Kenyataan Pahit! Indonesia & Corona akan Terus Berdampingan

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
13 May 2020 14:10
Kepadatan lalu lintas saat PSBB di Jati Padang, Jalarta (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: Kepadatan lalu lintas saat PSBB di Jati Padang, Jalarta (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Hingga hari ini belum ada satupun negara yang berhasil menemukan vaksin virus SARS-CoV-2 atau dikenal sebagai (COVID-19). Begitu pula dengan obat, belum ada yang mujarab. Obat yang dipakai selama ini, adalah obat yang dipakai untuk penyakit lain.

Kenyataan ini yang perlu diakui bahwa manusia di muka Bumi akan terus hidup dengan ancaman tertular COVID-19. Paling tidak sampai vaksin atau obatnya ditemukan.

"Sampai dengan vaksin belum ditemukan, kita harus bisa selalu berhadapan dengan virus ini," ungkap Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmita dalam dialog di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta (12/5).

Kondisi ini yang membuat, masyarakat dunia termasuk Indonesia masih menjalani kebiasaan baru atau disebut New Normal. Mulai dari aktivitas bekerja, belajar dan beribadah di rumah dan mengurangi aktivitas di luar rumah.



New Normal juga mewajibkan setiap orang untuk menghindari kerumunan apabila terpaksa keluar rumah. Selalu memakai masker dan menghindari menyentuh barang yang tidak perlu bila di luar rumah. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir juga menjadi ritual yang wajib dilakukan usai berpergian dari luar rumah.

Sedikit saja lengah atau tak mengacuhkan protokol pencegahan, maka bisa jadi anda akan menjadi pasien positif virus Corona berikutnya. Jangan pula terpancing dengan istilah data melandai, ketika vaksin dan virus belum ditemukan.

Karena satu saja pembawa virus corona yang tersisa dan tak terdeteksi, maka peluang penyebaran penyakit ini ke seluruh negeri masih tetap ada.

Menurut Wiku, beberapa ahli dan pakar dunia telah memastikan bahwa kemungkinan paling cepat ditemukan vaksin itu adalah tahun depan. Artinya kemungkinan terbesar masyarakat harus hidup secara "New Normal" sampai tahun depan, bahkan bisa lebih.

"Transformasi New Normal adalah untuk menata kehidupan dan perilaku baru, ketika pandemi, yang kemudian akan dibawa terus ke depannya sampai ditemukannya vaksin untuk COVID-19 ini," kata Wiku.

Datanya menunjukkan bahwa sejak awal Maret hingga Selasa (12/5/2020) belum pernah sekalipun kasus aktif COVID-19 di Indonesia menurun. Penurunan terjadi apabila kasus sembuh dalam satu hari melampaui penambahan kasus baru.

Nyatanya, setiap hari kasus aktif COVID-19 selalu mencetak rekor baru. Hingga hari ini, kasus aktif COVID-19 di Indonesia mencapai 10.679 orang. Adapun total konfirmasi positif mencapai 14.749 orang, bertambah 484 orang dibandingkan sehari sebelumnya.

Total pasien sembuh mencapai 3.063 orang, bertambah 182 orang dibandingkan sehari sebelumnya. Adapun kasus kematian bertambah 16 orang sehingga total mencapai 1.007 orang.
Kepadatan lalu lintas saat PSBB di Jati Padang, Jalarta (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)Foto: Kepadatan lalu lintas saat PSBB di Jati Padang, Jalarta (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Namun ada realita di lapangan bahwa kerumunan orang kembali terjadi di sejumlah wilayah yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), termasuk DKI Jakarta. Meskipun belum ada pelonggaran aturan, sejumlah jalanan di ruas Ibu Kota terlihat macet pada dalam beberapa hari terakhir.

Tidak heran kasus positif COVID-19 di DKI Jakarta masih terus bertambah. Total kasus positif di DKI Jakarta menembus 5.375, bertambah 99 orang dibandingkan sehari sebelumnya.



Begitu pula dengan Jawa Timur yang mencatat penambahan 133 orang dalam sehari sehingga total menjadi 1.669 orang. Kasus positif di Jawa Barat pun belum melandai dengan menembus 1.545 orang, bertambah 52 kasus dibandingkan sehari sebelumnya.

Mungkin kita tidak usah berharap banyak pandemi COVID-19 di Indonesia bisa selesai di Juni atau Juli. Ketika kerumunan orang masih terjadi tanpa tahu ada seorang pembawa virus yang sedang menyebarkan penyakit ini tanpa sengaja.
(dob/dob) Next Article Juni Bakal Hidup Normal, Begini Respons Pengelola Mal

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular