Melesat 61%, Saham Perusahaan Crazy Rich The Ning King Diburu

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
17 September 2020 14:01
Salah satu orang terkaya RI dan pengusaha nasional The Ning King (Foto; Dewi/detikFinance)
Foto: Salah satu orang terkaya RI dan pengusaha nasional The Ning King (Foto; Dewi/detikFinance)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) pada perdagangan hari ini masuk dalam jajaran top gainers, Kamis (17/9/2020).

Saham pengelola kawasan industri ini ramai dibicarakan investor dan melesat lebih 9% saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 0,22% ke level 5.047,43.

Berdasarkan data BEI, saham BEST tercatat melesat 9,25% ke level Rp 189/unit. Nilai dan volume transaksi saham ini relatif besar, senilai Rp 90,21 miliar dari 480,60 juta saham yang ditransaksikan.

Saham BEST bukan satu-satunya saham kawasan industri yang menguat. Saham PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) juga menguat 1,38% ke harga Rp 147/unit dan PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) juga naik 1,86% ke level Rp 438/unit.

Hanya saham PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), saham kawasan industri yang terkoreksi 1,75% ke harga Rp 224/saham.

Saham BEST, dalam 3 bulan terakhir memang sedang dalam tren menguat. Harga saham BEST dalam periode tersebut naik 61,54%.

BEST merupakan perusahaan yang tergabung dalam Grup Agro Manunggal, kelompok usaha milik taipan The Ning King. Agro Manunggal menguasai sebanyak 37,32% saham BEST dan juga dimiliki oleh Marubeni Corporation.

The Ning King memang dikenal punya banyak perusahaan properti. Selain Bekasi Fajar, Ning King merupakan pemilik perusahaan properti PT Alam Sutra Realty Tbk (ASRI).

Saat ini, The Ning King punya banyak perusahaan yang berkutat di sektor tekstil, industri baja, properti, pertambangan, energi, dan pertanian di bawah bendera Agro Manunggal.

Pria yang lahir di Bandung, Jawa Barat pada 1931 ini sudah mendirikan lebih dari 40 pabrik dan usaha patungan, dan mempekerjakan lebih dari 35.000 orang.

Mengacu sejumlah literatur bisnis, The Ning King memulai bisnis dari tekstil milik keluarganya. Ia memindahkan bisnis tersebut ke Jakarta pada 1949. Pada 1977 The Ning King mendirikan Argo Pantes.

Setelah itu, dia mendirikan beberapa perusahaan, termasuk Manufaktur Manunggal dan Dharma Manunggal untuk membentuk Argo Manunggal Group. Argo Manunggal Group saat ini beroperasi sebagai konglomerasi yang berbasis di Jakarta, bergerak di sektor tekstil, baja, properti, pertambangan, energi, dan pertanian.

Saat ini, The Ning King masih menjabat sebagai Chairman dari Argo Manunggal Group.


(hps/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 5 Saham Ini Cuan Gila di Agustus, Duh Nyesel Gak Beli!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular