9 Kabar Ini Sebaiknya Anda Tahu Sebelum Transaksi Saham

Monica Wareza, CNBC Indonesia
18 September 2020 08:11
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia  Anjlok
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (17/9/20) ditutup anjlok 0,40% di level 5.038,40 setelah keputusan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia untuk mempertahankan suku bunga acuan.

Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 445 miliar di pasar reguler dengan nilai transaksi menyentuh Rp 6,6 triliun.

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 16-17 September 2020 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di posisi 4%.

Meskipun sudah sesuai ekspektasi para pelaku pasar, tentunya investor kecewa terhadap keputusan BI ini, sebab Indonesia kini berada di ujung jurang resesi dengan masalah daya beli masyarakat.

Masalah daya beli ini salah satunya ditunjukkan dengan data Indonesia mengalami deflasi selama dua bulan berturut-turut, yaitu sebesar -0,10% pada Juli dan sebesar -0,05% pada Agustus 2020. Meski secara keseluruhan BI memperkirakan inflasi 2020 dan 2021 akan terkendali dalam sasaran 3% plus minus 1%.

Selain kabar tersebut, simak juga peristiwa emiten yang terjadi sepanjang perdagangan kemarin.

1. BTN Optimistis Bisa Lampaui Target Kredit dari Dana PEN

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) optimistis bisa mencapai target penyaluran kredit dari penempatan deposito pemerintah di bank mencapai Rp 15,38 triliun atau lebih dari komitmen yang sebelumnya disampaikan Rp 15 triliun. Diperkirakan nilai ini akan dicapai pada 25 September mendatang.

Direktur Utama BTN Pahala Nugraha Mansury mengatakan hingga akhir Agustus lalu realisasi penyaluran kredit tersebut mencapai Rp 9,5 triliun. Nilai kredit ini akan terus diakselerasi pada bulan ini hingga mencapai target.

2. 677 Karyawan Indosat Kena PHK! Serikat Pekerja Surati Jokowi

Serikat Pekerja Indosat mengirimkan surat ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai pengaduan dan memohon perlindungan hukum atas permasalahan yang terjadi di PT Indosat Tbk (ISAT).

Presiden Serikat Pekerja Indosat, R. Roro Dwi Handayani menyatakan, manajemen Indosat sebelumnya melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal terhadap 677 karyawan di saat perusahaan sedang mengalami keuntungan dan rekruitmen karyawan baru untuk berbagai posisi.

3. PSBB Ketat, Fitch: Bisnis Alfamart Cs Bakal Salip Hero dkk

Lembaga pemeringkat global Fitch Ratings, mengungkapkan ulasannya bahwa implementasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di ibu kota Jakarta untuk menekan penyebaran virus corona akan semakin melebarkan gap antara minimarket di Indonesia dengan supermarket besar dan hypermarket.

Pengetatan PSBB kembali yang diumumkan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, berlaku mulai Senin 14 September lalu hingga 14 hari ke depan dengan kemungkinan adanya perpanjangan.

Bisnis model minimarket yang memiliki banyak cabang di daerah perumahan berada di posisi yang lumayan baik dalam menghadapi kebijakan Pemprov DKI dibandingkan dengan supermarket ataupun hypermarket yang lokasinya cenderung lebih jauh dengan para pembeli.

4. Berbekal Dana PEN, bank bjb Sudah Salurkan Kredit Rp 2,1 T

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Banten Tbk (bank bjb/BJBR) mencatat hingga 13 September 2020 posisi penyaluran dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) melalui kredit kepada UMKM mencapai Rp 2,1 triliun atau 42,8% dari target.

"Posisi Bank Bjb mendapatkan alokasi dana PEN Rp 2,5 triliun dengan leverage dua kali. Saat ini sudah Rp 2,1 triliun atau 42,8% daripada dana yang harus kami salurkan terkait dana PEN," ujar Direktur Utama BJB, Yuddy Renaldi kepada CNBC Indonesia di Jakarta, Kamis (17/9/2020).

5. Benarkah Kabar Fantastis Telkom Group Masuk ke Gojek?

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) melalui anak usahanya yakni Telkomsel dikabarkan berinvestasi di perusahaan rintisan decacorn PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau Gojek kian santer terdengar.

CNBC Indonesia mengkonfirmasi mengenai rencana investasi tersebut kepada Vice President Corporate Communication Telkom, Arief Prabowo. Ia menjelaskan, untuk aksi korporasi khususnya terkait dengan Merger and Acquisition, sebagai perusahaan publik Telkom terikat pada Non Disclosure Agreement (NDA) dengan pihak-pihak terkait.

6. Dapat Kontrak Rp 11 T, Saham PTPP kok Malah Babak Belur?

PT PP (Persero) Tbk (PTPP), perusahaan konstruksi BUMN, meraih kontrak baru sampai dengan Agustus sebesar Rp 11,24 triliun. Pencapaian tersebut terdiri dari kontrak baru induk perseroan sebesar 84% dan anak perusahaan 16%.

Beberapa proyek yang berhasil diraih PTPP sampai dengan Agustus 2020 antara lain Pembangunan Refinery Development Master Plan Joint Operation (RDMP JO) sebesar Rp 1,80 triliun, SPAM (sistem penyediaan air minum) Pekanbaru sebesar Rp 1,26 triliun, dan Bogor Apartement sebesar Rp1,17 triliun.

7. Melesat 61%, Saham Perusahaan Crazy Rich The Ning King Diburu

Harga saham PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) pada perdagangan kemarin masuk dalam jajaran top gainers, Kamis (17/9/2020).

Saham pengelola kawasan industri ini ramai dibicarakan investor dan melesat lebih 9% saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 0,22% ke level 5.047,43.

Berdasarkan data BEI, saham BEST tercatat melesat 9,25% ke level Rp 189/unit. Nilai dan volume transaksi saham ini relatif besar, senilai Rp 90,21 miliar dari 480,60 juta saham yang ditransaksikan.

8. Garap UMKM, Mandiri Salurkan Dana Titipan Sri Mulyani Rp 32 T

Perbankan BUMN, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menyebutkan perseroan mampu menyelesaikan penyaluran kredit dari deposito yang ditempatkan oleh pemerintah mencapai Rp 32 triliun. Kredit tersebut sudah disalurkan kepada 78.759 debitur.

Pt Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan dana tersebut mayoritas diberikan kepada UMKM yakni sebanyak 78.728 debitur dan sisanya 31 debitur merupakan nasabah non UMKM.

9. Hati-hati! Meroket 168%, Saham Soho Global Masuk 'Radar' BEI

Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan aktivitas perdagangan saham emiten farmasi PT Soho Global Health Tbk (SOHO) masuk dalam kategori bergerak di luar kewajaran alias unusual market activity (UMA).

Dalam pengumuman yang disampaikan Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Lidia M Panjaitan dan Pelaksana Harian Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan, Mulyana, terjadi peningkatan harga saham SOHO yang cukup signifikan.

Data perdagangan BEI mencatat, pada Kamis (17/9/2020), saham SOHO melompat 19,94% ke level Rp 9.475/saham. Dilihat sepekan terakhir, harga saham SOHO sudah meroket 168%.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular