
Saham GameStop Bangkit, Dow Futures Malah Ambles 250 Poin

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) ambrol pada perdagangan Jumat (29/1/2021), menyusul limbungnya beberapa investor besar akibat aksi balasan investor ritel terhadap pelaku jual kosong (short selling).
Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average drop 250 poin, atau -0,8%, sementara kontrak serupa indeks S&P 500 dan Nasdaq terkapar masing-masing sebesar -0,9% dan 1,2%.
Namun, saham GameStop melompat hingga 100% di sesi pra-pembukaan setelah penyedia online trading Robinhood menyatakan akan mengizinkan pembelian saham emiten grosir game tersebut dan saham lain yang jadi target short selling.
Short selling adalah transaksi di mana investor melakukan penjualan suatu saham tanpa memiliki sahamnya terlebih dahulu. Dia meminjam saham dari sekuritas untuk menjualnya, dengan harapan ketika sahamnya ambruk ke depan, dia dapat membelinya kembali di harga murah dan mengembalikan pinjamannya ke sekuritas dengan keuntungan.
Investor kini khawatir jika GameStop terus naik, para pemilik dana (hedge funds) yang jadi korban bisa dipaksa menjual portofolionya di saham lain untuk mendulang dana. Secara bersamaan, GameStop dikhawatirkan menjadi sinyal bahwa pasar telah membentuk gelembung, di mana harga saham terlalu mahal melampaui valuasi.
"Antara seruan Washington untuk menggelar rapat dengar pendapat dan kabar bahwa Robinhood terpaksa mencairkan pembiayaan dan menggali dana US$ 1 miliar dari investor, ini semua menggerus keyakinan pasar," tutur Adam Crisafulli, pendiri Vital Knowledge, dalam laporan riset yang dikutip CNBC International.
Dow Jones dan S&P 500 pada Rabu tergelincir ke posisi terendahnya sejak Oktober 2020, di mana Dow Jones anjlok lebih dari 600 poin. Namun, indeks berisi 30 saham unggulan ini menguat 300 poin pada Kamis.
Beberapa saham kemarin menguat setelah emiten yang bersangkutan melaporkan kinerja keuangan yang melampaui ekspektasi di antaranya Visa, Mondelez, dan Western Digital. Caterpillar, Chevron, dan Eli Lilly bakal merilis kinerja keuangan mereka.
Pada perkembangan lain, Novavax mengumumkan bahwa vaksin Covid-19 besutannya mencatatkan efektivitas sebesar 89,3% dalam uji kinis di Inggris, dan memiliki efektivitas untuk melawan varian baru virus corona di Negeri Big Ben tersebut.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Geger Wall Street, Ritel Bantai Bandar di Saham Gamestop