Saham Bukopin Meroket di 2020, RI Untung Berapa Pegang 3,18%?

tahir saleh, CNBC Indonesia
31 December 2020 18:34
Jokowi ratas persiapan penyaluran bansos tahun 2021 di Istana Merdeka, Selasa (29/12/2020). (Tangkapan layar youtube sekpres)
Foto: Jokowi ratas persiapan penyaluran bansos tahun 2021 di Istana Merdeka, Selasa (29/12/2020). (Tangkapan layar youtube sekpres)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kabar terbaru datang dari PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) atau kini bernama PT Bank KB Bukopin Tbk. Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja meneken Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 77 Tahun 2020 tentang Perubahan Struktur Kepemilikan Saham Negara melalui Penerbitan dan Penjualan Saham Baru pada Bank Bukopin.

Dalam PP yang diteken Jokowi pada 29 Desember 2020, pemerintah menyatakan saham negara BBKP menyusut jadi 3,18%. Hal ini terjadi seiring dengan beberapa aksi korporasi berupa penerbitan saham baru (rights issue) yang dilakukan bank tersebut pada tahun ini dan beberapa tahun sebelumnya.

BBKP resmi masuk pasar modal Indonesia dengan melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2006.

Setelah itu, struktur kepemilikan sahamnya terus berubah akibat sejumlah aksi korporasi yang dilakukan.

Berdasarkan pasal 1 ayat 1 PP tersebut, Bank Bukopin telah menerbitkan saham baru lewat penawaran umum terbatas (PUT) dengan hak memesan efek terlebih dahulu (rights issue) pada 2009, 2011, 2014, 2018, dan 2020.

Selain itu, dilakukan juga penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu atau private placement pada 2020 di mana pemerintah tidak ikut menyerap saham baru tersebut sehingga porsinya terdilusi (berkurang) meski secara jumlah saham tetap.

Dengan sejumlah aksi korporasi tersebut, kepemilikan saham negara yang semula sebesar 21,73% terdilusi hingga menjadi 3,18% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor pada Bank Bukopin.

"Penerbitan dan penjualan saham baru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) mengakibatkan perubahan struktur kepemilikan saham negara yang semula sebesar 21,73% menjadi sebesar 3,18%," tulis PP tersebut.

Laporan keuangan BBKP per September 2020 mencatat, pada 21 Juli 2020, BBKP melakukan Penambahan Modal Melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT) V alias rights issue dan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek terlebih Dahulu (PMTHMETD/private placement) dan sudah mendapatkan persetujuan dari OJK.

Dengan selesainya aksi tersebut, maka bank asal Korea, KB Kookmin Bank Co, Ltd menjadi Pemegang Saham Tunggal dengan kepemilikan saham menjadi 67%.

Sisa saham dipegang PT Bosowa Corporindo 11,68%, Negara Republik Indonesia 3,18% (1.034.232.376 saham), dan pemegang saham lainnya 18,14%. Dana yang berhasil dihimpun dalam PMTHMETD ketika itu sebesar Rp 3,11 triliun.

Lantas dengan besaran 3,18%, berapa nilai saham negara di BBKP?

NEXT: Cuan saham BBKP

Mengacu laporan keuangan BBKP per September 2020, setelah selesainya rights issue dan private placement, bank asal Korea, KB Kookmin Bank Co, Ltd menjadi Pemegang Saham Tunggal dengan kepemilikan saham Seri B menjadi 67%.

Adapun sisa saham Seri B BBKP dipegang PT Bosowa Corporindo 11,68%, Negara Republik Indonesia 3,18% (1.034.232.376 saham), dan pemegang saham lainnya 18,14%. Dana yang berhasil dihimpun dalam PMTHMETD ketika itu sebesar Rp 3,11 triliun.

Data BEI mencatat, pada perdagangan terakhir Rabu (30/12/2020, saham BBKP ditutup minus 5,74% di posisi Rp 575/saham, dengan nilai transaksi harian Rp 304,10 miliar dan volume perdagangan 511,51 juta saham. Kapitalisasi pasar BBKP mencapai Rp 18,18 triliun.

Lapkeu BBKP Sept 2020Foto: Lapkeu BBKP Sept 2020
Lapkeu BBKP Sept 2020

Meski turun di hari terakhir, tapi sepanjang tahun ini atau year to date (ytd), saham BBKP melesat 171,96% dan 6 bulan terakhir meroket 199,26%.

Pada 2 Januari 2020, saham BBKP masih di level Rp 239/saham, atau melesat 141% menjadi Rp 575/saham pada Rabu lalu (30/12).

BBKP juga menjadi salah satu bank dengan penguatan harga saham paling tinggi selain PT Bank BRISyariah Tbk/BRIS (naik ytd, 581%).

Dengan jumlah saham Negara RI sebanyak 1,03 miliar saham, maka nilai saham pemerintah RI pada Rabu pekan ini senilai Rp 594,68 miliar, atau bertambah Rp 347,5 miliar dari posisi awal Januari yang masih senilai Rp 247,18 miliar.

Pemerintah juga masih punya saham Seri A BBKP tapi hanya 4.736.255 saham dengan valuasi nilai hanya Rp 2,72 miliar.

Adapun Kookmin yang punya saham Seri B mencapai 67% (21.891.179.319 saham), nilai sahamnya mencapai Rp 12,59 triliun.

Sementara Bosowa, punya saham Seri B sebanyak 11,66% (3.810.262.393) dengan nilai Rp 2,19 triliun. Bosowa juga punya saham seri A, tapi cuma 6.118.188 dengan nilai hanya Rp 3,52 miliar.

Tahun ini, saham BBKP Seri B menjadi 32,65 miliar saham, bertambah dari tahun lalu saham Seri B 11,63 mliar saham. Jumlah saham pemerintah RI tetap 1.034.232.376, hanya persentase saja yang terdilusi akibat penerbitan saham baru dan pemerintah tidak ikut menyerap saham baru.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular