
Nikkei-Shanghai dkk Bertahan di Zona Merah, IHSG Jawara!

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia mayoritas bergerak di zona merah pada pukul 11:00 WIB, setelah pada pembukaan hari ini mayoritas dibuka di zona hijau. Pembukaan bursa Asia yang hijau tak berlangsung lama karena beberapa menit kemudian, sebagian besar indeks bursa saham Asia melorot.
Pada pukul 11:00 WIB, indeks Nikkei Jepang melemah tipis 0,09%, Shanghai China merosot 0,72%, indeks STI Singapura tedepresiasi 0,14% dan KOSPI dari Korea Selatan turun 0,35%.
Sedangkan bursa di Hong Kong hari ini ditutup karena libur nasional memperingati hari Chung Yeung (hari mengenang leluhur).
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan sesi I pukul 11:30 WIB menguat 0,71% ke level 5.148.58. IHSGÂ tak menghiraukan bursa Asia lainnya yang bergerak ke zona merah.
Asing bahkan masuk di saham RI mencapai Rp 117,37 miliar.
Bursa Asia bergerak ke zona merah di tengah kabar dari lonjakan kasus di Eropa dan Amerika Serikat (AS).
Pada Minggu (25/10/2020), kasus corona AS bertambah 59.752, artinya dari awal mewabah hingga kini sudah 8.888.042 orang terinfeksi corona di AS.
Hal ini diperparah dari kabar terbaru yang keluar dari Gedung Putih, di mana Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows mengatakan bahwa AS tak akan mengendalikan pandemi virus corona meski laporan terbaru menunjukkan rekor harian Covid-19.
"Kami tidak akan mengendalikan pandemi," katanya selama wawancara dengan CNN International Minggu (25/10/2020).
"Kami akan mengontrol fakta bahwa kami mendapatkan vaksin, terapi dan mitigasi lain."
Ia bahkan berujar corona seperti flu. Yang perlu dipastikan, kata dia adalah bahwa, bagaimana caranya orang tidak meninggal karena virus.
"Karena itu adalah virus menular seperti flu," tegasnya.
Sebelumnya, lebih dari 224.000 orang di AS telah meninggal karena Covid-19. Pejabat setempat mendesak diberlakukannya protokol kesehatan seperti memakai masker sehingga bisa menyelamatkan nyawa.
Sementara itu kemarin Kepala Staf Wakil Presiden AS Mike Pence dan pembantunya positif Covid-19. Namun Wapres mengaku tak akan melakukan karantina.
Kepala Staf Pence, Marc Short, diisolasi setelah dites positif pada Sabtu (24/10/2020). Seorang penasihat politik senior untuk wakil presiden, Marty Obst, dan dua asisten lainnya juga dinyatakan positif.
"Sementara Wakil Presiden Pence dianggap sebagai kontak dekat dengan Short, dalam konsultasi dengan Unit Medis Gedung Putih, akan mempertahankan jadwalnya sesuai dengan pedoman CDC," kata Juru Bicara Wapres Devin O'Malley dalam pernyataan itu.
Sementara itu, China tengah merencanakan kembali strategi internasionalisasi mata uang yuan. Pejabat senior People's Bank of China (PBoC) menyerukan agar lebih proaktif dengan kebijakan untuk mendukung pasar, termasuk meningkatkan perjanjian pertukaran mata uang bilateral.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!
