Bos AirAsia Buka-bukaan, Hingga Kapan Kuat Hadapi Covid-19

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
04 May 2020 17:59
FILE PHOTO: AirAsia planes sit on the tarmac at Kuala Lumpur International Airport, Malaysia August 28, 2016. REUTERS/Edgar Su
Foto: REUTERS/Edgar Su
Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi Covid-19 menyebabkan hampir semua lini bisnis mengalami tekanan, tidak terkecuali industri maskapai penerbangan.

Tidak sedikit, pengusaha yang terhimpun dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyatakan hanya kuat bertahan hingga Juni karena pandemi ini menyebabkan guncangan arus kas.

Direktur Utama PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP), Veranita Yosephine Sinaga mengakui, kondisi yang dihadapi perseroan saat ini sudah sangat berat. Meski ia juga tidak memberikan batasan sampai bulan tertentu mengenai kondisi perusahaan yang dimiliki AirAsia Berhad, Malaysia ini.

"Asumsi berapa bulan [tetap bertahan] ada banyak, tergantung asumsi yang digunakan dan informasi yang dijadikan elemen yang menganalisa, prinsipnya, kondisi ini sangat berat untuk banyak industri, terlebih airline yang terkena dampak," terang Veranita, dalam wawancara dengan CNBC Indonesia, Senin (4/5/2020).


Dia juga memastikan, kendati melakukan efisiensi, opsi pemutusan hubungan kerja akan menjadi yang terakhir, perseroan akan mengoptimalkan berbagai upaya efisiensi dan tambahan sumber pendanaan agar tetap bertahan.

Salah satu upaya itu ialah dengan melakukan pengalihan bisnis dengan melakukan penerbangan sewa kargo (cargo charter flight) dan pesawat carter (passenger charter).

"Dari krisis selalu ada opportunity [peluang], tidak melulu krisis berdampak negatif. Sebelumnya kami bisnis penerbangan charter dan kargo adalah add on business. Tapi dengan keadaan seperti ini, kami dituntut lincah dan beradaptasi dan melakukan bisnis ini lebih besar dari sebelumnya", jelas Vera dalam interview virtual dengan CNBC Indonesia, Senin (04/05/20).



Vera menambahkan, penerbangan domestik AirAsia Indonesia baru diaktifkan kembali pada 1 Juni mendatang, seiring dengan aturan larangan penerbangan dari pemerintah. Adapun. untuk penerbangan internasional, akan kembali dibuka pada 18 Mei 2020 dengan rute internasional Surabaya-Johor Baharu dan sebaliknya.

"Keadaannya uncertain [tak pasti], setiap hari ada perubahan baru jadi kami terus memonitor perkembangannya. Karena ini pembukaan rute terbatas dalam kondisi khusus, jadi kami berusaha semaksimal mungkin memenuhi arahan dan himbauan dari pemerintah", ungkapnya.


[Gambas:Video CNBC]




(hps/hps) Next Article AirAsia Setop Penerbangan hingga 18 Mei, Gimana Cara Survive?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular