
Jreng! Efek PPN 0% Penjualan Mobil Rekor, Cek Sahamnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Kabar baik bagi industri otomotif, di mana pada Maret 2021 lalu, penjualan mobil mengalami peningkatan dibandingkan dengan Februari 2021 lalu. Peningkatan penjualan ini terjadi setelah penerapan kebijakan relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) sebesar 0% untuk mobil kapasitas mesin di bawah 1.500 cc pada awal Maret lalu.
Menurut data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil pada Maret 2021 berdasarkan wholesales (pabrik ke dealer) naik sebesar 72% dibandingkan Februari 2021. Pada Maret 2021 pun terjual 84.910 unit, sedangkan Februari terjual 49.202 unit.
Sedangkan secara tahunan ada kenaikan yang juga signifikan, yakni naik 10% dibandingkan Maret tahun lalu (2020) yang sempat hanya terjual 76.800 unit. Saat kondisi normal sebelum pandemi penjualan Maret 2019 tercatat sempat 90.368 unit.
Hal ini tentu jadi rekor tersendiri, penjualan mobil untuk kali pertama semenjak pandemi mengalami kenaikan secara tahunan maupun bulanan.
Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara mengatakan program relaksasi PPnBM telah mendukung peningkatan penjualan mobil pada Maret 2021.
"Kalau ini bisa sustain dijaga, kemudian ekosistem industrinya jalan," kata Kukuh dikutip dari CNN Indonesia, Selasa (13/4/2021).
Relaksasi PPnBM telah dimulai pada 1 Maret khusus untuk mobil-mobil bermesin di bawah 1.500 cc dengan local purchase komponen setidaknya 70%. Pada tahap 1, yakni Maret - Mei 2021, pemerintah memotong kewajiban membayar PPnBM sampai 100%
Pada tahap 2 (Juni - September 2021) potongan 50%, dan tahap 3 (Oktober - Desember 2021) potongannya 25 persen. Kemudian pemerintah sudah memperluas relaksasi PPnBM untuk mobil-mobil 1.501 - 2.500 cc dengan local purchase minimal 60% mulai 1 April 2021.
Kabar baik dari meningkatnya penjualan mobil di Maret 2021 pun direspons positif oleh investor di saham otomotif dan komponennya, sehingga harga saham otomotif mengalami penguatan pada perdagangan sesi kedua hari ini.
Dari delapan saham otomotif dan komponennya, hanya enam saham yang berhasil ditutup di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. Berikut pergerakan saham otomotif dan komponennya pada penutupan perdagangan Selasa (13/4/2021) hari ini.
Tercatat, saham emiten anak usaha dari PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS), yakni PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS) menduduki posisi pertama dalam penguatan saham otomotif dan komponennya pada penutupan perdagangan hari ini, di mana saham IMJS ditutup meroket 2,47% ke level Rp 332/unit pada penutupan perdagangan hari ini.
Data perdagangan mencatat nilai transaksi saham IMJS hari ini mencapai Rp 1 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 3 juta lembar saham. Investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih (net sell) sebanyak Rp 246 ribu di pasar reguler.
Berikutnya di posisi kedua terdapat saham emiten otomotif produsen dan distributor mobil bermerek Nissan dan Suzuki, sekaligus induk dari saham IMJS, yakni PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) yang ditutup melesat 1,45% ke Rp 1.050/unit pada hari ini.
Tercatat nilai transaksi saham IMAS mencapai Rp 2 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 2 juta lembar saham. Tak seperti anak usahanya, asing tercatat mengoleksi saham IMAS sebesar Rp 5,3 juta di pasar reguler.
Sementara untuk saham otomotif produsen dan distributor mobil bermerek Toyota dan Daihatsu, PT Astra International Tbk (ASII) ditutup stagnan di level Rp 5.075/unit pada hari ini.
Data RTI menunjukkan nilai transaksi saham ASII mencapai Rp 272 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 53 juta lembar saham. Asing tercatat melepas saham ASII sebesar Rp 35 miliar di pasar reguler.
Adapun untuk saham anak usaha dari Astra International, yakni PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) hari ini berakhir melemah 0,43% ke Rp 1.155/unit.
Nilai transaksi saham AUTO mencapai Rp 3 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 2 juta lembar saham. Tak seperti induknya, asing tercatat memborong saham AUTO sebesar Rp 180 juta di pasar reguler.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Relaksasi PPnBM & DP 0% Kurang Nendang, Saham Otomotif Boncos