Efek Corona, AirAsia Rumahkan 873, Potong Gaji 328 Pegawai

tahir saleh, CNBC Indonesia
01 June 2020 12:39
Air Asia planes Airbus A320 parked at tarmac at KLIA2 low cost terminal in Sepang, Malaysia, on Monday, April 27, 2020. AirAsia is on a temporary hibernation to all international and domestic flights due to the ongoing global outbreak of Covid-19. (AP Photo/Vincent Thian)
Foto: Ilustrasi Air Asia (AP/Vincent Thian)

Jakarta, CNBC IndonesiaMaskapai penerbangan low cost carrier (LCC) alias bertarif murah, PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) tengah mengalami tekanan dari sisi kinerja akibat pandemi virus corona (Covid-19) yang juga menghantam industri penerbangan dalam negeri dan global.

Pandemi Covid-19 membuat operasional perusahaan terhenti sementara sehingga berimbas pada prediksi pendapatan, laba bersih, dan juga terhadap efisiensi sumber daya manusia (SDM).

"Ya, berdampak pada penghentian operasional sebagian, periode penghentian operasional 1-3 bulan, Penghentian sementara penerbangan reguler untuk rute domestik dan rute internasional," kata Sekretaris Perusahaan AirAsia Indonesia, Indah Permatasari Saugi, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), dilansir Senin, (1/6/2020).

Indah menjelaskan kontribusi pendapatan dari kegiatan operasional yang terhenti dan mengalami pembatasan operasional tersebut terhadap total pendapatan (konsolidasi) tahun 2019 antara 51-75%.


Dari sisi jumlah karyawan, per Desember 2019 jumlah karyawan AirAsia Indonesia baik tetap maupun tidak tetap mencapai 1.691 orang, saat ini sebanyak 1.645 orang, atau berkurang 46 orang (termasuk pengunduran diri).

"Jumlah karyawan PHK [pemutusan hubungan kerja] 9 orang, jumlah yang dirumahkan 873 orang, jumlah karyawan terdampak dengan status lain (misalnya pemotongan gaji 50% dan lainnya) mencapai 328 orang," jelas Indah dalam suratnya kepada BEI itu.

Dalam hal kinerja, perkiraan penurunan total pendapatan (konsolidasi) untuk periode yang berakhir per 31 Maret 2020 sampai dengan 30 April 2020 (dapat menggunakan proforma) dibandingkan periode yang berakhir per 31 Maret 2019 sampai dengan 30 April 2019 antara 25-50%. Sementara prediksi penurunan laba bersih pada periode tersebut sekitar 75%.

Selain itu, dampak juga terasa dalam gal pemenuhan kewajiban pokok dan bunga utang, tercatat total kewajiban pokok dan bunga utang saat ini mencapai Rp 2.007.253.622.193 (Rp 2 triliun).

Sebab itu, beberapa strategi atau upaya perseroan akan diterapkan dalam mempertahankan kelangsungan usaha di tengah kondisi pandemi Covid-19.

"Melakukan tindakan mitigasi proaktif untuk membatasi dampak penurunan dari Covid-19. Kami telah secara aktif mengelola kapasitas nya sejak awal Februari 2020.," katanya.


"Cash conservation mode, melakukan kontrol biaya yang ketat secara internal, seperti pemberhentian sementara untuk memperkerjakan karyawan baru, tidak ada perpanjangan atas sewa pesawat yang akan kadaluarsa, melakukan negosiasi terhadap lessor [penyewa] pesawat untuk pengurangan biaya sewa," jelasnya.

Operasional
AirAsia Indonesia memang beberapa kali memperpanjang masa penghentian sementara penerbangan reguler dikarenakan alasan operasional dan perpanjangan masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di beberapa wilayah.

Sejak setop operasi pada 1 April 2020, AirAsia Indonesia sempat merencanakan beberapa kali opsi kembali terbang dari rencana terakhir 18 Mei 2020 lalu 1 Juni 2020.

Kemudian, terbaru AirAsia Indonesia akan menyesuaikan pengoperasian penerbangan berjadwal rute internasional dan domestik secara bertahap. Operasional ini akan dimulai pada 8 Juni 2020 pada rute tertentu.

"Calon penumpang yang terdampak oleh perubahan ini telah menerima pemberitahuan pembatalan beserta informasi pilihan kompensasi melalui email dan SMS yang terdaftar saat pembelian tiket," jelas AirAsia Indonesia melalui keterangan resmi, Jumat (29/5/20).

Sebelumnya perseroan memperpanjang masa penghentian sementara penerbangan rute domestik yang semula sampai dengan 21 April menjadi 7 Mei 2020 untuk rute Surabaya-Bali. Sementara untuk rute domestik lainnya yakni sampai dengan 18 Mei, bersamaan dengan mulai beroperasinya rute internasional.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai jadwal penerbangan yang tersedia, calon penumpang dapat mengunjungi airasia.com atau aplikasi AirAsia. Pihaknya juga mengimbau seluruh tamu yang akan melakukan penerbangan nantinya untuk selalu memperhatikan dan memenuhi persyaratan kesehatan, imigrasi serta pembatasan perjalanan yang ditetapkan oleh otoritas wilayah atau pemerintah di wilayah/ negara asal maupun tujuan.

Seluruh persyaratan dokumen perjalanan domestik dan internasional dari/ ke Indonesia beserta ketentuan dan prosedur keselamatan dapat diakses melalui Panduan Terbang Bersama AirAsia Selama Masa Kewaspadaan Covid-19 yang diperbarui secara berkala.

Indah mengatakan, perseroan tetap berkomitmen melayani penerbangan carter penumpang dan kargo baik untuk kebutuhan perjalanan pemerintah, swasta, organisasi, maupun komunitas masyarakat ke berbagai destinasi domestik dan internasional dengan persetujuan dari otoritas terkait.

"Perseroan terus memantau perkembangan situasi dan akan melakukan langkah antisipasi yang diperlukan untuk mempersiapkan dimulainya kembali layanan penerbangan sesegera mungkin setelah situasinya memungkinkan," katanya.



[Gambas:Video CNBC]


(tas/tas) Next Article Bos AirAsia Klaim Tak Ada PHK, Benarkah?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular