Kena PHP Pajak 0% Mobil 2.500 cc, Saham Otomotif Kebakaran

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
25 March 2021 17:30
Pembukaan Bursa Efek Indonesia (CNBC indonesia/Tri Susilo)
Foto: Pembukaan Bursa Efek Indonesia (CNBC indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten otomotif dan komponennya berbalik melemah pada perdagangan Kamis (25/3/2021), setelah Menteri Keuangan Sri Mulyani resmi menyetujui diskon Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil berkapasitas mesin 1.500 cc-2.500 cc.

Investor saham Otomotif dan komponen otomotif sepertinya kecewa dengan diskon PPnBM untuk mobil tersebut, pasalnya diskon yang diberikan tidak 100% atau dapat dikatakan tidak dikenakan pajak 0%.

Setidaknya ada enam saham otomotif dan komponennya yang melemah pada hari ini. Adapun pergerakan keenam saham otomotif dan komponennya pada hari ini adalah sebagai berikut.

Di posisi pertama terdapat saham emiten produsen ban mobil, PT Goodyear Indonesia Tbk (GDYR) yang ditutup ambles hingga 4,59% ke level Rp 725/unit pada penutupan perdagangan hari ini.

Data perdagangan mencatat nilai transaksi saham GDYR hari ini mencapai Rp 86 juta dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 54 ribu lembar saham.

Berikutnya di posisi kedua ada saham emiten anak usaha PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS), yakni PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS) yang ditutup ambrol hingga 4,62% ke posisi Rp 330/unit pada hari ini.

Tercatat nilai transaksi saham IMJS mencapai Rp 6 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 19 juta lembar saham. Walaupun sahamnya melemah, namun investor asing masih mengoleksi saham IMJS sebanyak Rp 539 ribu di pasar reguler.

Adapun untuk induknya, yakni PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) ditutup melemah 0,84% ke Rp 1.175/unit pada penutupan perdagangan hari ini.

Nilai transaksi saham IMAS mencapai Rp 6 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 5 juta lembar saham. Seperti anak usahanya, asing juga masih mengoleksi saham IMAS sebesar Rp 202 juta di pasar reguler pada perdagangan sesi kedua hari ini.

Sementara untuk emiten otomotif Grup Astra, sekaligus anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) yakni PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) juga ditutup merosot 3,33% ke Rp 1.160/unit pada hari ini.

Adapun nilai transaksi saham AUTO hari ini mencapai Rp 4 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 4 juta lembar saham. Sejalan dengan pelemahan sahamnya, asing tercatat melepas saham AUTO sebnayak Rp 258 juta di pasar reguler

Sedangkan untuk induknya, yakni saham ASII ditutup stagnan di level Rp 5.450/unit, dengan nilai transaksi mencapai Rp 298 miliar dan asing juga melepas saham ASII sebesar Rp 49,3 di pasar reguler.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani resmi menyetujui diskon Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil dengan kapasitas mesin 1.500 cc-2.500 cc dengan kandungan lokal minimal 60%. Namun, ternyata diskonnya tidak 100% seperti mobil dengan kapasitas di bawah 1.500 cc, alias tak 0%.

Sri Mulyani memang sempat menyebut "sedang melakukan penyempurnaan, yang di atas 1.500 cc mungkin bisa sampai 2.500 cc. Ini yang nanti bisa meng-address isu mengenai beberapa permintaan terhadap mobil di atas 1.500 cc di dalam relaksasi PPnBM yang diberikan"

Bocoran skema insentif bagi mobil mesin 1.500 cc-2.500 cc diungkapkan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang.

Kendaraan 1.501 cc sampai dengan 2.500 cc tak dapat diskon PPnBM sampai 100% tapi maksimal hanya 50% diskon pajaknya. Artinya insentifnya tak sampai PPnBM 0% atau pajak 0%.

"Potongan pajak akan diberikan kepada KBM-R4 dengan kapasitas tersebut dan segmen 4x2 serta 4x4," ujar kata Agus Kamis (25/3).

Untuk menghitung perkiraan diskonnya, maka perlu mengetahui bobot serta nilai jual kendaraan bermotor (NJKB) dari Permendagri No 1 tahun Penghitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Tahun 2021.

Agus bilang ada dua skema pengurangan PPnBM yang diberikan kepada kendaraan 4x2 dan 4x4:

Pertama, untuk kendaraan 4x2, adalah diskon PPnBM sebesar 50%, yang tadinya 20% menjadi 10% untuk tahap I (April-Agustus 2021) dan diskon sebesar 25%, yang tadinya 20% menjadi 15% untuk Tahap II (September-Desember 2021).

Kedua, untuk kendaraan 4x4 adalah diskon sebesar 25%, yang tadinya 40% menjadi 30% untuk Tahap I (April-Agustus 2021) dan diskon sebesar 12,5%, yang tadinya 40% menjadi 35% untuk Tahap II (September-Desember 2021).


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada Relaksasi PPnBM Mobil, Saham Otomotif Melesat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular