Dow Futures Menguat Dipacu Optimisme 'Proyek Gamestop' Mereda

Market - Arif Gunawan, CNBC Indonesia
02 February 2021 19:02
Trader Gregory Rowe works on the floor of the New York Stock Exchange, Monday, Aug. 5, 2019. Stocks plunged on Wall Street Monday on worries about how much President Donald Trump's escalating trade war with China will damage the economy. (AP Photo/Richard Drew) Foto: Wall Street (AP Photo/Richard Drew)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan Selasa (2/2/2021), menyambut kian kuatnya sentimen positif karena kasus GameStop dinilai tak sistemik lagi.

Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average melompat, mengimplikasikan indeks acuan bursa AS itu bakal dibuka menguat lebih dari 250 poin. Kontrak serupa indeks S&P 500 naik 0,9% dan Nasdaq bertambah 0,8%.

Saham GameStop yang mencuri perhatian karena menjadi ajang perlawanan investor ritel terhadap hedge fund pelaku jual kosong (short selling) anjlok 30% di sesi pra-pembukaan, setelah kemarin drop 30%. Pada pekan lalu, saham perseroan melompat hingga 400%.

Short selling adalah transaksi di mana investor melakukan penjualan saham yang tak dimiliki. Dia meminjam saham dari sekuritas dan menjualnya sekarang, untuk dibeli ketika sahamnya ambruk ke depan dan mengembalikannya ke sekuritas dengan nilai lebih kecil.

Saham lainnya yakni AMC Entertainment anjlok 20% di sesi pra-pembukaan. Investor pun menduga bahwa aksi spekulatif dari pada investor ritel tersebut kian melemah, yang dinilai sebagai hal positif di pasar saham.

Pada Senin kemarin, Dow Jones bertambah nyaris 230 poin dan semua sektor di indeks S&P 500 juga menguat. Bursa saham terbesar dunia tersebut berupaya untuk pulih dari koreksi pekan lalu, yang menjadi koreksi mingguan terburuk sejak Oktober 2020.

Investor akan mengantisipasi rilis kinerja keuangan Pfizer dan ExxonMobil, yang akan diikuti rilis emiten teknologi seperti Amazon dan Alphabet. Namun demikian, beberapa saham justru cenderung melemah pasca-rilis kinerja yang lebih baik dari ekspektasi.

Lindsey Bell, Kepala Perencana Investasi Ally Invest, menilai pergerakan saham tersebut bisa menjadi kabar baik yang sudah tercermin di harga saham sekarang setelah terjadi penguatan jelang penutupan tahun 2020.

"Di satu sisi laporan tersebut tidak hanya bagus, mereka bahkan ada yang jauh lebih baik dari ekspektasi dan anda akan berharap melihat penguatan harganya kembali," tutur Bell kepada CNBC International.

Investor juga memantau kelanutan negosiasi stimulus di Washington, di mana Partai Republik mengajukan proposal stimulus tandingan, yang nilainya lebih kecil dari rencana Presiden AS Joe Biden senilai US$ 1,9 miliar. 

Biden telah menemui perwakilan mereka kemarin, yang menurut juru bicara Gedung Putih Jen Psaki merupakan pertemuan yang "substantif dan produktif."

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Saham GameStop Bangkit, Dow Futures Malah Ambles 250 Poin


(ags/ags)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading