Ada Apa dengan GameStop, Mengapa buat Wall Street Geger?

Jakarta, CNBC Indonesia - GameStop Corp membuat berita. Tanpa alasan yang jelas, selama setahun, saham perusahaan tersebut meroket meski tak ada fundamental bisnis yang kuat.
Padahal, secara finansial, perusahaan ini termasuk 'megap-megap'. Manajemen rugi bahkan menutup beberapa toko.
Namun sejak awal Januari nilainya naik ratusan kali lipat yang membuat banyak investor, pialang saham, sampai pemerintah AS terheran. Melansir New York Times, awalnya saham GameStop bernilai US$ 2 miliar, namun kini ditaksir US$ 24 miliar.
Apa yang terjadi?
Investor Muda
Setelah pandemi terjadi banyak orang akhirnya berinvestasi pada saham. Penguncian meningkatkan tabungan, stimulus kebijakan memasukkan uang tunai ke dalam kantong masyarakat, dan suku bunga yang sangat rendah mendorong investor ke pasar saham.
Selain itu, perkembangan aplikasi perdagangan memungkinkan siapa pun yang memiliki ponsel cerdas untuk membeli atau menjual saham secara gratis. Ini pula yang mendorong partisipasi investor ritel baru.
Dari data UBS, Partisipasi investor ritel dalam arus pesanan ekuitas AS meningkat menjadi hampir 20% pada 2020 dari 15% pada 2019. Sementara pesanan dari dana jangka panjang turun menjadi 6,4% tahun lalu dari 9,7% pada 2019.
Broker online eToro misalnya. Perusahaan menyatakan telah mendaftarkan lebih dari 380.000 pengguna baru dalam 11 hari pertama tahun 2021, menambah 5 juta pengguna yang menggunakannya tahun lalu.
Investor ritel juga membeli opsi saham, hak untuk membeli atau menjual saham dengan harga yang ditentukan tanpa membayar uang di muka. Itu dapat meningkatkan pergerakan harga saham.
Mengutip Reuters, dalam kasus GameStop diketahui bahwa naiknya nilai saham tersebut adalah hasil "pertarungan" antara pengelola aset investasi (hedge fund) dengan para investor ritel baru ini. Para Investor muda ini berkumpul di media sosial Reddit bernama WallStreetBerts.
Ini merupakan laman yang secara tidak resmi, dibentuk dengan niatan mengincar para Short-Sellers, pelaku aksi jual kosong. Di WallStreetBets, para investor ritel berkumpul untuk menaikkan nilai-nilai saham perusahaan yang kesulitan termasuk GameStop.
Forum ini memiliki 3,9 juta lebih pengikut dan kebanyakan bertransaksi melalui platform trading saham murah Robinhood, MooMoo dan TradeStation. Saham ini pertama kali direkomendasikan pada 2019 lalu oleh salah satu anggota forum.
Halaman 2>>>