Efek Covid-19

Bos AirAsia Klaim Tak Ada PHK, Benarkah?

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
04 May 2020 16:19
FILE PHOTO: Tail of AirAsia X plane as seen at the Garuda Maintenance Facility AeroAsia in Tangerang, Indonesia, September 20, 2017. Picture taken September 20, 2017. REUTERS/Beawiharta/File Photo
Foto: AirAsia (REUTERS/Beawiharta)

Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen maskapai penerbangan low cost carrier (LCC) alias bertarif murah, PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) memastikan perusahaan tidak akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) meskipun pandemi Covid-19 turut menekan industri penerbangan termasuk perusahaan.

Direktur Utama AirAsia Indonesia, Veranita Yosephine Sinaga mengatakan bahwa langkah utama yang dilakukan perusahaan saat ini ialah dengan mengubah strategi perusahaan, efisiensi, hingga perubahan model bisnis dari biasanya, guna mencegah dampak semakin dalam ke tubuh AirAsia.

"Kalau kami lihat kondisi saat ini sangat berat sekali termasuk Airlines yang menjadi garda terdepan. Tapi buat kami let's see perkembangan apa yang bisa kami lakukan, dan kami memastikan bahwa PHK merupakan hal terakhir yang dilakukan", ujarnya dalam Interview Virtual dengan CNBC Indonesia, Senin (4/05/2020).

Dia menjelaskan, dengan memperluas jaringan bisnis kargo, ditambah dengan rencana dibukanya penerbangan internasional, AirAsia Indonesia memastikan bahwa peluang positif bagi perusahaan di tengah pandemi.

Direktur Utama AirAsia Indonesia Veranita Yosephine Sinaga (kiri) menyerahkan miniatur pesawat AirAsia kepada Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Hj. Sitti Rohmi Djalillah (kanan)/Doc.AirAsiaFoto: Direktur Utama AirAsia Indonesia Veranita Yosephine Sinaga (kiri) menyerahkan miniatur pesawat AirAsia kepada Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Hj. Sitti Rohmi Djalillah (kanan)/Doc.AirAsia
Direktur Utama AirAsia Indonesia Veranita Yosephine Sinaga (kiri) menyerahkan miniatur pesawat AirAsia kepada Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Hj. Sitti Rohmi Djalillah (kanan)/Doc.AirAsia



"Situasi saat ini jauh lebih menantang daripada krisis yang sudah sering kami lewati di masa lalu, peluang-peluang serta inisiatif untuk meminimalkan biaya kegiatan operasional, biaya dan ketenagakerjaan dilakukan berkaitan dengan efisiensi", tambahnya.

Dengan confidence yang kuat pada market Indonesia, Vera memastikan akan terus melakukan pengembangan yang masif di Indonesia jika pandemi telah berakhir.


Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan AirAsia Indonesia, Indah Permatasari Saugi, mengatakan perseroan akan memperpanjang masa penghentian sementara penerbangan rute domestik yang semula sampai dengan tanggal 21 April menjadi tanggal 7 Mei 2020 untuk rute Surabaya-Bali.

Sementara untuk rute domestik lainnya yakni sampai dengan 18 Mei, bersamaan dengan mulai beroperasinya rute internasional.

"Bersama ini perseroan menyampaikan rencana memperpanjang masa penghentian sementara penerbangan rute domestik yang semula sampai dengan tanggal 21 April menjadi tanggal 7 Mei untuk rute Surabaya-Bali dan mulai 18 Mei untuk rute domestik lainnya bersamaan dengan mulai beroperasinya rute internasional," katanya dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (22/4/2020).

Dia mengatakan perpanjangan ini diputuskan setelah mempertimbangkan situasi Covid-19 dan pemberlakuan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa wilayah di Indonesia.

"Perusahaan akan terus memantau perkembangan situasi untuk sewaktu- waktu dapat kembali mengoperasikan penerbangan secara terbatas jika dinilai memungkinkan," tegasnya.

[Gambas:Video CNBC]


(tas/tas) Next Article Bisnis Dihantam Corona, Ini Strategi AirAsia Demi Bertahan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular