Features

Sstt..Ada Bos Rokok & Partner Kaesang di IPO Bank Net Syariah

tahir saleh, CNBC Indonesia
18 January 2021 08:44
Anthony Pradiptya & Kaesang/Dok GK Hebat
Foto: Anthony Pradiptya & Kaesang/Dok GK Hebat

Nama John Dharma J Kusuma terkait dengan salah satu raksasa rokok Tanah Air asal Kudus, Jawa Tengah.

Dari beberapa literatur artikel dan situs resmi terkait, John adalah salah satu petinggi dari PT Nojorono Tobacco International (Nojorono), pabrik rokok dengan merek Minak Djinggo dan Class Mild. Saat ini perusahaan menduduki posisi kelima dalam industri rokok terbesar di Indonesia.

Situs resminya mencatat, Nojorono Kudus, merupakan salah satu perusahaan pelopor rokok kretek di Indonesia. Nojorono (baca: No-Yo-Ro-No) didirikan pada 14 Oktober 1932 oleh Ko Djee Siong dan Tan Djing Thay dan berpusat di Kudus, Jawa Tengah.

Dok. NojoronoFoto: Dok. Nojorono
Dok. Nojorono

Pada 14 Oktober 2020, Nojorono merayakan ulang tahun perusahaan yang ke-88, atau hampir mencapai sembilan dekade.

Saat didirikan tahun 1932, waktu itu perusahaan masih berbentuk industri rumahan. Firma yang didirikan oleh generasi pertama ini kemudian menjadi perusahaan rokok Nojorono seperti yang dikenal sekarang.

Tahun 1968, kesuksesan pertama membangun pondasi bisnis dilanjutkan oleh generasi kedua yaitu Liem Khee Thwan (Benediktus Dewansjah Batihalim), Djie Ing Khing (Ignatius Riandinata Pamudji), dan Tjoa Boen Swie (Subianto Djuhadi).

Era tahun 1970-an, mulai masuk generasi kedua. Pada 1973, Firma Nojorono berubah menjadi perseroan terbatas dengan nama PT Nojorono Tobacco Company Limited.

Memasuki tahun 1990, perusahaan mulai dipegang generasi ketiga. Hal ini juga disampaikan dalam sejarah perusahaan di situs resminya.

Secara berkala dimulai pada 1990, tongkat estafet dipercayakan kepada generasi ketiga keluarga Nojorono, yakni Stefanus JJ Batihalim, Harsono Djuhadi, John D Kusuma, Arifin Pamudji, dan L Surya Djuhadi.

Batihalim Stefanus bahkan sempat tercatat sebagai salah satu dari 150 orang terkaya di negeri ini versi Globe Asia tahun 2016, dengan catatan kekayaan bersih US$ 155 juta, setara Rp 2,2 triliun (kurs Rp 14.000/US$).

"Generasi ketiga inilah yang sebenarnya mengorbitkan Nojorono menjadi perusahaan rokok lima besar di Tanah Air," kata Managing Director Nojorono, Arief Goenadibrata, dalam siaran pers, 29 September 2020.

Dok. NojoronoFoto: Dok. Nojorono
Dok. Nojorono

Kini, John adalah pemegang saham terakhir NTI Global dan pengendali Bank Net Syariah, kendati tidak disebutkan bahwa NTI adalah bagian dari Nojorono, tapi besar kemungkinan berasal dari singkatan Nojorono Tobacco International.

Jika dilihat dari data prospektus, saham NTI Global dipegang oleh PT Seguna Cipta Permatajaya sebesar 99,99% dan John hanya 0,01%.

Tapi sebetulnya John adalah pemilik terakhir, mengingat pemegang saham Seguna Cipta adalah PT Cahya Anugerah Alam dan pemegang saham Cahya Anugerah adalah PT Cahaya Sumber Hidup. John mengendalikan 99,99% saham Cahaya Sumber.

Pemegang saham NTI Global/Prospektus Bank Net SyariahFoto: Pemegang saham NTI Global/Prospektus Bank Net Syariah
Pemegang saham NTI Global/Prospektus Bank Net Syariah

Komisaris NTI dijabat Budi Eryanto, sementara direktur diamanahkan kepada Agus Herlambang.

Fokus usaha NTI global adalah konsultasi manajemen lainnya dan perusahaan holding.

Lantas siapa Alphaplus Adhigana Asia yang menjadi partner NTI di Bank Net Syariah?

Alphaplus adalah perusahaan jasa dengan pemegang saham yakni PT Sinergi Optima Solusindo 60%, Simon Subrata 35% (mantan partner di EY) dan Andi Gunawan 5% (mantan partner di Kendall Court ESG Capital Asia, dan Cambridge Fund).

Coba tebak siapa pemegang saham terakhirnya?

Ternyata beneficial ownership dari Alphaplus adalah anak muda bernama Anthony Pradiptya. 

Antnohy merupakan partner dari Kaesang, putra bungsu Presiden Jokowi, di bisnis GK Hebat, perusahaan induk yang berkantor di Generali Tower, Jakarta Selatan, yang membawahi sejumlah bisnis di antaranya Sang Pisang, Yang Ayam, Ternakopi, Siap Mas, Let's Toast, dan Enigma Camp.

GK Hebat juga menjalin kemitraan bisnis dengan para pelaku UMKM.

Pemegang saham terakhir Bank Net Syariah/Prospektus IPOFoto: Pemegang saham terakhir Bank Net Syariah/Prospektus IPO
Pemegang saham terakhir Bank Net Syariah/Prospektus IPO

Anak muda yang baru 34 tahun ini adalah putra Gandi Sulistiyanto, Managing Director Sinarmas Grup.

"Ya benar [putra saya]," kata Gandi, dalam pesan WhatsApp-nya kepada CNBC Indonesia, Sabtu (16/1/2021).

"Mohon doanya, mereka independen menentukan bisnisnya, tidak ada kaitan dengan posisi saya di Sinarmas. Saya orangtua hanya mendukung. Mereka startup, dan masih kecil. UMKM," kata Gandi.

Anthony masuk ke Bank Net Syariah lewat 'kendaraan' PT Gan Kapital. Mayoritas saham Alphaplus dipegang PT Sinergi Optima Solusindo, dan mayoritas saham Sinergi Optima dimiliki Gan Kapital, sementara Anthony punya 45% saham Gan Kapital.

Di jajaran direksi Gan Kapital, situs resmi mencatat, nama Anthony Pradiptya Gan sebagai CEO, Edwin Prasetya Gan sebagai Chief Operation Officer (COO), dan Wesley Harjono sebagai Chief Financial Officer (CFO).

Wesley juga menantu Gandi. Sayangnya Wesley belum bisa berkomentar soal masuknya Gan Kapital di Bank Net Syariah bersama Nojorono. "Mungkin bisa set waktu ya [ngobrol]," katanya, dalam pesannya kepada CNBC Indonesia.

Situs resminya menjelaskan, Gan Kapital adalah perusahaan konsultasi bisnis yang melayani kebutuhan digital venture, energi, dan sebagainya.

Anthony Pradiptya/Gan KapitalFoto: Anthony Pradiptya/Gan Kapital
Anthony Pradiptya/Gan Kapital

Anthony lahir dan besar di Jakarta. Dia kembali ke Jakarta setelah mendapatkan gelar master di Australia. Dia pernah bergabung dengan private equity yang menggarap Pembangkit Listrik 2x150 MW di Sumatera Selatan.

Sementara itu, Edwin menyelesaikan sarjana di Monash University, Australia di bidang pemasaran sejak 2011.

Adapun Welsey juga merampungkan bachelor science di bidang administrasi bisnis di GS Fame Business Institute of Philippines, setelah itu bergabung di Bank Sinarmas sebagai Head of Treasury Departement.

NEXT: Kinerja dan prospek Bank Net Syariah

(tas/tas)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular