
Cek 7 Informasi Penting Ini, Ada Rencana BCA Digital Mau IPO

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham domestik sempat galau merespons kebijakan pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Namun kinerja bursa saham domestik kuat bertahan dan mampu berakhir di zona hijau.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,34% ke level 6.005,95 poin dengan nilai transaksi Rp 10,70 triliun. Namun demikian, pelaku pasar asing mencatatkan penjualan bersih senilai Rp 171,53 miliar.
Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai transaksi pada perdagangan Jumat (2/7/2021):
1.Bank BCA Digital Bakal IPO di Bursa, Ini Bocoran Bos BCA
PT Bank Digital BCA, anak usaha dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang difokuskan sebagai bank digital, berencana akan melantai di pasar modal lewat mekanisme penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Namun rencana IPO alias go public tersebut belum akan dalam waktu dekat ini. Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja turut membenarkan rencana IPO tersebut.
Bila tak ada halangan, dalam 1-2 tahun Bank Digital BCA diharapkan bisa melantai di pasar modal. Meski demikian, Jahja belum merinci lebih lanjut mengenai target besaran jumlah saham maupun harga yang akan dilepas ke publik.
"Iya, dalam 1-2 tahun ke depan," kata Jahja, kepada CNBC Indonesia, Kamis (1/7/2021).
2. Jadi Tersangka Kasus Bumiputera, Nurhasanah Ditahan Kejagung!
Mantan Ketua Badan Perwakilan Anggota (BPA) Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912, Nurhasanah resmi ditahan penyidik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan diserahkan kepada Kejaksaan Agung (Kejagung).
Sebelumnya Ketua BPA AJB Bumiputera periode 2018-2020 yang menjadi tersangka itu dititipkan sementara di ruang tahanan Markas Besar Kepolisian RI (Mabes Polri) sejak 29 Juni 2021 lalu dipindah ke Kejagung.
"Benar Pak [tersangka diserahkan ke Kejaksaan]. Penyidik OJK telah menyelesaikan penyidikan dan menyerahkan tersangka N [Nurhasanah] ke Kejaksaan," kata Tongam L Tobing, Kepala Departemen Penyidikan Sektor Jasa Keuangan OJK kepada CNBC Indonesia, Kamis ini (1/7/2021).
Sebelumnya Nurhasanah memang berada di Mabes Polri kemudian dipindahkan menjadi tahanan Kejaksaan.
3. Masih Babak Belur, Laba Pizza Hut Anjlok Jadi Rp 4,8 M di Q1
Emiten pengelola restoran waralaba yang memegang merek dagang Pizza Hut di Indonesia, PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA), mencatatkan penurunan laba pada kuartal pertama tahun 2021.
Laba perusahaan di Q1-2021 berkurang 19,34% menjadi Rp 4,87 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya yakni laba bersih sebesar Rp 6,04 miliar.
Penurunan laba bersih ini salah satunya diakibatkan oleh berkurangnya pendapatan perusahaan menjadi Rp 713,93 miliar, turun 25,29% dari pendapatan kuartal I-2020 sebesar Rp 955,64 miliar.
Adapun penjualan PZZA terdiri atas makanan dan minuman. Lini bisnis makanan menyumbang porsi penjualan tertinggi sebesar Rp 676,87 miliar atau turun dari sebelumnya Rp 886,03 miliar.
4. Diduga Terseret Skandal Impor Emas Rp 47 T, ANTM Dicecar BEI
Emiten BUMN pertambangan emas, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) memberikan penjelasan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait dengan tudingan dugaan keterlibatan skandal impor emas senilai Rp 47 triliun yang dipertanyakan otoritas bursa saham RI ini.
Corporate Secretary Division Head Antam, Yulan Kustiyan menyampaikan, perseroan melakukan impor emas atau disebut gold casting bar (emas hasil tuangan dengan berat 1 kg) untuk bahan baku produk Logam Mulia (LM).
Gold casting bar tersebut akan dilebur dan diolah menjadi produk hilir emas di pabrik pengolahan dan pemurnian yang dikelola Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian (UBPP) Logam Mulia.
Emas casting bar yang diimpor ANTAM masuk ke golongan emas non-monetary dalam bentuk bongkah, ingot atau batang tuangan. Emas tersebut digunakan Antam sebagai bahan baku yang kemudian dilebur dan diolah kembali menjadi produk hilir emas di pabrik pengolahan dan pemurnian UBPP Logam Mulia.