Mau Cuan Trading? Intip 8 Kabar 'Seksi' di Pasar Saham Ini

Monica Wareza, CNBC Indonesia
24 February 2021 09:04
Aktivitas Perdagangan Bursa

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepastian likuiditas di pasar yang masih terjaga memberikan kepastian kepada pelaku pasar. Hal ini derdampak pada pasar saham dalam negeri hanya mampu menguat tipis pada akhir perdagangan kemarin, Selasa (23/2/2021).

Tercatat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik tipis 0,28% ke 6.272,80. Nilai transaksi sebesar sebesar Rp 12,9 triliun dan investor asing membeli bersih Rp 505 miliar di pasar reguler.

Sentimen cukup positif datang dari komentar Gubernur bank sentral Amerika Serikat (The Fed) Jerome Powell yang berulang kali menegaskan bahwa pengetatan moneter adalah hal yang prematur untuk dilakukan saat ini. Tapering belum akan dilakukan dan suku bunga tak akan dinaikkan setidaknya untuk kurun waktu 2 tahun ke depan.

Sementara itu, pemerintah AS masih terus berupaya untuk menggelontorkan stimulus fiskal bernilai jumbo.

Kombinasi Presiden AS Joe Biden dan Menkeu AS Janet Yellen dinilai mampu untuk membawa perekonomian terbesar di dunia tersebut pada pemulihan dengan ditopang oleh bantuan fiskal senilai US$ 1,9 triliun.

Untuk memulai lagi perdagangan hari ini Rabu (24/2/2021), ada baiknya disimak sederet kabar emiten yang terjadi akhir pekan lalu.

1. Bikin Movieland di Lido, Emiten Hary Tanoe Rogoh Rp 350 M

Emiten milik taipan Hary Tanoesoedibjo, PT MNC Studios International Tbk (MSIN) berencana mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar Rp 300 miliar sampai dengan Rp 350 miliar untuk pengembangan Movieland di kawasan MNC Lido City, Bogor, Jawa Barat.

Direktur Utama MSIN, Ella Kartika mengatakan, Movieland merupakan pusat produksi film dan drama seri yang pembangunannya membutuhkan waktu sekitar 18 bulan hingga 24 bulan.

"Estimasi nilai belanja modal Rp 300 miliar sampai 350 miliar," kata Ella, dalam keterbukaan informasi BEI, dikutip Selasa (23/2/2021).

2. Demi Tokped-Gojek dkk, BEI Kaji SPAC Bisa Listing di Bursa RI

Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan saat ini sedang mengkaji mengenai potensi Special Purpose Acquisition Company (SPAC) bisa mencatatkan saham di pasar modal Tanah Air. Pasalnya, saat ini belum ada regulasi yang mengatur baik di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maupun BEI mengenai SPAC tersebut.

Aturan ini diharapkan bisa diterapkan pada tahun ini untuk menarik minat perusahaan e-commerce kelas kakap untuk listing di pasar modal domestik ketimbang harus mencatatkan sahamnya di bursa luar negeri.

SPAC merupakan sebuah perusahaan yang didirikan secara khusus untuk menggalang dana melalui IPO dengan tujuan melakukan merger, akuisisi, atau pembelian saham perusahaan terhadap satu atau lebih perusahaan.

NEXT: Intip Kabar Emiten Lainnya

3. Heboh Maskapai Dunia Kandangkan Boeing 777, Garuda Bagaimana?

Maskapai BUMN, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA), memastikan 10 armada Boeing 777 - ER yang dioperasikan saat ini laik terbang berdasarkan ketentuan aircraft maintenance manual, di bawah pengawasan Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kementerian Perhubungan.

Direktur Utama Indonesia, Irfan Setiaputra, menegaskan armada Boeing 777-300ER yang dioperasikan maskapai plat merah ini telah menjalani prosedur inspeksi kelayakan terbang sesuai manufaktur.

Irfan menjelaskan jenis armada Boeing 777 Series yang Garuda Indonesia operasikan saat ini (tipe Boeing 777-300ER) pada dasarnya memiliki spesifikasi mesin yang berbeda, di mana pesawat yang digunakan Garuda menggunakan mesin tipe GE90-115B buatan pabrikan General Electric (GE).

4. Dapen Pertamina Jual Saham Elnusa Rp 40 M, Cuan kah?

Dana Pensiun Pertamina mengurangi kepemilikan sahamnya di anak usaha PT Pertamina (Persero), PT Elnusa Tbk (ELSA). Penjualan saham ini dilakukan dalam tiga tahap dalam dua pekan terakhir, menyisakan kepemilikan menjadi sebesar 10%.

Dalam keterbukaan informasi yang dirilis perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), divestasi dilakukan pada 9, 17 dan 18 Februari 2021 lalu dengan harga penjualan Rp 401/saham.

Dapen Pertamina melepas sebanyak 100.067.000 saham, mengurangi dari 829.848.000 saham menjadi 729.781.000 saham atau setara dengan 11,4% menjadi 10%. Dari penjualan ini mendapatkan dana sebanyak Rp 40,12 miliar.

5. Jumbo nih! Induk Goodyear Indonesia Caplok Raksasa Ban Rp39 T

Induk perusahaan PT Goodyear Indonesia Tbk (GDYR), Goodyear Tire & Rubber Co menyetujui pembelian perusahaan produsen ban asal Amerika Serikat, Cooper Tire & Rubber Co seharga sekitar US$ 2,8 miliar atau senilai Rp 39,20 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.000 per US$.

Berdasarkan keterangan resmi di situs Goodyear, akuisisi tersebut akan membuat pangsa pasar ban Goodyear di pasar AS menjadi yang pertama atau penguasa pasar.

Nantinya, pemegang saham Cooper akan menerima US$ 41,75 per saham dalam bentuk tunai dan 0,907 saham Goodyear, atau sekitar US$ 54,36 per saham.

6. Bohir Proyek Jalintim Sumsel, BRIS Pimpin Sindikasi Rp 645 M

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) mulai aktif dalam memberikan pembiayaan wholesale dengan memimpin pembiayaan sindikasi senilai Rp 644,76 miliar. Pembiayaan ini diberikan untuk membiayai Preservasi Jalan Lintas Timur Sumatera (Jalintim) di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi mengatakan sindikasi ini diberikan bersama dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)/SMI dan PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (PNBS) dan diberikan kepada PT Jalintim Adhi Abipraya.

Sebagai Mandated Lead Arranger, Agen Fasilitas, Agen Jaminan dan Agen Escrow porsi BRIS mencapai Rp 248 miliar, lalu porsi SMI senilai Rp 248 miliar dan PNBS senilai Rp 148,76 miliar. Adapun PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)/PII berperan sebagai lembaga penjamin.

7. Dear Investor TLKM, Ini Bocoran Ekspansi Gede Telkom! Simak

Dari sisi penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO), Direktur Strategic Portfolio Telkom Indonesia Budi Setyawan Wijaya mengatakan perseroan akan membawa dua anak usaha untuk IPO, satu di Bursa Efek Indonesia (BEI), dan satu di bursa Asia tanpa menyebutkan nama bursa.

"Sebenarnya beberapa anak usaha kita sudah go public, ada di Jepang, di Australia," katanya dalam forum tersebut yang juga dihadiri Direktur Utama BEI Inarno Djajadi dan Komisaris BEI Pandu Sjahrir.

"Tahun ini ada 2 [IPO], satu di Indonesia, satu lagi di Asia. Saya ga bisa naming [sebutkan nama] insya Allah tahun ini kejadian [realisasi]. Kalau dilihat kesiapan faktanya sudah beberapa go public," katanya lagi.

8. Jorjoran! Harum Energy Caplok Lagi Smelter Nikel Hampir Rp1 T

Emiten pertambangan yang dimiliki oleh taipan Kiki Barki, PT Harum Energy Tbk (HRUM) kembali memperkuat ekspansi ke bisnis nikel.

Kali ini Harum melalui anak usahanya PT Tanito Harum Nickel membeli 259.603 saham baru atau 24,5% dari jumlah saham yang dikeluarkan oleh PT Infei Metal Industry atau PT IMI dengan harga jual beli sebesar US$ 68,60 juta. Nilai akuisisi ini setara dengan Rp 960,40 miliar.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular