Mau Cuan Trading? Intip 8 Kabar 'Seksi' di Pasar Saham Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepastian likuiditas di pasar yang masih terjaga memberikan kepastian kepada pelaku pasar. Hal ini derdampak pada pasar saham dalam negeri hanya mampu menguat tipis pada akhir perdagangan kemarin, Selasa (23/2/2021).
Tercatat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik tipis 0,28% ke 6.272,80. Nilai transaksi sebesar sebesar Rp 12,9 triliun dan investor asing membeli bersih Rp 505 miliar di pasar reguler.
Sentimen cukup positif datang dari komentar Gubernur bank sentral Amerika Serikat (The Fed) Jerome Powell yang berulang kali menegaskan bahwa pengetatan moneter adalah hal yang prematur untuk dilakukan saat ini. Tapering belum akan dilakukan dan suku bunga tak akan dinaikkan setidaknya untuk kurun waktu 2 tahun ke depan.
Sementara itu, pemerintah AS masih terus berupaya untuk menggelontorkan stimulus fiskal bernilai jumbo.
Kombinasi Presiden AS Joe Biden dan Menkeu AS Janet Yellen dinilai mampu untuk membawa perekonomian terbesar di dunia tersebut pada pemulihan dengan ditopang oleh bantuan fiskal senilai US$ 1,9 triliun.
Untuk memulai lagi perdagangan hari ini Rabu (24/2/2021), ada baiknya disimak sederet kabar emiten yang terjadi akhir pekan lalu.
1. Bikin Movieland di Lido, Emiten Hary Tanoe Rogoh Rp 350 M
Emiten milik taipan Hary Tanoesoedibjo, PT MNC Studios International Tbk (MSIN) berencana mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar Rp 300 miliar sampai dengan Rp 350 miliar untuk pengembangan Movieland di kawasan MNC Lido City, Bogor, Jawa Barat.
Direktur Utama MSIN, Ella Kartika mengatakan, Movieland merupakan pusat produksi film dan drama seri yang pembangunannya membutuhkan waktu sekitar 18 bulan hingga 24 bulan.
"Estimasi nilai belanja modal Rp 300 miliar sampai 350 miliar," kata Ella, dalam keterbukaan informasi BEI, dikutip Selasa (23/2/2021).
2. Demi Tokped-Gojek dkk, BEI Kaji SPAC Bisa Listing di Bursa RI
Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan saat ini sedang mengkaji mengenai potensi Special Purpose Acquisition Company (SPAC) bisa mencatatkan saham di pasar modal Tanah Air. Pasalnya, saat ini belum ada regulasi yang mengatur baik di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maupun BEI mengenai SPAC tersebut.
Aturan ini diharapkan bisa diterapkan pada tahun ini untuk menarik minat perusahaan e-commerce kelas kakap untuk listing di pasar modal domestik ketimbang harus mencatatkan sahamnya di bursa luar negeri.
SPAC merupakan sebuah perusahaan yang didirikan secara khusus untuk menggalang dana melalui IPO dengan tujuan melakukan merger, akuisisi, atau pembelian saham perusahaan terhadap satu atau lebih perusahaan.
NEXT: Intip Kabar Emiten Lainnya