
Baca Dulu 8 Kabar Pasar, Sebelum Berburu Cuan Hari Ini

5.Tunjuk Morgan Stanley & Citi, Tokopedia Siap Go Public!
Perusahaan e-commerce Indonesia, Tokopedia resmi menunjuk dua perusahaan jasa investasi dan penjamin emisi global yakni Morgan Stanley dan Citi sebagai penasihat dalam upaya mempercepat proses perseroan menjadi perusahaan publik alias go public.
Sebelumnya Bridgetown Holdings Ltd, special purpose acquisition company (SPAC) yang sahamnya tercatat di Bursa Nasdaq, Amerika Serikat (AS), dikabarkan tengah mempertimbangkan merger dengan Tokopedia.
Hingga saat ini CEO dan co-founder Tokopedia William Tanuwijaya belum memberikan informasi terkait dengan kabar merger ini.
Dalam pernyataan resminya, Tokopedia menegaskan tengah mempertimbangkan untuk mengakselerasi rencananya menjadi perusahaan publik. Hanya saja perseroan belum memutuskan pasar atau bursa efek mana dan metode secara spesifik seperti apa, apakah termasuk melalui penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) atau tidak.
"SPAC juga merupakan salah satu opsi potensial yang bisa kami pertimbangkan, namun belum ada yang kami putuskan untuk saat ini," jelas manajemen Tokopedia, dikutip Bloomberg, dalam keterangan tertulis, Rabu (16/12).
6. Harga Batu Bara Naik, tapi Indika Akhir 2020 Masih Rugi
Kinerja keuangan emiten pertambangan baru bara, PT Indika Energy Tbk (INDY) diperkirakan masih akan mengalami tekanan sampai dengan penghujung tahun 2020 meskipun harga batu bara sudah menunjukkan tren perbaikan.
Mengacu harga rata-rata batu bara acuan Newcastle, pada November secara year to date berada di level US$ 60,9 juta per ton, sedangkan Indonesia Coal Index 4 di kisaran US$ 29 per ton. Sampai dengan 11 Desember 2020, harga batu bara terus menunjukkan perbaikan di level US$ 77,3 per ton untuk Newcastle. Sedangkan, ICI-4 di level US$ 36,1 per ton.
Meski tren harga batu bara sudah membaik, Direktur Indika Energy, Retina Rosabai menilai, itu tak serta merta membalikkan kinerja keuangan perseroan menjadi untung di penghujung tahun ini. Pasalnya, perseroan sudah mempunyai kontrak dengan harga sebelum adanya kenaikan, sehingga belum bisa mengerek bottomline INDY menjadi positif.
"Kita ekspektasikan sampai akhir tahun, kita tidak melihat akan berbalik jadi untung, dua bulan terakhir ini harga batu bara membaik, tapi, kenaikan harga tidak bisa langsung di-translate jadi harga jual, kita punya kontrak dari bulan sebelumnya," kata Retina, dalam paparan publik secara daring, Kamis (17/12/2020).
7.Bos Garuda Buka-bukaan soal Distribusi Vaksin Covid-19 RI
Pemerintah sudah memastikan akan menggratiskan vaksin Covid-19 bagi seluruh warga Indonesia. Garuda sebagai maskapai yang memiliki sertifikat Pharmaceutical Certificate untuk Pharmaceutical Good Distribution Practice (GDP) pada November lalu siap untuk mendistribusikan vaksin.
Garuda menjadi maskapai pertama yang mengantongi sertifikat itu, untuk layanan kargo barang farmasi, obat-obatan dan vaksin.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) Irfan Setiaputra menegaskan armada Garuda siap mengangkut vaksin covid-19 ke seluruh penjuru Indonesia.
Pihaknya termasuk anak usaha Citilink sudah menyiapkan armada untuk mengemban tugas distribusi itu. Apalagi pemerintah sudah memastikan akan menggratiskan vaksin covid-19 bagi seluruh warga Indonesia.
"Posisi kami nyatakan siap, sebagai salah satu maskapai yang memperoleh sertifikasi pengangkutan vaksin. Kami bersiap membawa termasuk Citilink, kami siapkan penerbangan tertentu jika dibutuhkan," katanya kepada CNBC Indonesia, Rabu (16/12).
8. Rogoh Rp 393 M, Emiten Kiki Barki Borong Saham Nickel Mines
Emiten pertambangan yang dimiliki oleh salah satu taipan Indonesia Kiki Barki, PT Harum Energy Tbk (HRUM) kembali menambah pembelian saham perusahaan tambang nikel asal Australia, Nickel Mines Limited.
Direktur Utama Harum Energy, Ray Antonio Gunara mengatakan perseroan membeli sebanyak 39.088.000 saham Nickel Mines dengan harga jual beli AU$ 36.742.720,00. Nilainya setara dengan Rp 393,11 miliar (kurs Rp 10.699/AU$).
Dengan penambahan pembelian ini, maka per 15 Desember 2020 Harum Energy memiliki 4,88% dari seluruh modal ditempatkan dalam Nickel Mines, bertambah dari sebelumnya sebesar 3,22% saham.
"Nickel Mines adalah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan dan pengolahan nikel serta sahamnya terdaftar di Bursa Efek Australia," kata Ray, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (16/12/2020).
(hps/hps)[Gambas:Video CNBC]