Fed Borong Obligasi Korporasi, Malaysia Beri Kredit UMKM, BI?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
19 June 2020 06:00
Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Bagaimana dengan Bank Indonesia (BI)? MH Thamrin tentu juga memberikan stimulus, tetapi bentuknya berbeda. Selain menurunkan suku bunga acuan, yang sudah 150 basis poin (bps) sejak awal tahun, BI juga menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) yang mampu menambah likuiditas perbankan nasional.

BI memang tidak turun langsung ke sektor riil, tetapi ikut berperan dalam pembiayaan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai peserta non-kompetitif dalam lelang obligasi pemerintah. Dana yang diserap oleh pemerintah dari lelang tersebut akan masuk ke sektor riil melalui stimulus fiskal.

Mengapa BI tidak sampai membeli obligasi korporasi seperti di AS? Mengapa BI juga tidak langsung memberi fasilitas pinjaman kepada dunia usaha seperti di Jepang dan Malaysia?

Jawaban paling mudah adalah mandat. Sebagai buah reformasi, BI dipisahkan dari pemerintah dan menjadi institusi yang independen. Mandat BI pun menjadi sangat spesifik yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.

Sementara The Fed juga punya mandat lain di luar menjaga kestabilan harga yaitu mewujudkan penciptaan lapangan kerja yang maksimal. Oleh karena itu, The Fed bisa langsung turun ke sektor riil untuk memastikan dunia usaha tetap sehat dan mampu menciptakan lapangan kerja.

Kemudian BoJ punya mandat untuk mencapai stabilitas harga yang dicerminkan dengan target inflasi 2%. Kali terakhir Negeri Matahari Terbit merasakan inflasi di atas 2% adalah pada 2015.

Untuk mencapai target inflasi 2%, masyarakat harus didorong untuk lebih konsumtif. Daya beli harus dijaga, jangan sampai melorot.

Caranya bisa dengan memberikan pinjaman kepada dunia usaha agar bisa bertahan hidup, terutama dalam masa sulit seperti sekarang. Saat dunia usaha mampu tumbuh, penciptaan lapangan kerja akan terjaga, tidak ada gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), dan hasilnya daya beli rumah tangga diharapkan dapat meningkat.

Sedangkan BNM diberi mandat untuk menjaga dan meningkatkan stabilitas moneter dan sistem keuangan, menjaga kemajuan sektor finansial, serta mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan demi kepentingan bangsa. Mandat yang disebut terakhir itu kemudian diterjemahkan dalam bentuk fasilitas pinjaman kepada dunia usaha agar roda ekonomi dapat terus berputar.

(aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular