
Mau Cuan Trading? Intip 8 Kabar 'Seksi' di Pasar Saham Ini

3. Heboh Maskapai Dunia Kandangkan Boeing 777, Garuda Bagaimana?
Maskapai BUMN, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA), memastikan 10 armada Boeing 777 - ER yang dioperasikan saat ini laik terbang berdasarkan ketentuan aircraft maintenance manual, di bawah pengawasan Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kementerian Perhubungan.
Direktur Utama Indonesia, Irfan Setiaputra, menegaskan armada Boeing 777-300ER yang dioperasikan maskapai plat merah ini telah menjalani prosedur inspeksi kelayakan terbang sesuai manufaktur.
Irfan menjelaskan jenis armada Boeing 777 Series yang Garuda Indonesia operasikan saat ini (tipe Boeing 777-300ER) pada dasarnya memiliki spesifikasi mesin yang berbeda, di mana pesawat yang digunakan Garuda menggunakan mesin tipe GE90-115B buatan pabrikan General Electric (GE).
4. Dapen Pertamina Jual Saham Elnusa Rp 40 M, Cuan kah?
Dana Pensiun Pertamina mengurangi kepemilikan sahamnya di anak usaha PT Pertamina (Persero), PT Elnusa Tbk (ELSA). Penjualan saham ini dilakukan dalam tiga tahap dalam dua pekan terakhir, menyisakan kepemilikan menjadi sebesar 10%.
Dalam keterbukaan informasi yang dirilis perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), divestasi dilakukan pada 9, 17 dan 18 Februari 2021 lalu dengan harga penjualan Rp 401/saham.
Dapen Pertamina melepas sebanyak 100.067.000 saham, mengurangi dari 829.848.000 saham menjadi 729.781.000 saham atau setara dengan 11,4% menjadi 10%. Dari penjualan ini mendapatkan dana sebanyak Rp 40,12 miliar.
5. Jumbo nih! Induk Goodyear Indonesia Caplok Raksasa Ban Rp39 T
Induk perusahaan PT Goodyear Indonesia Tbk (GDYR), Goodyear Tire & Rubber Co menyetujui pembelian perusahaan produsen ban asal Amerika Serikat, Cooper Tire & Rubber Co seharga sekitar US$ 2,8 miliar atau senilai Rp 39,20 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.000 per US$.
Berdasarkan keterangan resmi di situs Goodyear, akuisisi tersebut akan membuat pangsa pasar ban Goodyear di pasar AS menjadi yang pertama atau penguasa pasar.
Nantinya, pemegang saham Cooper akan menerima US$ 41,75 per saham dalam bentuk tunai dan 0,907 saham Goodyear, atau sekitar US$ 54,36 per saham.
6. Bohir Proyek Jalintim Sumsel, BRIS Pimpin Sindikasi Rp 645 M
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) mulai aktif dalam memberikan pembiayaan wholesale dengan memimpin pembiayaan sindikasi senilai Rp 644,76 miliar. Pembiayaan ini diberikan untuk membiayai Preservasi Jalan Lintas Timur Sumatera (Jalintim) di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi mengatakan sindikasi ini diberikan bersama dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)/SMI dan PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (PNBS) dan diberikan kepada PT Jalintim Adhi Abipraya.
Sebagai Mandated Lead Arranger, Agen Fasilitas, Agen Jaminan dan Agen Escrow porsi BRIS mencapai Rp 248 miliar, lalu porsi SMI senilai Rp 248 miliar dan PNBS senilai Rp 148,76 miliar. Adapun PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)/PII berperan sebagai lembaga penjamin.
7. Dear Investor TLKM, Ini Bocoran Ekspansi Gede Telkom! Simak
Dari sisi penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO), Direktur Strategic Portfolio Telkom Indonesia Budi Setyawan Wijaya mengatakan perseroan akan membawa dua anak usaha untuk IPO, satu di Bursa Efek Indonesia (BEI), dan satu di bursa Asia tanpa menyebutkan nama bursa.
"Sebenarnya beberapa anak usaha kita sudah go public, ada di Jepang, di Australia," katanya dalam forum tersebut yang juga dihadiri Direktur Utama BEI Inarno Djajadi dan Komisaris BEI Pandu Sjahrir.
"Tahun ini ada 2 [IPO], satu di Indonesia, satu lagi di Asia. Saya ga bisa naming [sebutkan nama] insya Allah tahun ini kejadian [realisasi]. Kalau dilihat kesiapan faktanya sudah beberapa go public," katanya lagi.
8. Jorjoran! Harum Energy Caplok Lagi Smelter Nikel Hampir Rp1 T
Emiten pertambangan yang dimiliki oleh taipan Kiki Barki, PT Harum Energy Tbk (HRUM) kembali memperkuat ekspansi ke bisnis nikel.
Kali ini Harum melalui anak usahanya PT Tanito Harum Nickel membeli 259.603 saham baru atau 24,5% dari jumlah saham yang dikeluarkan oleh PT Infei Metal Industry atau PT IMI dengan harga jual beli sebesar US$ 68,60 juta. Nilai akuisisi ini setara dengan Rp 960,40 miliar.
[Gambas:Video CNBC]