
Bukan Menakuti! Kasus Corona RI Bisa Peluang Salip China Lho

Akan tetapi, pelaku pasar perlu mencermati perkembangan pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19), baik di dalam negeri maupun secara global. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan, jumlah pasien positif corona di seluruh dunia per 11 Juli adalah 12.322.395 orang. Bertambah 220.067 orang (1,82%) dibandingkan sehari sebelumnya.
Ada kecenderungan yang agak mengkhawatirkan, jumlah kasus corona dalam tiga hari terakhir selalu bertambah lebih dari 200.000. Ini membuat kurva kasus yang sempat melandai jadi melengkung ke atas lagi.
Di Indonesia, Gugus Tigas Percepatan Percepatan Penanganan Covid-19 melaporkan, jumlah pasien positif corona per 11 Juli 2020 adalah 74.018. Bertambah 1.671 orang (2,31%) dibandingkan posisi sehari sebelumnya.
Pada 9 Juli, jumlah pasien positif corona bertambah 2.657 orang, rekor tertinggi sejak Indonesia mencatatkan kasus perdana pada awal Maret. Selepas itu, pasien positif bertambah di atas 1.600 orang.
Dalam 14 hari terakhir (28 Juni-11 Juli), rata-rata penambahan pasien positif adalah 1.514,71 orang per hari. Melonjak dibandingkan 14 hari sebelumnya (14 Juni-17 Juni) yaitu 1.099,43 orang per hari.
Saat ini, Indonesia berada di peringkat 27 dunia dalam hal jumlah kasus corona. Ke depan, bukan tidak mungkin Indonesia akan naik rangking. Namun naik peringkat di sini tentu bukan sesuatu yang patut dibanggakan.
Apabila kasus corona di Indonesia konstan naik di kisaran 2% per hari, maka dalam waktu yang tidak terlampau lama China pun bakal tersusul. Pasalnya, pertumbuhan kasus di negara tempat pandemi virus corona bermula tersebut sangat stabil.
Per 11 Juli, jumlah pasien positif corona di Negeri Tirai Bambu adalah 83.587 orang. Tidak bertambah dibandingkan hari sebelumnya. Selama 14 hari terakhir, rata-rata pertumbuhan kasus corona di China adalah 0,01% per hari!
Mari kita hitung bodoh-bodohan saja. Dengan asumsi kasus di Indonesia tumbuh 2,44% per hari seperti 14 hari terakhir, maka jumlah pasien positif corona di Tanah Air pada 17 Juli akan menjadi 85.537 orang. Sudah lebih tinggi ketimbang China yang dengan asumsi pertumbuhan 0,01% per hari akan sebanyak 83.637 orang. Hanya butuh enam hari bagi Indonesia untuk melampaui kasus corona di China.
Oleh karena itu, ada risiko pemerintah bakal kembali mengetatkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kala kasus corona melonjak terus. Ketika PSBB diketatkan dan masyarakat kembali #dirumahaja, maka prospek pemulihan ekonomi menjadi buram. Resesi menjadi risiko yang sama sekali tidak bisa dikesampingkan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)[Gambas:Video CNBC]
