9.Indofood CBP/ICBP1249.Indofood CBP/ICBP1189.Indofood CBP/ICBP113
10.Charoen Pokphand/CPIN11710.Charoen Pokphand/CPIN10610.Sinarmas/SMMA109

Sumber: BEI, berdasarkan data harga saham, Jumat (27/11/2020)

Berdasarkan data di atas, hampir seluruh kapitalisasi pasar mengalami penguatan. Hanya dua saham yang market cap-nya mengalami penurunan.

Pada pekan lalu, posisi pertama masih diduduki oleh PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dengan nilai market cap-nya sebesar Rp 779 triliun, turun Rp 26 triliun dari pekan sebelumnya dan menjadikan penurunan terbesar pada pekan lalu.

Selanjutnya, di posisi kedua masih dipegang oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan nilai market cap-nya sebesar Rp 521 triliun atau melesat Rp 30 triliun dan menjadi kenaikan tertinggi pada pekan lalu.

Sementara itu, market cap PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) berhasil menyusuli posisi PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), sehingga pada akhir pekan lalu, posisi keempat berhasil diduduki oleh BMRI.

Kapitalisasi pasar atau market cap adalah nilai pasar dari sebuah emiten, perkalian antara harga saham dengan jumlah saham beredar di pasar, semakin besar nilai market cap emiten maka pengaruh pergerakannya juga besar terhadap pergerakan IHSG.

Reli kencang IHSG tidak terlepas dari banyaknya sentimen positif yang datang secara beriringan. Presiden AS Donald Trump Administrasi Layanan Umum (GSA) AS akhirnya membuka sumber daya federal untuk transisi setelah pemblokiran berminggu-minggu, Senin (23/11/2020) malam waktu setempat.

Hal ini merupakan kejutan besar. Meski masih menolak kemenangan Biden, Trump mengakui sudah waktunya GSA "melakukan apa yang perlu dilakukan".

"Keputusan hari ini adalah langkah yang diperlukan untuk mulai mengatasi tantangan yang dihadapi bangsa kita, termasuk mengendalikan pandemi dan ekonomi kita kembali ke jalurnya," kata tim transisi presiden AS terpilih Joseph 'Joe' Biden dalam sebuah pernyataan dikutip dari CNBC International, Selasa (24/11/2020).

"Keputusan akhir ini adalah tindakan administratif definitif untuk secara resmi memulai proses transisi dengan lembaga federal."

Dengan dimulainya transisi pemerintahan tersebut, ketidakpastian yang muncul akibat faktor politik akhirnya berkurang. Kini pelaku pasar menatap pemerintahan baru.

Sentimen positif lainnya datang setelah perusahaan farmasi asal AS, Pfizier dan Moderna dalam 2 pekan terakhir melaporkan vaksin buatannya sukses menanggulangi virus corona hingga lebih dari 90%.

Akhir pekan lalu, Pfizer telah resmi mengajukan izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA) terhadap vaksin anti-virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) yang mereka kembangkan kepada otoritas pengawas obat dan makanan AS (US FDA).

Ini adalah proposal izin EUA pertama yang diajukan ke FDA. Hasil uji coba akhir vaksin Pfizer dan BioNTech menunjukkan tingkat efektivitas mencapai 95%. Tidak ada efek samping yang signifikan selama pelaksanaan uji coba.

"Pengajuan izin ini menandakan pencapaian baru dalam usaha kami mengantarkan vaksin Covid-19 kepada dunia. Kami sudah memiliki gambaran yang lebih lengkap tentang keamanan vaksin ini," kata CEO Pfizer Albert Bourla, sebagaimana diwartakan Reuters.

FDA belum bisa berkomentar kapan EUA bisa diberikan. Namun yang jelas FDA akan mengadakan rapat pleno pada 10 Desember 2020 di mana para anggota akan membahas penggunaan vaksin. Alex Azar, Menteri Kesehatan AS, memperkirakan izin EUA akan keluar pada pertengahan Desember.

"Jika datanya solid, maka dalam hitungan minggu izin bisa keluar terhadap vaksin yang memiliki efektivitas 95%," ungkap Azar dalam wawancara dengan CBS, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Selain perusahaan di AS, perusahaan farmasi asal Inggris, AstraZeneca, juga mengumumkan vaksinnya sukses menanggulangi virus corona hingga 90% tanpa efek samping yang serius.

Mengutip riset Goldman Sachs Global Investment Research, vaksinasi yang lebih cepat bisa membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai lebih dari 6% tahun depan.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Market Cap Emiten Rontok, 3 Besar Masih BBCA, BBRI & UNVR

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular