
BCA Masih Kokoh di Posisi Pertama, Market Cap Astra Melesat

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada pekan lalu. Namun, penguatannya tidak sebesar seperti pekan-pekan sebelumnya.
Secara mingguan, pekan lalu IHSG menguat 0,17% ke level 5.112,12. Investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 45,69 miliar.
Nilai kapitalisasi 10 saham berkapitalisasi terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali mengalami peningkatan, namun cenderung tipis.
Mengacu data BEI, hingga akhir pekan lalu total kapitalisasi pasar saham-saham big cap mencapai Rp 2.669 triliun, menguat dari posisi sebelumnya Rp 2.663 triliun.
Perkembangan Market Cap Emiten Big Cap (RP T)
No. | Emiten | 23 Okt 2020 | No. | Emiten | 16 Okt 2020 | No. | Emiten | 9 Okt 2020 |
1. | Bank Central Asia/BBCA | 704 | 1. | Bank Central Asia/BBCA | 703 | 1. | Bank Central Asia/BBCA | 705 |
2. | Bank Rakyat Indonesia/BBRI | 402 | 2. | Bank Rakyat Indonesia/BBRI | 397 | 2. | Bank Rakyat Indonesia/BBRI | 385 |
3. | Unilever/UNVR | 302 | 3. | Unilever/UNVR | 305 | 3. | Unilever/UNVR | 307 |
4. | Telkom/TLKM | 261 | 4. | Telkom/TLKM | 272 | 4. | Telkom/TLKM | 270 |
5. | Bank Mandiri/BMRI | 256 | 5. | Bank Mandiri/BMRI | 258 | 5. | Bank Mandiri/BMRI | 256 |
6. | Astra/ASII | 219 | 6. | Astra/ASII | 200 | 6. | Astra/ASII | 192 |
7. | Sampoerna/HMSP | 167 | 7. | Sampoerna/HMSP | 177 | 7. | Sampoerna/HMSP | 180 |
8. | Chandra Asri/TPIA | 141 | 8. | Chandra Asri/TPIA | 137 | 8. | Chandra Asri/TPIA | 139 |
9. | Indofood CBP/ICBP | 113 | 9. | Indofood CBP/ICBP | 114 | 9. | Indofood CBP/ICBP | 117 |
10. | Sinarmas/SMMA | 104 | 10. | Sinarmas/SMMA | 100 | 10. | Sinarmas/SMMA | 108 |
Sumber: BEI, berdasarkan data harga saham, Jumat (23/10/2020)
Berdasarkan data di atas, pergerakan kapitalisasi pasar cenderung bervariatif, di mana jumlah saham yang kapitalisasinya menguat atau melemah sama-sama seimbang.
Pada pekan lalu, posisi pertama masih diduduki oleh PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dengan nilai market cap-nya sebesar Rp 704 triliun, naik Rp 1 triliun dari pekan sebelumnya.
Selanjutnya, di posisi kedua masih dipegang oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan nilai market cap-nya sebesar Rp 402 triliun atau naik Rp 5 triliun.
Sedangkan kenaikan tertinggi ada di PT Astra Internasional Tbk (ASII) yang naik sebesar Rp 19 triliun menjadi Rp 219 triliun.
Sementara itu, saham yang market cap-nya yang mengalami penurunan terbesar ada di PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang turun sebesar Rp 11 triliun, disusul oleh PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) yang turun Rp 10 triliun.
Kapitalisasi pasar atau market cap adalah nilai pasar dari sebuah emiten, perkalian antara harga saham dengan jumlah saham beredar di pasar, semakin besar nilai market cap emiten maka pengaruh pergerakannya juga besar terhadap pergerakan IHSG.
Secara harian, pada pekan lalu IHSG mayoritas melemah, namun pada perdagangan akhir pekan lalu ditutup menguat 0,40%.
Sepinya sentimen yang datang dari global maupun domestik pada pekan lalu membuat indeks acuan saham domestik tersebut sering bergerak menyamping (sideways).
Kendati IHSG mengalami apresiasi tipis, transaksi di pasar bisa terbilang cukup ramai. Data perdagangan mencatat, total transaksi mencapai Rp 45,1 triliun atau rata-rata Rp 9 triliun per hari.
Kabar dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang melaporkan realisasi investasi kuartal III yang masih tumbuh positif menjadi salah satu sentimen pendongkrak pasar.
Pada kuartal III-2020, total investasi yang masuk ke Tanah Air tercatat Rp 209 triliun naik 1,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (yoy).
Penanaman Modal Asing (PMA) pada periode Juli-September 2020 adalah Rp 106,1 triliun, tumbuh 1,1% (yoy). Sementara Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) adalah Rp 102,9 triliun, naik 2,1% (yoy).
Membaiknya investasi di kuartal III-2020 tentunya memberikan harapan akan pemulihan ekonomi Indonesia yang bisa dipastikan mengalami resesi untuk pertama kalinya dalam 22 tahun terakhir.
Hanya saja seberapa besar kontraksi ekonomi yang menjadi misteri yang dinanti pelaku pasar. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan ekonomi kuartal III-2020 akan berada di kisaran minus 1% hingga 2,9%.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III-2020 akan dirilis pada 5 November mendatang, setelah mengalami kontraksi 5,32% di kuartal II-2020.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Market Cap Emiten Rontok, 3 Besar Masih BBCA, BBRI & UNVR
