Features

Sstt..Ada Bos Rokok & Partner Kaesang di IPO Bank Net Syariah

tahir saleh, CNBC Indonesia
18 January 2021 08:44
Dok Bank Net Syariah
Foto: Bank Net Syariah

Mengacu informasi prospektus 21 Desember 2020, pemegang saham Bank Net Syariah adalah PT NTI Global Indonesia sebesar 70% dan PT Berkah Anugerah Abadi (BAA) 30%.

Setelah IPO nanti, pemegang saham Bank Net Syariah menjadi NTI Global 43,47%, BAA tersisa 18,63%, dan publik 37,90%.

Tapi pada informasi terbaru lewat prospektus 11 Januari 2021, terjadi perubahan pemegang saham.

Saham BAA ternyata dijual kepada PT Alphaplus Adhigana Asia (AAA), sehingga pemegang saham Bank Net Syariah ialah Alphaplus 2,50%, NTI Global 97,50%. Setelah IPO nanti, Alphaplus akan memegang 1,55%, NTI Global menjadi mayoritas 60,55%, dan investor publik 37,90%.

Lantas siapa NTI Global dan Alphaplus?

Siapa pula pemegang saham BAA yang mengalihkan sahamnya ke Alphaplus?

Sebelum itu, mari cerita sedikit soal awal mula bank ini sampai akhirnya NTI Global masuk.

Ceritanya begini.

Bank Net Indonesia Syariah ini sebelumnya bernama Bank Maybank Syariah Indonesia. Perusahaan ini pertama kali dibentuk dengan nama PT Bank Maybank Nusa International, di Jakarta pada 16 September 1994.

Prospektus IPO menyebutkan, tahun 1994, pemegang saham bank ini kala itu yakni PT Bank Nusa International 21%, dan Malayan Banking Berhad asal Malaysia 79%.

Tahun 2000, perseroan berganti nama menjadi PT Bank Maybank Indocorp dengan beralihnya kepemilikan saham Bank Nusa Nasional kepada Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), selanjutnya kepada Menteri Keuangan Republik Indonesia lewat PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero).

Lalu, 10 tahun kemudian, tahun 2010, perseroan kembali berganti nama dari Bank Maybank Indocorp menjadi Bank Maybank Syariah Indonesia seiring dengan pergantian bidang usaha dari bank umum konvensional menjadi bank umum syariah.

Tahun 2019, perseroan bertransformasi lagi menjadi Bank Net Indonesia Syariah setelah terjadi pengambilalihan 100% saham Maybank Syariah Indonesia oleh NTI Global dan BAA.

NTI membeli 661.548 saham Bank Net Indonesia Syariah dengan porsi 70%, sementara BAA mencaplok 283.521 saham atau 30% saham Bank Net Syariah.

Akuisisi NTI Global dan BAA atas Bank Maybank Syariah dimulai pada 31 Januari 2020, dan pergantian nama perusahaan menjadi efektif setelah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan keputusan tertanggal 6 Juli 2020.

Saat ini perseroan memiliki kantor di Gedung Millennium Centennial Center Lt 7, Jalan Jendral Sudirman Kav. 25, Jakarta Selatan.

Dalam prospektus IPO disebutkan bahwa di balik nama NTI Global, ada pemegang saham pengendali terakhir (PSPT) alias beneficial ownership yakni pengusaha bernama John Dharma J Kusuma.

Sementara di BAA, pemegang saham terakhir adalah Roby Tan. Informasi ini sesuai dengan surat OJK tertanggal 12 Desember 2019 perihal Hasil Keputusan Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Calon Pemegang Saham Pengendali (PSP) dan Calon PSPT.

Hanya saja tidak disebutkan berapa nilai akuisisi Bank Net Syariah oleh NTI Global dan BAA.

Namun sayangnya, BAA tak lama memegang saham Bank Net Syariah karena pada 17 Desember 2020, BAA menjual seluruh sahamnya sebanyak 2,45 miliar saham kepada NTI Global dan Alphaplus.

Ke NTI Global dilepas sebanyak 2,25 miliar saham dan 204.826.814 saham dijual kepada Alphaplus di harga harga Rp 105/saham, sehingga total BAA mengantongi dana Rp 258,08 miliar.

Sebagai informasi, BAA sebelumnya bernama PT Selular Makmur Sejahtera yang sahamnya dipegang oleh Roby Tan, yang juga menjabat direktur BAA.

Perusahaan ini juga memiliki saham PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS), emiten yang fokus pada bisnis jasa pengiriman uang, ecommerce dan penyedia plaftorm software untuk UMKM.

Roby Tan menjabat komisaris di KIOS. Pada September 2018, saham BAA di KIOS tercatat berkurang dari 9,59% menjadi 1,52%.

Sementara itu, laporan keuangan KIOS per September 2020, mencatat pemegang saham KIOS adalah PT Artav Mobile Indonesia 48,84%, PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (MKNT) 3,44%, dan investor publik 47,72%.

Artav disebutkan memiliki beberapa direktur dan komisaris, dan pemegang saham yang sama, begitu juga MKNT juga memiliki beberapa pemegang saham yang sama.

MKNT fokus pada bisnis jasa, perdagangan, pembangunan, percetakan, industri, angkutan, perbengkelan dan pertanian. Roby juga menjadi Komisaris Utama MKNT ini. Sementara itu, pemegang saham terakhir dari MKNT adalah PT Monjess Investama. 

Nah, NTI Global dan BAA sebetulnya sama-sama memiliki saham KIOS sebelum perusahaan ini IPO di BEI.

Saat itu, keduanya masih sama-sama memakai nama lama, NTI Global pakai nama PT Sinar Mitra Investama dengan porsi saham 12,50%, sementara BAA memakai nama PT Seluler Makmur Sejahtera.

KIOS didirikan sejak 2015 dengan founder Roby Tan dan Viperi Limiardi.

Robby Tan/Prospektus IPO MKNTFoto: Robby Tan/Prospektus IPO MKNT
Robby Tan/Prospektus IPO MKNT

Sebelumnya Viperi juga memiliki saham NTI Global bersama PT NTI Parama Indonesia ketika perusahaan masih bernama Sinar Mitra Investama.

Tapi berdasarkan prospektus terbaru IPO Bank Net Syariah di Januari 2021, ternyata pemegang saham terakhir NTI Global berganti. Sang pemegang saham terakhir Bank Net Syariah adalah John D Kusuma, pemilik NTI Global.

NEXT: Siapa sebetulnya John D Kusuma?

(tas/tas)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular