
Baca Dulu 8 Kabar Pasar, Sebelum Berburu Cuan Hari Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di teritori negatif pada perdagangan Kamis kemarin, 17 Desember 2020. IHSG melemah sebesar 0,08% ke level 6.113,38 poin.
Mengacu data perdagangan BEI, nilai transaksi mencapai Rp 21,88 triliun dengan frekuensi sebanyak 1,64 juta kali. Pelaku pasar asing tercatat melakukan aksi beli bersih sebesar Rp 332,63 miliar.
Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai perdagangan di akhir pekan ini, Jumat (16/12/2020), bertepatan dengan mulai diterapkannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) secara ketat di DKI Jakarta:
1. PKPU Kresna Life Dikabulkan, Nasabah Sedih, Bahkan Depresi...
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat mengabulkan permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Sementara atas PT Asuransi Jiwa Kresna (AJK) alias Kresna Life, salah satu perusahaan di bawah Grup Kresna.
Dalam amar putusan Pengadilan Niaga nomor 389/Pdt.Sus-PKPU/2020/Pn.Niaga.JKTPst yang ditetapkan pada 10 Desember 2020, telah ditetapkan, PKPU Sementara berlaku untuk paling lama 45 hari terhitung sejak putusan tersebut diucapkan. Perkara itu diajukan oleh Pemohon Lukman Wibowo dan Termohon yakni Kresna Life, diajukan pada 18 November 2020.
Adapun dalam surat yang disampaikan Direktur Utama Kresna Life, Kurniadi Sastrawinata yang ditujukan kepada pemegang polis AJK (Kresna Life), perseroan menyatakan menghormati keputusan PKPU Sementara yang telah dikabulkan majelis hakim PN Jakarta Pusat.
"Di mana ditetapkan PT Asuransi Jiwa Kesna berada dalam status Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU)," tulis Kurniadi.
2. Rogoh Rp 300 M, Grup Bakrie Garap 4 Proyek, Ada Mobil Listrik
PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) hanya menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) moderat, senilai Rp 200 miliar-Rp 300 miliar saja tahun depan.
Perusahaan tak mau terlalu ekspansif di tahun depan sejalan dengan masih menunggu kondisi perekonomian dinilai membaik.
Direktur dan Chief Financial & Investment Officer Bakrie & Brothers Roy Hendrajanto M. Sakti mengatakan dana tersebut sebagian besar akan dialokasikan untuk anak usaha infrastruktur dan manufaktur.
"Untuk 2021 masih tidak terlalu belanja modal karena masih menyesuaikan kondisi ekonomi nasional, tapi anggarkan Rp 200 miliar-Rp 300 miliar di unit usaha kita terutama infrastruktur dan manufacturing.Sebagian besar untuk maintenance dan project infra yang akan datang," kata Roy dalam paparan publik virtual, Kamis (17/12/2020).
3. Bos HM Sampoerna Blak-blakan Respons Kenaikan Cukai Rokok
Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), Mindaugas Trumpaitis memberikan tanggapan ihwal kebijakan cukai rokok yang akan naik mulai tahun depan.
Mindaugas menilai, saat ini industri rokok masih tertekan akibat pandemi Covid-19 serta dampak oleh kenaikan tarif cukai yang tertinggi selama 10 tahun terakhir. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah mengambil keputusan, tarif cukai rata-rata naik 12,5% mulai Februari tahun depan.
Menurutnya, kebijakan pemerintah menaikkan tarif cukai telah mempertimbangkan berbagai faktor sebelum memutuskan untuk menetapkan kebijakan dan kenaikan tarif.
"Sehubungan dengan kebijakan cukai tahun 2021 yang telah diumumkan, kami sangat mengapresiasi keputusan Pemerintah untuk tidak menaikkan tarif cukai bagi segmen SKT yang merupakan segmen padat karya untuk melindungi para pekerja," kata Mindaugas, dalam keterangan resmi yang diperoleh CNBC Indonesia, Kamis (17/12/2020).
4. Tentara Filipina Pesan 8 Kontainer Seragam dari Sritex
Emiten tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau PT Sritex mengeskspor produk pakaian militer sebanyak delapan kontainer ke Filipina.
Pelepasan ekspor ini adalah langkah awal PT Sritex dalam melakukan ekspor pakaian militer ke Filipina. Sebelumnya, PT Sritex melakukan pendekatan dan ujian pemenuhan kualifikasi sekitar dua tahun dengan salah satu mitra lokal di Filipina, yaitu Jeje Enterprises.
Setelah melewati beberapa tahapan yang ditentukan, PT Sritex dinyatakan memenuhi kualifikasi yang disyaratkan dan berhasil menerima pesanan awal dari Filipina. Presiden Direktur PT Sritex Iwan Setiawan mengatakan, Filipina merupakan negara ke-36 yang seragam militernya dibuat PT Sritex dan merupakan negara ke-8 di kawasan Asia Pasifik setelah Indonesia, Malaysia, Brunei, Timor Leste, Singapure, Nepal, dan Australia.
"Dengan hasil positif tersebut, diharapkan produk-produk perlengkapan militer asal Indonesia dapat semakin berkembang di pasar Filipina," kata Iwan, dalam siaran pers, Kamis (17/12/2020).