
Harga Mobil Turun, Begini Nasib Saham Otomotif Pagi Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten otomotif dan komponennya kembali menguat pada awal perdagangan sesi I Selasa (2/3/2021). Relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) sebesar 0% yang mulai berlaku kemarin masih menjadi sentiment positif untuk saham Otomotif dan komponennya bergerak ke atas.
Namun, hanya 4 dari enam saham otomotif dan komponennya yang melanjutkan penguatan hari ini, sedangkan dua diantaranya stagnan.
Berikut gerak saham otomotif dan komponennya pada pukul 09:11 WIB awal perdagangan sesi I hari ini.
Tercatat di posisi pertama ada saham emiten 'raja otomotif Indonesia', yakni PT Astra International Tbk (ASII) yang menguat 0,89% ke level Rp 5.650/unit pada pukul 09:11 WIB awal perdagangan sesi I hari ini.
Data perdagangan mencatat nilai transaksi saham ASII pagi ini telah mencapai Rp 182,9 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 32,4 juta lembar saham. Investor asing memborong saham ASII di pasar reguler sebanyak Rp 8 miliar.
Berikutnya di posisi kedua ada saham emiten produsen komponen kendaraan, yakni PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) yang juga menguat 0,76% ke posisi Rp 1.330/unit pada pagi hari ini
Tercatat nilai transaksi saham SMSM sudah mencapai Rp 231,8 juta dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 175 ribu lembar saham. Investor asing juga masuk di saham SMSM melalui pasar reguler sebanyak Rp 114 juta.
Sementara itu untuk saham PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) pada pukul 09:11 cenderung stagnan di level Rp 1.355/unit. Padahal setelah sekitar 5 menit setelah pasar saham dibuka, saham IMAS sempat menguat 0,37%.
Adapun nilai transaksi saham IMAS mencapai Rp 10,6 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 7,9 juta lembar saham. Tak seperti Astra, investor asing malah sudah melepas saham IMAS di pasar reguler sebanyak Rp 178 juta.
Sentimen dari relaksasi PPnBM yang mulai berlaku kemarin masih menjadi sentimen positif bagi saham otomotif dan komponennya. Namun, pergerakan saham otomotif sepertinya mulai kurang bergairah, setengah jam setelah pembukaan pasar saham.
Sebelumnya, Pemerintah melakukan relaksasi terhadap Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) 0% untuk kendaraan baru yang dimulai 1 Maret 2021.
Berdasarkan putusan Menteri Perindustrian Nomor 169 Tahun 2021, ada 21 mobil yang pajaknya digratiskan mulai dari Toyota Avanza hingga Wuling Confero.
Dalam kebijakan ini, tidak semua kendaraan akan mendapatkan relaksasi tersebut.
Aturan tersebut menyebutkan kendaraan yang mendapatkan keringanan PPnBM adalah mobil yang memiliki penggunaan komponen dalam negeri (TKDN) minimal 70%.
Relaksasi ini juga disetujui Menteri Keuangan Sri Mulyani lewat Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 20/PMK.010/2021.
Sementara itu relaksasi akan terbagi ke dalam tiga periode, yaitu insentif 100 persen dari tarif pada Maret-Mei 2021, kemudian 50 persen dari tarif pada Juni-Agustus 2021, dan 25 persen tarif pada September-Desember 2021.
Pasal 2 PMK tersebut menjelaskan insentif PPnBM mobil akan berlaku untuk jenis sedan atau station wagon dengan motor bakar cetus api atau nyala kompresi (diesel atau semi-diesel) berkapasitas hingga 1.500 cc.
Insentif juga bisa diberikan untuk kendaraan bermotor pengangkutan kurang dari 10 orang termasuk pengemudi sedan atau station wagon, dengan motor bakar cetus api atau nyala kompresi dengan sistem satu gardan penggerak 4x2 berkapasitas isi silinder sampai 1.500 cc
Adapun 21 Jenis kendaraan ini mendapatkan PPnBM karena Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 70%.
"Harapannya dengan insentif yang diberikan bagi kendaraan bermotor ini, konsumsi masyarakat berpenghasilan menengah atas akan meningkat, meningkatkan utilisasi industri otomotif dan mendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama tahun ini," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan persnya, dikutip Minggu (28/2/2021).
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Relaksasi PPnBM & DP 0% Kurang Nendang, Saham Otomotif Boncos