
BI Sudah Borong Surat Utang Pemerintah Rp 291,3 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) menyatakan telah menyerap Surat Berharga Negara (SBN) pemerintah sebesar Rp 291,3 triliun sampai dengan 13 Oktober 2020.
Jumlah ini meningkat cukup signifikan dari posisi akhir Agustus lalu dengan serapan sebesar Rp 125,06 triliun.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan, Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan melakukan koordinasi kebijakan dengan skema burden sharing.
Hal ini ditunjukkan dengan kerja sama pada 16 April 2020 BI bisa membeli lelang SBN di pasar perdana dan kedua, pada 7 Juli 2020, BI membeli SBN langsung untuk public goods dari skema burden sharing dengan pemerintah.
"Realisasi sampai 13 Oktober SKB I realisasi Rp 61,6 triliun, SKB II Rp 229,68 triliun. BI telah membeli di pasar perdana Rp 291,3 T, ini bentuk sinergi fiskal moneter yang erat, pemerintah, Bu Menkeu bisa fokus pada realisasi anggaran," ujar Perry, dalam acara webinar Capital Market Summit and Expo, Senin (19/10/2020).
Sebagai informasi, burden sharing itu dilakukan sebagai bentuk pembiayaan dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Pendanaan untuk pembiayaan barang-barang kebutuhan dalam PEN ini memang ditalangi BI dengan cara pembelian SBN di pasar perdana. Di mana ditargetkan dana yang akan diserap oleh BI diperkirakan mencapai Rp 397,65 triliun.
Berikut skema Burden Sharing BI dengan Pemerintah :
- Beban Dampak Covid-19 untuk Public Goods (Kesehatan, Perlindungan Sosial, Sektoral, K/L, Pemda) Rp 397 triliun: Ditanggung 100% oleh BI
- Non-Public Goods (UMKM) Rp 123,46 triliun : BI Reverse Repo Rate Dikurangi Discount 1%
- Non-Public Goods (Korporasi Non-UMKM) : BI Reverse Repo Rate
- Non Public Goods (Lainnya) : Ditanggung 100% oleh Pemerintah
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Fed Borong Obligasi Korporasi, Malaysia Beri Kredit UMKM, BI?