
Duh! Dana Asing Kabur Rp 14 T dari Bursa RI, Ini Pemicunya
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
16 April 2020 18:05

Intervensi di sektor kesehatan masyarakat juga dilakukan pemerintah melalui program Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Beberapa kawasan episentrum penyebaran virus seperti Jabodetabek sudah mengantongi ijin PSBB dari Kementerian Kesehatan.
Namun ada yang perlu dicermati lebih lanjut. PSBB yang sudah mulai dilakukan di Jakarta sejak 10 April lalu masih terlihat membuahkan hasil. Memang masih terlalu dini untuk mengambil kesimpulan.
Namun yang perlu diwaspadai adalah adanya ketidaksinkronan antara kebijakan pusat dan daerah. Di tengah kondisi genting seperti sekarang ini seharusnya pusat dan daerah fokus pada langkah penanganan virus yang optimal.
Aturan dibuat jelas dan tegas, koordinasi harus ditingkatkan dan diperkuat begitu juga dengan surveilansi. Kalau jalan ini tak ditempuh akibatnya bisa fatal.
Di sisi lain yang juga perlu menjadi sorotan adalah upaya pemerintah dalam mendeteksi virus corona. Kasus di Korea Selatan sempat melonjak drastis di awal Maret lalu. Namun berhasil ditekan karena keberhasilan Korsel melakukan tes corona secara masif.
Deteksi dini sangatlah penting dalam penanganan wabah. Melalui deteksi dini orang yang terinfeksi bisa mudah diisolasi dan penyebaran bisa ditekan. Namun catatannya tes corona harus dilakukan secara masif sensitf dan cepat.
Alih-alih melakukan tes corona yang masif, sensitif dan cepat, Indonesia masih tertinggal jauh dari kawan-kawan di Asia Tenggara dari segi jumlah tes corona yang masif. Mengacu pada data Worldometers hari ini, Indonesia hanya mengetes 132 orang per 1 juta penduduk. Angka ini kalah jauh dengan mayoritas negara anggota ASEAN lain.
(twg/twg)
Namun ada yang perlu dicermati lebih lanjut. PSBB yang sudah mulai dilakukan di Jakarta sejak 10 April lalu masih terlihat membuahkan hasil. Memang masih terlalu dini untuk mengambil kesimpulan.
Namun yang perlu diwaspadai adalah adanya ketidaksinkronan antara kebijakan pusat dan daerah. Di tengah kondisi genting seperti sekarang ini seharusnya pusat dan daerah fokus pada langkah penanganan virus yang optimal.
Di sisi lain yang juga perlu menjadi sorotan adalah upaya pemerintah dalam mendeteksi virus corona. Kasus di Korea Selatan sempat melonjak drastis di awal Maret lalu. Namun berhasil ditekan karena keberhasilan Korsel melakukan tes corona secara masif.
Deteksi dini sangatlah penting dalam penanganan wabah. Melalui deteksi dini orang yang terinfeksi bisa mudah diisolasi dan penyebaran bisa ditekan. Namun catatannya tes corona harus dilakukan secara masif sensitf dan cepat.
Alih-alih melakukan tes corona yang masif, sensitif dan cepat, Indonesia masih tertinggal jauh dari kawan-kawan di Asia Tenggara dari segi jumlah tes corona yang masif. Mengacu pada data Worldometers hari ini, Indonesia hanya mengetes 132 orang per 1 juta penduduk. Angka ini kalah jauh dengan mayoritas negara anggota ASEAN lain.
(twg/twg)
Pages
Most Popular